Burung yang disebut dalam Alquran (pinterest.com)Burung yang disebut dalam Alquran (pinterest.com)

Burungnya.com – Tidak semua jenis burung disebutkan dalam Alquran. Padahal, jumlah spesies burung sangat banyak. Meski begitu, terdapat empat jenis burung spesial yang disebut dalam Al-Quran.

Burung-burung apa saja yang muncul di dalam Alquran? Sebagian jenis burung tersebut mungkin pernah Anda dengar sebelumnya. Namun, sebagian dari Anda pasti belum pernah melihat atau bahkan mendengar kicauannya.

Hal ini karena cuma burung spesial yang masuk dalam Alquran. Burung-burung ini mempunyai tugas untuk membantu manusia sekaligus menghancurkan musuh umat Muslim. Kalau tidak percaya silakan simak setiap profil jenis burung yang masuk dalam Alquran berikut.

Baca juga: Hukum Memelihara Burung Kicau Dalam Pandangan Islam

1. Burung Hud-Hud

Burung Hud hud (twitter.com)
Burung Hud hud (twitter.com)

Nama burung Hud-hud berasal dari bahasa Arab. Orang Arab sudah mengenal dan menamai burung Hud-Hud sejak zaman dahulu kala. Kalau di Indonesia Indonesia, burung Hud-Hud sering disebut dengan burung Hupo tunggal. Burung ini dapat dijumpai di hutan Kalimantan dan Sumatera.

Kisah burung Hud-Hud terbilang unik dan sangat heroik. Sehingga burung Hud-Hud pantas dijadikan ibroh bagi manusia sepanjang zaman. Cerita burung Hud-Hud diabadikan Allah dalam Al-Qur’an, Surah An-Naml ayat 22-23.

Saat itu Nabi Sulaiman SAW sangat marah, bahkan dia ingin menyembelih burung Hud-Hud. Hal ini karena burung Hud-Hud tidak hadir saat dipanggil dalam pertemuan dengan Nabi Sulaiman SAW.

Baca juga: Ini Jawaban Ustadz tentang Hukum Lomba Burung dalam Pandangan Islam

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku akan benar-benar mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika dia benar-benar datang kepadaku dengan alasan yang terang.”

Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya, dan kubawa kepadamu dari negeri Sab, suatu berita yang penting dan diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.”

Kelebihan Burung Hud-Hud

  • Mempunyai nalar.
  • Memiliki kecerdasan.
  • Mempunyai iman.
  • Pandai menyampaikan berita.
  • Mempunyai kesadaran watak posisinya.
  • Mampu membuat isyarat yang cerdas.
  • Terbang sangat jauh dari Palestina menuju Yaman lalu kembali ke negera asal.
  • Mampu terbang melewati puluhan negara sekaligus.
  • Memiliki loyalitas tinggi.
  • Disiplin.
  • Semangat memberi.
  • Mau berkorban.

Dengan kemampuan tersebut, burung Hud-hud melakukan tanggung jawab tugas dan misi yang diembannya dengan baik. Burung Hud-Hud mendukung dan mempunyai loyalitas terhadap Allah SWT dengan membantu dakwah Nabi Sulaiman di jalan-Nya.

“Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah…” (Qs an-Naml: 26).

Burung Hud-hud menunjukkan kreativitas dakwah dan mampu berinisatif, saat melihat ratu Bilqis dan rakyatnya menyembah matahari.

Pengorbanan burung Hud-Hud yang absen ketika apel siaga di pagi itu menjadi bukti sejarah ketaatannya terhadap Sang Pencipta dan Nabi-Nya. Selain itu, hal tersebut menjadi prestasi di balik lelah dan letihnya dalam mengukir prestasi di hadapan-Nya.

Baca juga: Ini Jawaban Ustadz Ammi Nur Baits tentang Hukum Jual Beli Burung Berkicau dalam Islam

2. Burung Gagak

Gagak Banggai (speciesonthebrink.org)
Gagak Banggai (speciesonthebrink.org)

Di dalam Al-Quran, Allah mengajari Qabil mengubur jenazah Habil melalui perantara burung Gagak. Ini merupakan pelajaran penting dalam penciptaan manusia. Saat itu, Qabil membunuh saudaranya sendiri yaitu Habil karena cemburu dan benci.

Qabil membunuh Habil lantaran Allah tidak menerima kurban Qabil, tapi cuma menerima kurban Habil saja. Kala itu, Qabil tidak tahu harus diapakan jenazah Habil. Dia cuma menggendong Habil di atas punggungnya menyusuri jalan untuk menyembunyikan jenasah Habil.

Kemudian, Allah mengutus burung Gagak untuk mengajarkan cara mengubur jasad manusia. Tiba-tiba Qabil melihat ada burung Gagak membuat lubang di tanah. Lalu, burung tersebut menguburkan burung Gagak lainnya yang sudah mati ke dalam liang tanah.

Baca juga: Hukum Islam Membunuh Jangkrik Untuk Pakan Burung dan Mitos saat Istri Hamil

Surah Al-Maidah 27-31

“Ceritakanlah kepada mereka kisah dua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mem­persembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia (Qabil) berkata, “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah 27)

“Sungguh, kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (QS. Al-Maidah 28)

“Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dari dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itu­lah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah 29)

“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah 30)

“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk mem­perlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya dia menguburkan mayat saudaranya. Berkata (Qabil), “Aduhai, celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu, jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.” (QS. Al-Maidah 31)

3. Burung Salwa

Burung Salwa (fandom.com)
Burung Salwa (fandom.com)

Beda dari jenis burung lainnya, burung Salwa disebut 4 kali di dalam Al-Quran diikuti dengan “manna”. Manna merupakan makanan manis seperti madu, sementara Salwa adalah burung yang mirip dengan burung Puyuh.

Salwa dan Manna adalah sebagian nikmat yang diberikan kepada Bani Israil, umat Nabi Musa SAW.

Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. Al-Baqarah : 57)

Baca juga: Penggunaan Ilmu Hitam dan Minta Bantuan Dukun pada Lomba Burung

4. Burung Ababil

Penampakan burung Ababil (youtube.com)
Penampakan burung Ababil (youtube.com)

Sebagian besar dari Anda pasti sudah mengetahui bahwa burung Ababil disebut dalam Al-Quran tepatnya pada Surah Al-Fiil. Dikisahkan saat itu Raja Abrahah selaku Gubernur Yaman bersama pasukan gajah ingin menghancurkan Ka’bah.

Mengetahui hal tersebut, Allah langsung menurunkan burung-burung Ababil. Burung ini membawa batu-batu panas dari tanah yang terbakar, lalu dilempar ke Abrahah dan pasukannya. Konon katanya, batu tersebut berasal dari neraka, sehingga sangat panas. Raja Abrahah serta pasukan gajah mati di tempat.

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. Al-Fiil 1-5)

Baca juga: Nikah dengan Maskawin Lovebird Viral, Begini Jawaban MUI

Demikian beberapa jenis burung spesial yang disebut dalam Al-Qur’an. Semua burung tadi mempunyai tugas masing-masing, seperti burung Ababil untuk memusnahkan Abrahah dan pasukan gajah, burung Gagak mengajarkan mengubur jenazah, burung Hud-Hud bertanggung jawab terhadap tugas, serta burung Salwa sebagai makanan.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain. Terima kasih.

Leave a Reply