5 Alasan Kenapa Harga Murai Batu Mahal

Alasan kenapa harga murai batu mahal Burungnyacom


Burungnya.com – Apa alasan harga murai batu mahal? Dari dulu sampai sekarang, harga Murai Batu dinilai tetap stabil dan mahal. Ini karena banyak faktor, salah satunya kualitas suara yang bagus.

Burung Murai Batu memang memiliki suara gacor, ngerol, nembak, ngeplong, dan keras. Tidak hanya itu, daya pikat burung ini juga terletak bagian fisiknya.

Tak heran harga burung Murai Batu sangat mahal. Murai sampai ada yang dihargai sampai miliaran rupiah. Bayangkan seekor burung dijual sampai miliaran rupiah.

Tentu pemiliknya dengan uang segitu bisa membeli rumah, mobil, motor, dan tanah sawah. Bisa dibilang Murai Batu bisa jadi investasi dengan modal minim.

Apabila Kamu sudah mempunyai burung berkualitas, tinggal dirawat saja sampai juara lomba. Kemudian burung tersebut diternak sampai banyak.

Anakan yang jantan dijual, sementara yang betina diternak lagi. Begitu terus sampai Kamu punya penghasilan yang banyak dan tidak pernah putus.

  1. Suara Murai Batu
  2. Postur Tubuh Murai
  3. Murai Batu Ekor Panjang
  4. Gaya Tarung Murai Batu
  5. Juara Lomba

Alasan Harga Murai Batu Mahal


Sekarang mari kita membahas kenapa burung Murai Batu mahal. Jika penasaran Kamu bisa datang ke acara gantangan atau lomba burung tingkat nasional khusus Murai Batu.

Nanti Kamu tahu mengapa harga Murai Batu tinggi sekali. Bahkan, mungkin Kamu akan tertarik untuk membelinya.

1. Suara Murai Batu


Sudah pasti semua jenis burung yang menjadi daya tarik adalah suara. Nah, suara Murai Batu ini sangat gacor, bervariasi, alunan variatif, bisa ngerol, ngeplong, nembak, dan keras.

Bahkan, Murai Batu bisa menirukan suara burung lain. Tak heran, Murai Batu sampai bisa mempunyai suara isian lebih dari satu.

Ibaratnya pelihara satu burung, tapi serasa memiliki banyak burung sekaligus. Sudah pasti nilai jualnya jadi mahal.

2. Postur Tubuh Murai


Selain suara, postur tubuh Murai Batu terbilang menawan. Bagaimana tidak, tubuhnya kecil tapi bagian dadanya membusung dengan percaya.

Orang yang melihatnya dari jarak dekat akan terpikat pada Murai Batu. Tubuhnya mengisyaratkan bahwa dia adalah burung bermental bagus, percaya diri, kuat, dan siap melawan siapapun.

Dominasi warna bulu hitam dan cokelat keemasan membuat Murai Batu semakin diminati. Sorot matanya tajam dan bulunya berkilauan di bawah sinar matahari.

3. Murai Batu Ekor Panjang


Burung Murai Batu mempunyai kelebihan di ekornya yang panjang. Ekor Murai bisa memanjang sampai 40 cm lebih. Kamu bisa membayangkan tubuh yang tidak terlalu besar tapi kuat menaikturunkan ekor panjang, tentu ini burung yang kuat sekali.

Saat ekornya naik turun, burung Murai Batu seperti menari. Sebenarnya memang dia pintar menari untuk menggoda Murai Batu betina.

Selain suara yang bagus, Murai Batu juga harus pKamui menari agar sang betina terpikat. Dengan begitu, keduanya bisa melakukan perkawinan.

Di Indonesia ada Murai Batu dengan ekor 42 cm. Anakan trotol Murai ini sudah dipesan berbulan-bulan sebelum lahir ke dunia. Bahkan, anakan Murai Batu ini sudah dihargai Rp 60 juta.

4. Gaya Tarung Murai Batu


Tahukah Kamu, Murai Batu memiliki tiga gaya tarung, yaitu ngobra, menggembungkan dada, dan gaya teler atau mabuk.

Untuk Murai Batu tipe gaya tarung ngobra biasanya berasal dari Murai Batu Medan Sumatera. (Ekor panjang)

Kalau Murai Batu dengan gaya tarung dada gembung itu berasal dari Murai Batu Borneo Kalimantan. (Ekor pendek)

Murai Batu bergaya tarung teler atau mabuk biasanya karena salah pergaulan dengan Anis Merah.

5. Juara Lomba


Kalau Murai Batu sudah juara lomba, jangan ditanya, pasti harganya mahal sekali. Jika kemenangan berlanjut di berbagai event, harganya akan terus naik.

Dari situ, tawaran demi tawaran akan berdatangan. Rata-rata pemiliknya tidak akan menjualnya sebelum dia memiliki anakannya.

Jika Murai Batu tersebut sudah memiliki anakan berkualitas, sebagian akan dijual. Untuk indukannya sendiri yang juara, ada kemungkinan dijual tapi mayoritas diternak sendiri.

Pernah ada tawaran Murai Batu lomba bernama Ohara dengan harga sangat fantastis. Murai Batu ini ditawar Rp 3 miliar tambah satu unit mobil Rubicon. Sehingga jika ditotal kemungkinan nilai transaksinya bisa mencapai Rp 4 miliar.

Burung Murai ini milik Om Prio Excellent dan yang menawar adalah Om Tito Dream Sengon.

