Asal usul Perkutut dan Sejarah Perkutut Majapahit (azbirds.com)Asal usul Perkutut dan Sejarah Perkutut Majapahit (azbirds.com)

Burungnya.com – Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana asal usul burung Perkutut dan sejarahnya. Soalnya, burung ini dianggap memiliki kekuatan gaib yang bisa menolak bala, mendatangkan rezeki, hingga membawa kesengsaraan.

Ini cuma sedikit kepercayaan masyarakat saja. Namun, sebagian orang-orang juga sudah mempercayainya. Bahkan, sudah ada juga yang membuktikan hal-hal gaib seputar Perkutut.

Burung ini memang istimewa. Di luar hal-hal mistis tadi, Perkutut memiliki suara khas kung yang mengalun merdu. Tak heran, pemiliknya sering dipanggil Kung Mania.

Meski begitu terkadang masyarakat lebih tertarik pada hal-hal gaib tentang Perkutut. Kalau bicara tentang Perkutut, biasanya yang diperhatikan bukan suaranya dulu, melainkan katuranggan atau ciri fisik unik di tubuh Perkutut.

Lantas apa yang membuat Perkutut terhubung dengan hal mistis? Tentu ada sejarah Perkutut yang menjadikan burung tersebut dipenuhi hal-hal mistis dan gaib.

Asal Usul Burung Perkutut dan Sejarah Perkutut Majapahit (torontozoo.com)
Asal Usul Burung Perkutut dan Sejarah Perkutut Majapahit (torontozoo.com)

Asal Usul Perkutut

Kalau begitu, kami akan sedikit menceritakan asal usul Perkutut di zaman dulu. Sebenarnya Perkutut merupakan hewan yang hanya dimiliki oleh orang-orang kasta tinggi atau berdarah biru.

Sehingga kaum yang kastanya rendah tidak memelihara burung Perkutut. Warga hanya bisa mendengarkan suaranya dari kejauhan.

Salah satu kaum ningrat yang mempunyai Perkutut adalah Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit). Burung Perkutut tersebut dirawat oleh Joko Mangu.

Perkutut Raja Majapahit Lepas

Sayang di suatu pagi dia lupa menutup pintu sangkarnya, sehingga Perkutut tadi lepas. Joko Mangu sudah meminta maaf ke Prabu Brawijaya V.

Penjaga dan tim keamanan kerajaan sudah bersiap menangkapnya. Namun, sang Prabu Brawijaya V sangat bijaksana. Dia membiarkan hal tersebut terjadi.

“Biarlah wahai penjagaku itu hanya seekor burung, hartaku sebenarnya adalah rakyat bukan Perkutut,” kata Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit Terakhir, seperti yang disadur dari Nusantarabirdfarm.blogspot.com.

Raja Hijrah ke Jogja

Kemudian Prabu Brawijaya V melanjutkan hijrah ke wilayah Yogyakarta. Secara ajaib, burung Perkutut yang lepas tadi menghampiri sang raja dan hinggap di pundaknya.

Saat itu, raja Prabu Brawijaya V sedang berada di daerah kretek dekat Imogiri, Kabupaten Bantul. Bahkan, kejadian langka ini disaksikan langsung oleh raja-raja sekitar Mataram ketika semuanya berkumpul di Yogyakarta.

Sejarah Tradisi Lomba Perkutut

Dari situ, dahulu sampai sekarang diadakan lomba burung Perkutut. Sebab, burung Perkutut dianggap berbudi luhur karena bisa menyatukan raja-raja.

Tradisi lomba Perkutut ini diadakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII (1877-1921). Tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan juara tapi untuk menghibur masyarakat.

Saat acara ini muncul juga rilisan lagu dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang diilhami dari suara anggungan Perkutut. Nama lagu tersebut adalah Monggang.

Di zaman Sri Sultan Hamengkubuwono VIII (1921-1939) tradisi lomba Perkutut masih dilestarikan. Namun, pesertanya masih dari kalangan darah biru, seperti pedagang kaya, dokter, raja, dan lain-lain.

Masih berhubungan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, tapi kali ini beritanya cukup menyedihkan karena ada hubungannya dengan putra Raja Bali yang dibunuh.

Awal Mula Perkutut dan Sejarah Majapahit serta Jelmaan Perkutut Putra Raja Bali (azbirds.com)
Awal Mula Perkutut dan Sejarah Majapahit serta Jelmaan Perkutut Putra Raja Bali (azbirds.com)

Perkutut Jelmaan Putra Raja Bali

Di masa kekuasaan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII ada kabar berita yang menghebohkan, mungkin sekarang bisa disebut viral.

Jadi, saat itu seorang putra Raja Bali meninggal dunia. Dugaan sementara, sang putra dibunuh oleh musuh raja yang memiliki dendam. Lokasinya di Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi, dan sudah ditemukan jasadnya.

Sayang sang Raja Bali tadi tidak mengetahui siapa yang membunuh putranya. Setelah pemakaman, selang dua hari Raja Bali dihampiri oleh seekor Perkutut berjambul dan bentuknya sangat berbeda dengan Perkutut yang sering ditemuinya.

Sang Raja Bali kaget karena perilaku burung ini berbeda dari burung biasa. Dia seperti ingin menunjukkan sesuatu. Raja lalu mengikuti burung tersebut dan menemukan sebuah keris milik putranya.

Dari situ terbongkar siapa pelaku pembunuhan putranya. Sebelum pergi, Perkutut jambul tadi hinggap di tangan sang Raja dan mencium-cium tangannya.

Ciuman tersebut seakan menunjukkan bahwa Perkutut tadi atau sang putra ingin berpamitan. Dia sudah tidak bisa menemani ayahnya di kerajaan.

Berarti ada kemungkinan selama dua hari setelah pemakaman, putranya masih menemani sang ayah dalam bentuk burung Perkutut.

Sang Raja juga menganggap bahwa putranya masih hidup tapi menjelma sebagai burung Perkutut.

“Putra saya masih hidup, saat ini dia menjelma menjadi seekor Perkutut yang memberikan ketenangan, kebahagiaan setelah saya melampaui kesedihan sebelum ditemukan jasad putraku yang tercinta.”

Baca juga:

Perkutut di Masa Sekarang Tahun 2000-an

Dari hari ke hari, Perkutut berjambul menjadi istimewa. Sekarang, Perkutut ini dinamakan Songgo Ratu karena memiliki jambul seperti mahkota.

Katuranggan atau ciri mathi Perkutut bermunculan. Tidak hanya jambul saja, lurik garis hitam yang terlihat di leher juga pertanda bahwa burung tersebut bisa membawa keberuntungan dan mendatangkan rezeki.

Kemudian masuk di tahun 2012 muncul katuranggan Perkutut yang matanya merah menyala. Mata burung ini tembus dari sisi kanan ke kiri.

Dikatakan tembus, bila Anda menyalakan lampu ke arah matan kanannya, maka cahayanya tembus ke mata kiri.

Ini masih sebagian kecil dari katuranggan Perkutut. Sebab, masih banyak sekali katuranggan Perkutut dan ciri mathinya.

Bahkan, kalau Anda sesuatu yang aneh di bagian tubuh Perkutut, hal itu bisa memiliki arti tersendiri.

Sebagai contoh kecil saja, jumlah ekor Perkutut yang ganjil memiliki arti. Warna beberapa bulu di sayap Perkutut juga bisa menandakan burung tersebut baik dipelihara atau tidak.

Jumlah sisik di kaki Perkutut juga memiliki arti tersendiri. Kebiasaan Perkutut tidur di wadah pakan atau di depan pintu juga mempunyai arti yang berbeda-beda.

Kesimpulan

Demikian asal usul Perkutut dan sejarah Perkutut Majapahit serta Raja Bali. Semua burung Perkutut selalu disangkutpautkan dengan hal-hal mistis.

Namun, untuk burung Perkutut Bangkok atau dari penangkaran tidak memiliki aura mistis sama sekali.

Aura mistis dan gaib hanya dimiliki burung Perkutut Lokal dari alam atau Perkutut yang datang sendiri ke rumah.

Soalnya, walau bukan burung tangkapan alam, terkadang Perkutut Lokal memilih majikannya sendiri dengan cara masuk ke dalam rumah calon pemilik.

Pernah ada kejadian, ada orang yang menangkap burung Perkutut dari petilasan atau makam keramat. Namun, burung tersebut sepertinya tidak mau dipelihara dan tidak cocok dengan pemiliknya.

Akhirnya Perkutut tersebut hilang dengan sendirinya walau pintu sangkar terkunci dan pintu jendela rumah masih tertutup.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply