Lomba burung (selarasbusiness.blogspot.co.id)Lomba burung (selarasbusiness.blogspot.co.id)

Burungnya.com – Kecurangan di ajang lomba burung seakan sudah menjadi hal yang biasa. Pasalnya, kejadian seperti ini sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu dan terus berlanjut hingga sekarang. Namun masalahnya, mau sampai kapan perlombaan burung dihiasi dengan kecurangan?

Kalau dipikir-pikir, perlombaan burung di Tanah Air sudah tidak bisa dijadikan acuan bahwa burung yang menang merupakan burung terbaik dari semua burung yang mengikuti lomba. Sebab, segala macam cara bisa dilakukan untuk memenangkan lomba burung, terlebih uang.

Akibat Kecurangan di Lomba Burung

Uang dapat mengendalikan segalanya, termasuk membeli kejujuran, ketegasan, keadilan, kepercayaan, dan lain-lain. Semua itu hanya untuk menaikkan pamor burung serta trah keturunan yang ujung-ujungnya adalah gelar juara dan melambungnya harga burung tersebut.

Baca juga: Penggunaan Ilmu Hitam dan Minta Bantuan Dukun pada Lomba Burung

Walaupun tidak semua event lomba burung demikian, tapi dengan adanya kecurangan-kecurangan tadi, membuat semua nama ajang lomba burung menjadi tercoreng.

Akibatnya, kepercayaan peserta kepada pihak penyelanggara menjadi berkurang. Selain itu, hanya para penguasa yang selalu mendapatkan nominasi juara, sementara pemain baru kurang diperhatikan dan bahkan tersingkir pelan-pelan.

Apakah ini yang dimaksud lomba burung? Tentu tidak, sebenarnya para peserta lomba burung tidak semuanya menginginkan hadiah berupa uang, piagam, atau piala. Mereka hanya ingin tahu seberapa jauh perkembangan burung jagoan mereka, saat menghadapi lawan-lawannya di perlombaan burung.

Dengan begitu, hasilnya bisa mereka jadikan acuan untuk perawatan selanjutnya. Kalau pun menang, itu hanyalah bonus dari jerih payah yang telah dilakukan burung dan pemiliknya.

Maka dari itu, hindari berbuat curang hanya untuk mendapatkan hadiah dan semacamnya. Jangan pula menyalahkan pihak panitia, korlap (koordinator lapangan), maupun juri lomba burung. Mereka tentunya hanya manusia biasa yang bisa terlena karena iming-iming sesuatu.

Baca juga: 3 Juri Cantik Lomba Burung yang Bikin Mata Kicau Mania Tak Berkedip

Yang terpenting, semuanya, baik peserta lomba burung maupun penyelenggara lomba burung tidak melakukan kecurangan dan selalu sportif dalam menjunjung tinggi peraturan di perlombaan.

Nah untuk itu, mulai dari sekarang, kita semua harus menghindari dan tidak boleh membiarkan kecurangan-kecurangan terus merajalela. Kalau Anda menemukan kecurangan di perlombaan burung, segera laporkan ke penyelanggara lomba atau pihak lain yang bertanggung jawab atas lomba tersebut.

Kecurangan-kecurangan yang biasa dilakukan di perlombaan burung cukup beragam. Berikut beberapa kecurangan yang sering terjadi di perlombaan burung:

Contoh Kecurangan di Lomba Burung

  • Burung titipan ke salah satu pihak di perlombaan burung
  • Salam tempel untuk memenangkan burung tertentu
  • Bagi hasil kemenangan dengan pihak tertentu
  • Juri atau korlap tidak sportif (tidak adil dan tidak jujur)
  • Banyak peserta lomba teriak-teriak
  • Sebagian peserta lomba mengintimidasi burung lawan
  • Peserta lomba memukul-mukul benda, meniup peluit, melambaikan tangan atau semacamnya untuk memancing burung supaya mau bunyi
  • Pengunjung dan peserta lomba mengelabuhi pendengaran juri dengan menempatkan ponsel (berisi suara masteran burung) di dasar sangkar
  • Ada peserta lomba yang menempatkan kadal di dasar sangkar agar burung ketakutan dan berkicau lantang
  • Kicau mania yang ikut lomba menempatkan cermin untuk membantu burung lebih fighter dan gacor

Itu tadi sebagian tindakan yang dianggap curang di perlombaan burung. Memang, tidak semua perlombaan burung menganggapnya curang tapi hal seperti itu berpotensi mencederai sportivitas yang seharusnya dijunjung tinggi dalam suatu perlombaan burung.

Baca juga: Ini Jawaban Ustadz tentang Hukum Lomba Burung dalam Pandangan Islam

Untuk mengatasi kecurangan-kecurangan yang kerap terjadi di perlombaan burung, seharusnya penyelenggara lomba menggunakan teknologi-teknologi modern seperti berikut:

Teknologi yang seharusnya ada di lomba burung

1. Kamera pengawas atau kamera CCTV

Kamera CCTV (spycameracctv.com)
Kamera CCTV (spycameracctv.com)

Teknologi kamera CCTV seharusnya dipergunakan untuk meminimalisir adanya burung yang tidak terpantau. Kalau bisa setiap sangkar dilengkapi dengan satu kamera CCTV, biar pihak juri dan korlap lebih adil dalam menilai kerja burung.

Kamera seperti ini tentunya akan sangat berguna untuk lomba burung Perkutut dan lomba burung lain yang lokasinya sulit terpantau juri.

2. Perekam suara atau recorder

Ilustrasi perekam suara (cefo.cornell.edu)
Ilustrasi perekam suara (cefo.cornell.edu)

Teknologi perekam suara tidak kalah penting dalam perlombaan burung. Sebab, terkadang ada sebagian peserta lomba yang tidak terima dengan keputusan juri. Peserta menganggap burung jagoannya kerja tapi tidak terpantau juri dan parahnya lagi tidak masuk nominasi sama sekali.

Nah, perekam suara ini fungsinya untuk merekam keseluruhan bunyi burung dari awal penilaian hingga penilaian lomba burung berakhir; sebagai bukti bahwa burung tersebut benar-benar kerja (bunyi) terus atau tidak bunyi selama penilaian.

3. Layar monitor yang besar

Layar monitor besar (Installation-International.com)
Layar monitor besar (Installation-International.com)

Teknologi layar monitor untuk mengawasi keseluruhan rekaman video dan suara yang dihasilkan dari kamera CCTV maupun perekam suara. Layar monitor ini bisa digunakan secara privasi (untuk panitia, juri, dan korlep) atau secara umum agar seluruh peserta lomba dapat mengetahui penilaian dan kinerja burung secara terbuka.

Dengan begitu, peserta tidak perlu teriak-teriak karena mereka bisa melihat semuanya dari layar monitor atau layar tancap. Hal ini tentunya membuat perlombaan burung lebih transparan dan menyulitkan suatu pihak untuk melakukan kecurangan.

4. Aplikasi pendaftaran lomba burung

Pendaftaran lomba burung (ronggolawe.info)
Pendaftaran lomba burung (ronggolawe.info)

Teknologi aplikasi pendaftaran lomba burung sudah muncul sejak beberapa tahun yang lalu. Salah satu aplikasi tersebut bernama SapuRegel Bird Contest System.

Aplikasi ini digunakan untuk pendaftaran dan penetapan undian (nomor gantangan) secara random menggunakan sistem komputer; menggantikan sistem pendaftaran atau ticketing model konvensional.

5. Aplikasi penilaian lomba burung

Penilaian lomba burung (ronggolawe.info)
Penilaian lomba burung (ronggolawe.info)

Teknologi aplikasi penilaian lomba burung ternyata sudah terdapat di SapuRegel Bird Contest System. Penilaian dengan sistem komputerisasi ini terbukti sukses saat pertama kali digunakan pada event besar di kontes Bupati Cup Cilacap tahun 2014.

Dengan metode penilaian SapuRegel Bird Contest System, lomba burung terasa lebih modern, teliti, fairplay, dan hasilnya cepat diketahui. Hasil pilihan juri diambil korlap dan dikirim ke komputer induk melalui iPad serta jaringan WiFi.

Jika ada burung dengan jumlah pilihan yang sama, maka juri langsung berembuk untuk menentukan burung yang lebih bagus. Setelah itu, hasilnya dikirim lagi ke komputer induk.

Baca juga: Cara Panitia Lomba Mengecek Pesertanya Lovebird Paud atau Lovebird Dewasa

Tak perlu menunggu terlalu lama, juara 1-10 langsung bisa diketahui, bahkan saat burung masih di gantungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem komputerisasi seperti ini lebih sportif ketimbang penilaian lomba burung secara manual.

Kesimpulan

Demikian beberapa teknologi yang seharusnya ada di lomba burung untuk mengatasi kecurangan selama perlombaan.

Lomba burung perlu kecanggihan teknologi untuk meminimalisir adanya peluang untuk berbuat curang. Jika ada teknologi di perlombaan burung, tentu semua menjadi mudah, akurat, cepat, adil, dan terpantau dengan jelas.

Saat ini, sebagian besar event lomba burung kicau masih menjalankan metode tradisional dan manual. Namun, ada juga lomba burung yang sudah menerapkan teknologi dan sistem yang canggih, seperti Lomba Burung di Jombang Pakai Sensor Perekam Suara Ngekek Lovebird.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain, dan cantumkan sumbernya. Terima kasih.

Leave a Reply