Kesimpulan


Itulah yang melatarbelakangi mengapa harga Murai Batu mahal bisa mencapai harga rumah. Kami mengatakan demikian karena tawaran transaksi Murai Batu ada yang sampai Rp 4 miliar.

Bukankah uang segitu bisa untuk membeli rumah, mobil, sawah, motor, dan lain-lain? 

Namun, kalau orang main di dunia burung, biasanya tidak terlalu memikirkan uang. Kalau sudah sayang, uang berapapun tidak akan bisa menggoyahkan hatinya.

Berbeda dengan orang yang pelihara burung karena alasan uang. Tentu, begitu ada yang menawar, pasti harga dinaikkan dulu, baru saat harga cocok, burung akan dilepas.

Namun, kalau sudah ada yang menawar, mitosnya burung memang harus dilepas. Sebab, mitos yang beredar, burung bisa mengalami sesuatu yang tidak diinginkan bila burung tidak dilepas padahal sudah deal.

Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Jangan lupa follow Facebook dan Instagram @burungnyadotcom

Translate to English

Why is the Price of a Murai Batu Bird So Expensive?

From the past until now, the price of Murai Batu birds has remained stable and expensive. There are several reasons for this, with one of the main factors being their excellent sound quality.

Murai Batu birds are known for their loud, varied, and clear calls. They can sing in different patterns—gacoring, rolling, shooting, and even sharp, making them highly desirable. Not only that, their physical appearance is also an attractive feature.

It’s no surprise that Murai Batu birds can fetch such high prices. Some Murai Batu birds are priced in the millions. Imagine a bird being sold for such a large amount!

With that kind of money, the owner could easily buy a house, car, motorcycle, and land. In fact, Murai Batu birds can be considered an investment with relatively low initial capital.

If you have a high-quality Murai Batu bird, you only need to take care of it, and it could eventually win competitions. You can then breed it to produce more birds. The male offspring can be sold, while the females are bred again. This cycle can provide a steady source of income.

The Sound of the Murai Batu Murai Batu's Body Structure Murai Batu's Long Tail Murai Batu's Fighting Style Competition Champion

Why is the Murai Batu So Expensive?

Now let’s explore why the price of a Murai Batu bird is so high. If you're curious, you can visit a national-level bird competition or exhibition for Murai Batu to understand why the prices are so steep. You might even be tempted to buy one yourself!

  1. The Sound of the Murai Batu

It’s no secret that the sound is one of the main attractions for bird lovers. The Murai Batu’s call is loud, varied, and capable of impressive sequences—it can roll, shoot, and make sharp, distinctive sounds.

In fact, Murai Batu birds are known to imitate the sounds of other birds. They can even have more than one type of song or call. Owning one bird can feel like you have several, which makes them even more valuable.

  1. The Body Structure of the Murai Batu

In addition to their beautiful sounds, the Murai Batu’s body structure is quite captivating. It may have a small frame, but its chest is proud and robust. When people see it up close, they are drawn to the bird. The bird's body language suggests confidence, strength, and readiness for a fight.

Its dominant black and golden-brown feathers make the Murai Batu even more appealing. Its sharp eyes and shiny feathers under the sunlight make it look majestic.

  1. Murai Batu’s Long Tail

One of the unique features of the Murai Batu is its long tail. The tail can grow up to 40 cm or more. You can imagine that despite its small size, the bird is strong enough to lift and lower its long tail with ease. This showcases how powerful the Murai Batu is.

When its tail moves up and down, it almost looks like the bird is dancing. This is actually a mating display to attract females. Besides the impressive sound, the Murai Batu also needs to "dance" to impress the female and facilitate mating.

In Indonesia, there are Murai Batu birds with tails measuring 42 cm. The offspring from these birds are often pre-ordered even before they are born. Some of these birds have been priced as high as IDR 60 million.

  1. Murai Batu's Fighting Style

Did you know that Murai Batu birds have three distinct fighting styles? They include the "ngobra" (a defensive stance), "dada gembung" (puffed chest), and "teler" (drunk or disoriented) styles.

  • Murai Batu birds with the "ngobra" fighting style usually come from Sumatra (with long tails).
  • Birds with the "dada gembung" fighting style are typically from Borneo (with short tails).
  • Murai Batu birds with the "teler" style are usually the result of crossbreeding with Anis Merah birds.

  1. Competition Champions

If a Murai Batu has won competitions, then its price skyrockets. If it continues winning at various events, the price will keep rising. Offers will start pouring in, but most owners won’t sell their birds until they have offspring to continue the lineage.

For example, a Murai Batu champion bird named "Ohara" was once offered for an astounding price of IDR 3 billion, plus a Rubicon car. So the total value of the transaction could reach up to IDR 4 billion.

This bird was owned by Om Prio Excellent, and the one making the offer was Om Tito Dream Sengon.

Conclusion

So, that’s why the price of a Murai Batu can sometimes reach the cost of a house. As mentioned, there have been offers for Murai Batu birds up to IDR 4 billion.

With that kind of money, you could buy a house, a car, land, and more, right?

However, people who are passionate about birds often don’t think about money. Once they fall in love with a bird, no price can sway them.

On the other hand, people who keep birds solely for profit will likely raise the price as soon as there’s an offer, and only sell when the price is right.

But there’s a common belief in the bird world that once an offer is made, the bird must be sold. The superstition is that if a bird is not sold after an offer has been made, something bad might happen to it.

Thank you for reading this article on Burungnya.com. Don't forget to follow us on Facebook and Instagram @burungnyadotcom.

Post a Comment

Previous Post Next Post