Asal Usul Murai Batu Bordan (mimi012.blogspot.com)Asal Usul Murai Batu Bordan (mimi012.blogspot.com)

Burungnya.com – Sebagian kicau mania sempat penasaran dengan istilah Murai Batu Bordan. Ternyata Murai Batu Borneo adalah akronim dari Borneo Medan. Apa hubungan kedua daerah tersebut dengan Murai Batu? Asal usul Murai Batu Bordan merupakan hasil kawin silang Murai Batu Borneo betina dengan Murai Batu Medan jantan.

Jadi kalau bicara soal asal usul Murai batu Bordan, jawabannya dari Kalimantan dan Medan. Soalnya, kedua indukan yang berbeda daerah disatukan menjadi Murai Batu Bordan.

Asal Usul Murai Batu Bordan

Jenis Murai Batu Bordan
Jenis Murai Batu Bordan

Kedua jenis Murai Batu ini dikawinkan untuk memadukan gaya bertarung dan karakter Murai Batu. Burung Murai Batu Medan mempunyai nama latin (Copsychus malabaricus tricolor) sedangkan Murai Batu Borneo (Copsychus malabaricus suavis).

Sebenarnya istilah persilangan atau kawin silang pada kasus Murai Batu Bordan kurang tepat. Pasalnya, karena kawin silang merupakan istilah perkawinan antara dua spesies burung yang berbeda.

Sebagai contoh, burung white-rumped shama (Copsychus malabaricus) dan burung white-crowned shama (Copsychus stricklandii). Kalau perkawinan burung Murai Batu seperti ini masih bisa disebut persilangan.

Namun, Murai Batu Borneo dan Murai Batu Medan masih satu spesies, yakni Copsychus malabaricus, walau subspesies atau rasnya berbeda, seperti yang dikutip dari Omkicau.com (28/10/2013).

Murai Batu Borneo termasuk ras suavis, sementara Murai Batu Medan termasuk ras tricolor.

Baca juga: 10 Cara Ternak Murai Batu Medan dengan Perhitungan Usaha yang Sukses

Kelebihan Murai Batu Borneo dan Medan

Murai Batu Borneo

Mungkin sebagian dari Anda sudah mengetahui bahwa Murai Batu Borneo mempunyai gaya bertarung yang khas, yaitu menggembungkan dadanya. Murai Batu Borneo Kalimantan dikenal mempunyai stamina fisik yang kuat, fighter, tangguh, dan mental bertarung yang bagus.

Murai Batu Medan

Sementara, Murai Batu Medan Sumatera memiliki suara kicauan yang sangat variatif, dengan gaya tarung nagen atau ngobra, dan suara tembakan yang keras.

Melihat kedua kelebihan tersebut, kicau mania ingin mempersatukannya menjadi Murai Batu Bordan. Harapannya, keturunan F1 yang dihasilkan nantinya mempunyai gaya bertarung yang atraktif, mental bertarung yang bagus, stamina prima, power kuat, dan suara yang variatif serta lantang.

Murai Batu Bordan Juara

Salah satu hasil perkawinan yang berhasil adalah Murai Batu Red King, milik Om D’Yan dan sekarang menjadi Murai Batu Jawara di berbagai even di Bali. Bahkan, konon katanya Murai Batu Bordan miliknya lebih dapat mengungguli Murai Batu Medan.

Murai Batu Bordan Red King (omkicau.com)
Murai Batu Bordan Red King (omkicau.com)

Perlu Anda ketahui, umumnya Murai Batu Bordan yang bagus adalah keturunan F2. Pasalnya, F2 dari kawin silang F1 dan Murai Batu Medan akan menghasilkan Murai Batu Bordan yang mirip sekali dengan Murai Batu Medan asli.

“Murai Batu Bordan turunan F1 menuruni genetik kedua induk masing-masing 50 persen. Apabila F1 ini dikawinsilangkan dengan Medan, maka menghasilkan turunan F2 yang kondisinya sangat mirip dengan Murai Batu Medan asli,” papar Budiman selaku anggota komunitas Pecinta Burung Indonesia (PBI), seperti yang disadur dari Poskotanews.com (12/4/2018).

Meski begitu, untuk mendapatkan Murai Batu Bordan berkualitas unggul dan bagus, Anda harus melihat berbagai aspek penting seperti katuranggan, trah indukan, dan perawatan.

Karakter Positif Murai Batu Bordan

Tak hanya itu, Murai Batu Bordan juga harus mewarisi karakter yang positif dari kedua indukannya. Jika karakter yang diturunkan negatif, maka Murai Batu Bordan tidak bisa dikatakan bagus.

“Murai Batu Bordan yang menuruni karakter positif dari induk Medan Sumatera dan Borneo Kalimantan, maka hasilnya lebih mantap lagi,” papar Jumadi yang banyak menyediakan aneka jenis Murai mulai dari ekor pendek, sedang, sampai panjang.

“Tetapi kalau Murai Batu Bordan lebih banyak mewarisi karakter negatifnya ya pastinya tidak akan bagus,” tambahnya.

Karakter positif dari trah Murai Batu Medan, di antaranya fisik yang bagus, ekor panjang, suara keras lantang, gaya bertarung nagen (ngobra), dan mudah dimaster.

Karakter Negatif Murai Batu Bordan

Sementara karakter negatif dari Murai Batu Bordan sebenarnya bisa dikatakan hampir tidak ada. Hanya saja, Murai Batu ini dikenal kurang tenang di lomba dan sulit dikontrol.

“Segi negatif dari Murai Batu Bordan secara umum hampir tidak ada. Kalau ada yang gembung relatif jarang. Yang sering dikeluhkan kicau mania adalah karakter kurang terkontrol alias tidak tenang,” jelas warga Utan Kayu, Cempaka Putih yang sudah puluhan tahun berdagang dan beternak Murai Batu.

Kalau Murai Batu Bordan menurun dari indukan Murai Batu Borneo akan mendapat sejumlah karakter negatif, seperti ekor relatif pendek, suara berulang-ulang, susah dimaster, dan suka menggembungkan dada atau mbalon.

“Jadi, untuk mendapatkan burung Murai Bordan jawara usahakan beli yang masih muda, usia di bawah tiga bulan, lalu dimaster terus-menerus supaya burung tersebut bisa menirukan aneka suara burung lain,” ujar Jumadi yang menjual Bordan bakalan antara Rp 750 ribu dan Rp 1,5 juta.

Baca juga: Harga Murai Batu Medan Termurah hingga Termahal

Harga Murai Batu Bordan

Lantas berapa harga Murai Batu Bordan? Harga bahan Murai Batu Borneo biasanya di antara Rp 350 ribu dan Rp 500 ribu. Sedangkan harga bakalan Murai Batu Medan mulai dari Rp 1,2 juta sampai Rp 3 juta.

Pilih Murai Batu Bordan yang Pakai Ring

Burung Murai Batu Bordan (youtube.com)
Burung Murai Batu Bordan (youtube.com)

Anggota komunitas Pecinta Burung Indonesia (PBI), Budiman Jatmiko mengatakan bahwa semua jenis burung Murai Batu Bordan pasti hasil dari kandang ternak atau penangkaran.

“Tidak ada Murai Bordan hasil tangkapan hutan, makanya semua bahan Murai Batu Bordan pasti jinak dan doyan voer,” kata warga Sunter, Tanjug Priok yang membudidayakan Murai Batu, Lovebird, dan Perkutut.

“Untuk mendapatkan Murai Batu Bordan berkualitas, sebaiknya pilih yang menggunakan ring. Apalagi ring dari peternakan terkenal, pasti bagus trahnya,” tamba Budiman.

Mengapa harus memilih Murai Batu Bordan yang pakai ring?

Alasannya karena Murai Batu Bordan non-ring biasanya keluaran dari peternak pemula ecek-ecek yang bermodalkan induk murahan. Sedangkan Murai Batu Bordan yang pakai ring, biasanya berasal dari penangkaran besar yang menggunakan indukan pilihan dengan harga mahal.

“Trah indukan sangat penting karena punya pengaruh besar terhadap karakter dan sifat burung meliputi fisik, mental, maupun kecerdasan,” kata Budiman.

Peringkat Murai Batu Bordan

Budiman juga menambahkan bahwa peringkat Murai Batu Bordan ini berada di tengah antara posisi Murai Batu Medan dan Murai Batu Borneo Kalimantan. Posisi Murai Batu Bordan juga masih sedikit di atas trah Murai Batu Lampung.

Kesimpulan Murai Batu Bordan

Demikian asal usul Murai Batu Bordan yang ternyata berasal dari kawin silang antara Murai Batu Borneo betina dengan Murai Batu Medan jantan. Dari sini jadi terkuak karakter positif dan negatif Murai Batu Bordan.

Anda bisa menyilangkan sendiri untuk mendapatkan Murai Batu Bordan. Kalau menurut Anda cukup merepotkan, Anda bisa membeli langsung Murai Batu Bordan di kisaran harga Rp 750 ribu sampai Rp 3 juta.

Baca juga: 12 Daftar Panjang Bulu Ekor Murai Batu Berdasarkan Habitat Aslinya

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow berita terbaru di Google News. Terima kasih.

Leave a Reply