Karakter Lovebird di Lomba (detik.com)Karakter Lovebird di Lomba (detik.com)

Burungnya.com – Kicau mania akan merasa galau saat burung Lovebird yang dilombakan tidak mau ngekek atau diam saja. Masalah lain yang cukup bikin pusing adalah Lovebird sering ngeruji atau merayap, perilaku jadi agresif, kepo, nebok, dan lain-lain.

Para pecinta Lovebird pemula, harus memahami perilaku burung Lovebird saat di lomba. Sehingga Anda bisa mengantisipasi biar Lovebird tidak membuat Anda malu di arena lomba. Sebaliknya burung bisa membanggakan pemiliknya.

Untuk itu, diperlukan pembelajaran cara memahami berbagai perilaku Lovebird. Di samping itu, pahami juga karakter Lovebird lomba. Apa yang diinginkan Lovebird, Anda harus mengetahuinya. Dengan begitu, Lovebird akan berkicau ngekek panjang dan konslet selama lomba.

Lingkungan di Lomba Lovebird

Setiap pemain wajib memahami karakter dan perilaku Lovebird. Sebab, dari situ Anda dapat mengetahui apakah burung sudah siap untuk dilombakan atau membutuhkan sedikit perawatan khusus sebelum dibawa ke lomba.

Apabila sudah mengenali karakter dan perilaku burung, Anda juga akan mengetahui kapan Lovebird benar-benar dalam kondisi top form, atau on fire. Setelah itu, Anda jadi tahu perubahan yang terjadi pada perilakunya.

Perubahan Lovebird selama perawatan harus selalu dipantau. Tujuannya agar Lovebird selalu berada di jalur juara dan bisa menang lomba. Kalau dibiarkan begitu, Anda tidak akan mengetahui hasil dari perawatan yang diberikan sehari-hari.

Lovebird Ngeruji atau Merayap di Lomba

Mengapa Lovebird sering ngeruji dan merayap? Sebenarnya ini merupakan kebiasaan. Ya, pada dasarnya, hampir semua burung paruh bengkok mempunyai kebiasaan ngeruji di dalam sangkar.

Ini terlihat dari bentuk jari dan cakar Lovebird. Jari-jari dan cakarnya seperti sudah didesain Sang Pencipta sebagai burung yang pintar dalam hal ngeruji serta merayap.

Jadi tidak hanya pada burung Lovebird saja, karena burung Serindit, Kakatua, Nuri, dan burung paruh bengkok lainnya, pasti mereka juga sering ngeruji.

Dalam hal ini, bisa dicontohkan seperti burung Kacer yang di habitat aslinya sering mbagong, atau cendet yang di alam liar sering salto.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara agar perilaku alami burung ini tidak muncul saat lomba, apalagi lomba Lovebird. Soalnya saat Lovebird ngeruji, biasanya dia jadi malas bunyi.

Perilaku Lovebird di Lomba (tabloidsinartani.com)
Perilaku Lovebird di Lomba (tabloidsinartani.com)

Penyebab Lovebird Ngeruji

1. Usia Lovebird

Burung Lovebird masih terlalu muda saat dilombakan. Perilaku Lovebird belum stabil, termasuk saat dilombakan. Om Anto 999 dari Ananta Bird Farm Sragen, menganjurkan Lovebird sebaiknya dilombakan minimal saat berumur 6,5 bulan.

Tapi mengapa ada Lovebird yang usianya di bawah 6,5 bulan bisa moncer di lomba? Memang ada beberapa jenis burung yang usianya kurang dari itu, tetapi dilombakan dan tetap moncer.

Contohnya Lovebird Kirana milik Om Dwi Wahyudi, atau Kaila Jr milik Tobil / Sigit WMP yang dulu ikut lomba baru berusia 3 bulan. Walau moncer, tetapi kedua burung muda tersebut hanya sesekali ditampilkan di lomba, dan tidak rutin setiap Minggu dilombakan.

Kalau Lovebird paud, kuncinya jangan terlalu sering dilombakan dengan burung-burung yang lebih tua atau mapan. Lovebird boleh ikut lomba, tapi jangan sering-sering. Tujuan ikut lomba untuk melatih mentalnya, sekaligus agar burung terbiasa dalam suasana bertarung di kompetisi.

Lebih baik Lovebird diajak kumpul bersama teman-teman pecinta Lovebird yang sama-sama mempunyai Lovebird Paud. Kalau usianya sudah 6,5 bulan, Lovebird baru layak dipertemukan dengan burung-burung yang lebih tua.

2. Lovebird Gelisah

Perilaku yang menunjukkan Lovebird gelisah juga perlu diwaspadai. Bisa jadi Lovebird mengalami kegelisahan karena masih muda sekali, atau burung dewasa yang jarang dilombakan, atau bisa juga kondisinya sedang drop.

Apabila burung sudah cukup umur dan sudah beberapa kali ikut lomba, maka kondisi fit atau tidak fit sebenarnya mudah dideteksi dari rumah. Misal, kondisi burung saat tidak terlihat murung, aktif bergerak, rajin bunyi, dan sebagainya.

Burung Lovebird jarang dilombakan, maka sering dibawa ke arena latber atau lomba, meski tidak ikut lomba. Burung dibiasakan mendengar suara-suara Lovebird yang sedang lomba.

3. Lovebird Over Birahi

Lovebird yang mudah sekali birahi, penyebabnya beragam, di antaranya karena mendengar suara burung lain yang dianggapnya “merangsang”, pemberian pakan dengan kandungan protein terlalu tinggi, kelamaan jemur, ingin kawin, dan lain sebagainya.

Jika birahi Lovebird baik, maka perilakunya jadi agresif. Selain sering ngeruji, Lovebird juga suka menggesekkan bagian kloaka (vent) ke benda-benda di dalam sangkar seperti tangkringan, cepuk pakan minum, dan jeruji sangkar.

Cara Mengatasi Lovebird Over Birahi

1. Perawatan Harian

Lovebird sementara hanya diberi pakan berupa milet putih. Selain itu, Lovebird jangan dimandikan dulu, serta kurangi durasi penjemuran. Untuk sementara waktu, burung tidak perlu diberi jagung muda dan kangkung selama beberapa hari. Jangan lupa sangkar burung dikerodong full, embun pagi, dan mandikan setiap pagi.

2. Perawatan Lomba

Sementara Lovebird hanya diberikan milet putih. Lovebird dimandikan 2 kali sehari, dan sangkar dikerodong full. Saat akan dilombakan, maka pada H-1 berikan kangkung 1 batang. Saat hari H lomba, pemberian kangkung ditingkatkan menjadi 2 batang.

3. Perawatan Untulan

Burung Lovebird dikawinkan atau diberikan pasangan / untulan. Cara ini lebih efektif menurunkan birahi dan menguntungkan. Sebab, Lovebird bisa bertelur dan menghasilkan keturunan. Sebagian kicau mania tidak menetaskan telurnya dan hanya menjadikan satu saja tanpa diberi glodok.

Mereka takut, burung ternak malah membuat performa turun. Walau birahi stabil kalau performa turun justru akan merepotkan. Namun, ada juga Lovebird yang sedang mengeram atau bawa anak, tapi tetap dilombakan dan bisa juara, yaitu Lovebird Golden Boy. Meski begitu, tidak semua Lovebird bisa demikian.

Lovebird Siap Lomba

Lovebird lomba harus dalam kondisi top perform, mental bagus, dan birahi stabil. Kondisi lain yang akan menjadi nilai tambah adalah sikap selama lomba, gaya bertarung, dan isian suara yang dimilikinya.

Ingat, burung Lovebird yang rajin bunyi atau gacor di rumah, belum tentu mau bunyi di lapangan. Hal ini tergantung dari pelatihan dan perawatan harian setiap hari.

Ciri Lovebird Siap Lomba

  • Lovebird sudah cukup umur, paling tidak 6,5 bulan.
  • Burung nagen dan anteng di tangkringan.
  • Lovebird jarang sekali merayap di sangkar.
  • Materi isian suara sudah memadai, seperti suara panjang, volume, serta kerajinan.
  • Burung dalam kondisi fit dan sehat.
  • Artinya Lovebird tidak sedang mabung, bulu mulus, birahi stabil, mental bagus, dan tidak diam di lomba.

Kesimpulan

Demikian sedikit pelajaran tentang perilaku Lovebird di lomba. Jadi apa kesimpulan yang bisa kita dapat dari penjelasan tadi? Banyak sekali, faktor yang mempengaruhi burung siap lomba, usia Lovebird, perawatan Lovebird, mengatasi berbagai masalah Lovebird, dan setingan lomba.

Baca juga:

Perawatan Lovebird memang rumit, dan tak jarang kicau mania bisa stres karena memikirkan setingan Lovebird. Terkadang kita sudah mendapatkan setingan Lovebird lomba dari orang lain, tetapi setelah dicoba ternyata tidak cocok.

Hal tersebut wajar karena karakter Lovebird tidak sama. Diperlukan penyesuaian setingan dengan Lovebird itu sendiri. Jika burung bisa menerima, maka setingan pasti bisa cocok dan membuat Lovebird juara lomba.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply