Ternak dan budidaya Merpati Potong (hbw.com)Ternak dan budidaya Merpati Potong (hbw.com)

Burungnya.com – Merpati termasuk salah satu jenis burung yang pintar karena mampu pulang atau kembali ke rumahnya walau sudah pergi dengan jarak yang sangat jauh. Dari kemampuannya tersebut, dulu burung Merpati sering digunakan jasanya untuk mengirim surat. Namun, sekarang masyarakat lebih sering melombakan burung Merpati sebagai Merpati Balap, Merpati Kolongan serta Merpati Tinggian. Tak hanya itu, masyarakat di Indonesia juga sering menjadikan daging burung Merpati Potong sebagai menu makanan lalapan atau penyetan.

Oleh karena itu, saat ini kicau mania dan masyarakat juga ada yang ternak Merpati Potong khusus untuk diambil dagingnya. Hampir sama dengan Ayam Potong, bedanya kalau burung Merpati Potong lebih enak dagingnya dan dapat dimakan satu porsi utuh untuk satu orang.

Ternak Merpati Potong sangat menguntungkan mengingat banyak warung Pecel Lele atau warung tenda di pinggir jalan yang menjual lalapan burung Dara serta penyetan burung Dara. Ada juga yang mengolah burung tersebut untuk dijadikan burung Dara goreng atau Merpati goreng.

Setiap hari, pemilik warung Pecel Lele harus menyediakan banyak sekali daging Merpati Potong untuk dimasak jadi beberapa porsi. Maka dari itu, perlu budidaya Merpati Potong supaya kebutuhan pasar kuliner tercukupi. Anda yang sudah punya peliharaan burung Merpati juga bisa langsung terjun membuat usaha ternak Merpati Potong.

Baca juga: Inilah Merpati Balap Termahal, Harganya Rp 6,7 Miliar

Jika Anda belum mengetahui cara dan ilmunya, maka kami akan membantu sedikit mengenai cara ternak Merpati Potong lengkap dengan analisa usahanya. Sehingga, Anda tahu modal yang dikeluarkan untuk membangun bisnis budidaya burung Merpati Potong dan keutungan dari usaha tersebut. Namun, perlu diingat bahwa analisa usaha Merpati Potong hanya sebatas ternak atau budidayanya saja. Untuk usaha kuliner, sesuaikan dengan pengalaman masing-masing.

Cara ternak atau budidaya burung Merpati Potong

Bisnis budidaya Merpati Potong (pigeonmania.com)
Bisnis budidaya Merpati Potong (pigeonmania.com)

1. Awal pemilihan Merpati Potong

Bibit atau indukan Merpati Potong harus yang produktif. Artinya, burung Merpati tersebut mempunyai kemampuan bertelur yang banyak atau bisa dibilang burung Merpati Petelur. Untuk indukannya sendiri, sebagai peternak pemula Anda bisa memilih burung Merpati lokal dari Indonesia dengan kualitas bagus agar mudah didapat dan mempunyai harga yang terjangkau.

Sayangnya, ukuran tubuh Merpati lokal relatif kecil sehingga kurang menjanjikan jika dipakai untuk burung penghasil daging. Sebab, bobot tubuh Merpati lokal hanya di kisaran 250-300 gram. Burung Merpati lokal seperti ini lebih cocok digunakan untuk burung gaburan atau burung balap terbang.

Namun, kalau mau lebih bagus dan menguntungkan, Anda bisa memilih ras Merpati bertubuh besar, seperti burung Merpati ras King dengan berat badan 850-1.000 gram atau Giant Runt (1.814 gram).

2. Pilihan daging Merpati Potong yang gemuk dan bagus

Daging burung Merpati yang paling cocok memang ras King, tetapi ada pilihan ras lain yang bobot tubuhnya hampir sama dengan ras Merpati King dan Giant Runt.

Ras burung Merpati yang cocok untuk Merpati Potong atau Merpati pedaging adalah sebagai berikut.

  • Modena (350 gram)
  • Pomerian Crooper (624-734 gram)
  • Polish Lynx (600 gram)
  • Lahore (480-510 gram)
  • English Terrier (570-660 gram)
  • Florentine (500-800 gram)
  • Carneu (660-740 gram)
  • Swiss Mondaine (840-900 gram)
  • French Mondaine (780-900 gram)
  • Jewel Mondaine (794-907 gram)
  • Carneau (967 gram)
  • King (850-1.000 gram)
  • Giant Runt (1.814 gram)

3. Merpati Potong yang bagus dikembangkan di Indonesia

Dari beberapa ras burung Merpati tadi, ada satu ras burung Merpati yang bagus untuk Meparti Potong di Indonesia, yakni ras King. Ras Merpati King cukup mudah didapat di Indonesia. Di samping itu, Merpati King merupakan hasil persilangan antara Homer, Duchess, Maltese, dan Runt. Burung ini termasuk Merpati pedaging yang baik dan bagus karena mempunyai daging dada yang tebal.

4. Beli beberapa pasangan Merpati

Jika sudah memilih indukan Merpati Potong yang bagus, usahakan burung Merpati tersebut sudah berjodoh atau sepasang. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot menjodohkan burung Merpati lagi. Selain itu, Anda dapat menghemat waktu produksi sehingga bisa balik modal dan untung lebih cepat.

5. Jumlah burung Merpati potong untuk modal

Kami nanti akan memberikan analisa usaha dengan asumsi modal dan keuntungan yang telah diprediksi. Dalam analisa tersebut, jumlah burung Merpati potong untuk modal sebanyak 30 ekor atau 15 pasang burung Merpati Potong. Jumlah sebanyak itu dianggap tepat atau pas agar Anda lebih cepat mengembangkan dan menjual kembali hasilnya.

6. Proses lama waktu Merpati berkembangbiak

Merpati Potong dapat dikembangbiakkan dan kuat produksi telur selama 3-4 tahun. Ya, jika pemeliharaan Merpati baik, maka sepasang Merpati dapat produktif selama 3-4 tahun. Indukan Merpati yang bagus bisa menghasilkan 10-14 ekor Merpati muda per tahun. Bahkan, ada indukan Merpati yang mampu menghasilkan paling banyak 24 ekor Merpati muda per tahun.

7. Periode Merpati berproduksi

Perlu Anda ketahui, burung Merpati bertelur cuma 2-3 butir dalam satu periode. Telur tersebut kemudian dierami selama 18-19 hari. Indukan Merpati betina akan mengurus anaknya sendiri sampai kurang lebih 2-3 minggu. Dalam waktu 2-3 minggu, indukan Merpati betina mulai bertelur lagi dan pemberian pakan ke anaknya akan dipasrahkan ke indukan Merpati jantan. Setelah anakan Merpati berusia 4 minggu, Anda bisa memanennya sebagai Merpati Potong.

Saat usia 4 minggu, anakan ras Merpati King memiliki bobot 460-690 gram per ekor. Namun, peternak atau pedagang akan menjualnya dalam kondisi karkas beku berbobot 400-580 gram per ekor.

8. Kualitas bobot Merpati Potong

Kualitas Merpati Potong dibedakan dari bobotnya. Setidaknya, Merpati Potong dibedakan menjadi tiga kelas, yakni Super (580 gram per ekor), I (470 gram per ekor), dan II (400 gram per ekor).

9. Kandang Merpati Potong

Setelah memilih indukan Merpati Potong yang bagus untuk ternak dan budidaya, sekarang saatnya menentukan kandang Merpati Potong. Anda dapat menggunakan kandang yang terbuat dari kawat, bambu, atau kayu berukuran 60 x 40 x 50 cm untuk sepasang Merpati. Jadi, Anda bisa membuat kurang lebih 15 kandang Merpati Potong. Jangan lupa sediakan sarang untuk bertelur dan tempat makan minum di masing-masing kandang.

10. Lokasi kandang Merpati Potong

Kandang Merpati Potong bisa ditempatkan di lokasi yang nyaman, seperti terhindar dari polusi, cahaya matahari secara langsung, dan guyuran hujan. Kalau bisa kandang diletakkan di tempat teduh, seperti di samping rumah, belakang rumah, maupun di bawah pohon yang rimbun (tapi di dalam area rumah biar tidak ada predator). Selain itu, kandang juga harus bersih dan berada di tempat yang kering, bukan lembab atau basah.

11. Kebutuhan pakan Merpati Potong

Rata-rata setiap hari kebutuhan pakan Merpati Potong dewasa 75 gram per ekor, sedangkan Merpati Potong muda rata-rata 50 gram per ekor setiap hari. Kalau Anda memelihara 100 pasang induk Merpati Potong, setiap harinya diperlukan persediaan pakan 15 kg. Kebutuhan air minum Merpati Potong tak terbatas, setiap saat harus tersedia.

12. Jenis pakan Merpati Potong

Jenis pakan Merpati Potong ada banyak, di antaranya pelet, biji bijian, jagung, padi, kacang hijau, kacang tanah, kedelai, jewawut, sorgum, dan cantel. Kalau mau burung Merpati Potong lebih cepat besar, Anda bisa memberi pakan pelet. Merpati Potong yang diberi pakan pelet dapat bertelur kembali setiap 45 hari. Kalau Merpati Potong diberi biji-bijian, dia akan bertelur kembali setiap 50 hari.

Anda bisa memberikan pakan biji-bijian dengan porsi 50 persen jagung, 35 persen beras, 10 persen jewawut, 5 persen kacang-kacangan dalam bentuk butiran pecah, ditambah grit, terutama menjelang bertelur.

13. Kebutuhan nutrisi Merpati Potong

Kebutuhan nutrisi Merpati Potong dewasa kurang lebih 80 gram nutrisi per hari untuk satu ekor. Kalau burung Merpati Potong masih muda, cukup 50 gram nutrisi per hari. Anda bisa memberi variasi menu pakan Merpati Potong agar lebih bernutrisi dengan menggabungkan pelet dan biji-bijian. Proporsi nutrisi pakan tersebut adalah 48 persen pelet, 2 persen tepung, dan 50 persen butiran jagung.

Menu pakan bernutrisi tersebut setara dengan 70 persen karbohidrat, 5 persen lemak, 5 persen serat, dan 20 persen protein. Komposisi tersebut merupakan kebutuhan nutrisi yang paling tepat untuk burung Merpati Potong.

14. Cara merawat Merpati Potong

Cara merawat Merpati Potong cukup mudah, yang penting gizi terpenuhi, kesehatan terjaga, dan kandang selalu bersih. Pengambilan Merpati Potong muda juga harus tepat waktu, agar sirkulasi proses produksi berjalan lancar. Kalau terlalu cepat atau terlalu lambat memanen anakan Merpati Potong muda bisa-bisa kelangsungan ternak Merpati Potong mengalami masalah.

15. Pencegahan penyakit Merpati Potong

Penyakit yang biasa menyerang Merpati Potong ialah pilek, cacar, dan cacingan. Namun, Merpati Potong sebenarnya tahan terhadap berbagai virus penyakit. Anda bisa melakukan pencegahan penyakit Merpati Potong dengan memberikan vitamin dan membersihkan kandang secara rutin. Jangan lupa, pakan dan air minum burung selalu diganti secara berkala.

16. Masalah selama ternak Merpati Potong

Masalah selama ternak Merpati Potong, biasanya karena penyakit, cuaca yang tidak bersahabat, gangguan hewan lain, stres, maling atau pencuri, dan harga yang naik turun.

Anda sebagai calon peternak Merpati Potong, bisa menanggulangi semua permasalahan tersebut untuk meminimalisir risiko. Jangan sampai Anda hanya memikirkan untung dan mengesampingkan masalah selama proses budidaya dan ternak Merpati Potong.

17. Ternak Merpati Potong untuk Pemula

Jika Anda ingin memulai usaha budidaya Merpati Potong, Anda dapat menggunakan modal yang kecil dulu agar modalnya tidak terlalu besar. Selama proses budidaya, Anda harus melakukan riset serta penelitian untuk mengembangkan usaha Merpati Potong sampai mempunyai alur yang pas dan menguntungkan.

Kami menyarankan agar Anda memulai ternak Merpati Potong dengan 5-10 pasang. Dengan begitu, modal tidak terlalu besar dan risikonya juga tidak terlalu besar. Dari sini Anda dapat belajar lebih dekat dengan Merpati Potong dan mengetahui kebutuhan serta pengeluaran selama proses produksi.

Itu tadi beberapa cara ternak Merpati Potong yang disadur dari Jitunews.com (30/4/2015). Selanjutnya, mari kita membahas masalah analisa usaha budidaya Merpati Potong yang dilaporkan oleh Agrowindo.com.

Analisa Usaha Ternak dan Budidaya Merpati Potong

Usaha ternak Merpati Potong (tr.eyeni.info)
Usaha ternak Merpati Potong (tr.eyeni.info)

Asumsi lama penggunaan untuk usaha Merpati Potong

  • Sewa lahan selama waktu 4 tahun.
  • Alat untuk pompa air selama waktu 4 tahun.
  • Alat untuk mesin pencabut bulu burung selama waktu 7 tahun.
  • Alat untuk mesin hand sprayer selama waktu 6 tahun.
  • Alat untuk kandang selama waktu 8 tahun.
  • Alat untuk selama waktu 4 tahun.
  • Alat untuk sabit selama waktu 5 tahun.
  • Alat untuk selang selama waktu 3 tahun.
  • Alat untuk tempat makan selama waktu 3 tahun.
  • Alat untuk tempat minum selama waktu 3 tahun.
  • Alat untuk timba selama waktu 2 tahun.
  • Alat untuk peralatan tambahan selama waktu 2 tahun.

Investasi usaha Merpati Potong

  • Sewa Lahan = Rp 6.000.000
  • Pompa Air = Rp 1.600.000
  • Mesin pencabut bulu burung = Rp 500.000
  • Mesin hand sprayer = Rp 560.000
  • Kandang = Rp 2.500.000
  • Terpal = Rp 280.000
  • Sabit = Rp 90.000
  • Selang = Rp 120.000
  • Tempat makan = Rp 150.000
  • Tempat minum = Rp 150.000
  • Timba = Rp 50.000
  • Peralatan tambahan = Rp 100.000
  • Jumlah Investasi = Rp 12.100.000

Biaya operasional per bulan

  • Penyusutan sewa lahan 1/30 x Rp 6.000.000 = Rp 200.000
  • Penyusutan pompa air 1/30 x Rp 1.600.000 = Rp 53.333
  • Penyusutan mesin pencabut bulu 1/30 x Rp 500.000 = Rp 16.667
  • Penyusutan mesin hand sprayer 1/30 x Rp 560.000 = Rp 18.667
  • Penyusutan kandang 1/30 x Rp 2.500.000 = Rp 83.333
  • Penyusutan terpal 1/30 x Rp 280.000 = Rp 9.333
  • Penyusutan sabit 1/30 x Rp 90.000 = Rp 3.000
  • Penyusutan selang 1/30 x Rp 120.000 = Rp 4.000
  • Penyusutan tempat makan 1/30 x Rp 150.000 = Rp 5.000
  • Penyusutan tempat minum 1/30 x Rp 150.000 = Rp 5.000
  • Penyusutan timba 1/30 x Rp 50.000 = Rp 1.667
  • Penyusutan alat tambahan 1/30 x Rp 100.000 = Rp 3.333
  • Total Biaya Tetap = Rp 403.333

Biaya Variabel

  • Bibit merpati Rp 145.000 x 30 = Rp 4.350.000
  • Pakan Rp 125.000 x 30 = Rp 3.750.000
  • Air Rp 53.000 x 30 = Rp 1.590.000
  • Vitamin Rp 82.000 x 30 = Rp 2.460.000
  • Suntikan Rp 115.000 x 30 = Rp 3.450.000
  • Listrik Rp 60.000 x 30 = Rp 1.800.000
  • Pekerja Rp 150.000 x 30 = Rp 4.500.000
  • Biaya Variabel = Rp 17.550.000

Total Biaya Operasional

  • Biaya tetap + biaya variabel = Rp 17.953.333

Pendapatan per Bulan

  • Penjualan rata–rata = 40 ekor x Rp 25.000 = Rp 1.000.000
  • Rp 1.000.000 x 30 hari = Rp 30.000.000 per bulan

Keuntungan per Bulan

  • Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional = Rp 30.000.000 – Rp 17.953.333 = Rp 12.046.667

Lama Balik Modal

  • Total Investasi / Keuntungan = Rp 12.100.000 : 12.046.667 = 1 bulan
Cara Ternak Merpati Potong (peigeobeginner.blogspot.com)
Cara Ternak Merpati Potong (peigeobeginner.blogspot.com)

Demikian analisa usaha ternak dan budidaya Merpati Potong yang lumayan menjanjikan serta menguntungkan. Bagaimana tidak, dalam waktu 1 bulan sudah balik modal, berarti bulan-bulan berikutnya sudah pasti mendapatkan untung.

Baca juga: Awal Mula Mike Tyson Menyukai Burung Merpati Sangat Mengharukan

Namun, perlu diingat bahwa analisa ini hanya gambaran secara sekilas saja karena harga-harganya masih asumsi dan kemungkinan berbeda dengan harga-harga di zaman sekarang. Meski begitu, Anda jadi punya gambaran untuk mulai berbisnis Merpati Potong. Untungnya lumayan, apalagi jika ditambah usaha kuliner, pasti keuntungan usaha Merpati Potong akan meningkat berkali-kali lipat.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa like dan share ke teman-teman yang lain. Terima kasih.

2 thoughts on “17 Cara Ternak Merpati Potong Lengkap dengan Analisa Usaha”
  1. indukan bibit 30 ekor/pasang, bisa panen 40 ekor per hari itu dari mana ya??? sedangkan indukan baru bisa bertelur 40 atau 50 hari sekali itupun cuma 2 butir, kalau perbulan ya mungkin, indukan 30 pasang maksimum anakan cuma 60 ekor/bulan tapi kalau pakan indukannya Rp. 3.750.000/bulan ya bangrut

Leave a Reply