Bolehkah Kucing Makan Nasi dan Gimana Efeknya?

Burungnya.com – Nasi menjadi makanan pokok masyarakat di Indonesia. Kalau belum makan nasi rasanya seperti makan sayur tanpa garam. Nah, karena makanan pokok inilah, sebagian pecinta kucing jadi bertanya-tanya apakah kucing boleh makan nasi?

Tentunya kita sering melihat kucing makan nasi, dan banyak pemilik kucing yang masih menyediakan nasi untuk kucingnya. Biasanya mereka mencampur nasi dengan ikan.

Bolehkah Kucing Diberi Makan Nasi?

1. Beri Makan Kucing Nasi dan Ikan, Kurang Bernutrisi

Kucing yang diberi banyak nasi daripada ikan akan kekurangan lemak, mineral zinc, vitamin E dan vitamin B12.

Meskipun mineral dan vitamin sangat penting bagi tubuh manusia, keduanya adalah penunjang metabolisme tubuh. Jika Anda kekurangan zat tersebut, pasti akan menyebabkan tubuh Anda terganggu.

2. Kucing Hewan Karnivora

Dibandingkan dengan anjing omnivora, kucing pencernaannya dirancang untuk menjadi pemakan daging atau karnivora. Meski anjing tetap membutuhkan protein hewani, namun dia bisa mendapatkan nutrisi lain dari bahan makanan lain seperti sayur dan karbohidrat.

Meski begitu, kucing berbeda karena kemampuan pencernaannya butuh beberapa protein dan asam amino yang tidak bisa didapat dari bahan selain daging, ikan atau ayam.

3. Nasi Karbohidrat yang Tidak Terlalu Dibutuhkan Kucing

Ya, nasi mengandung karbohidrat yang merupakan salah satu nutrisi penting bagi penghasil energi.

Namun yang jelas kucing tidak membutuhkan nasi terlalu banyak untuk menghasilkan energi. Kucing juga tidak membutuhkan banyak karbohidrat karena dapat disintesis dari protein.

4. Banyak Makan Nasi Bisa Diare

Kucing mempunyai sedikit amilase yang penting untuk mengubah karbohidrat menjadi kandungan yang lebih sederhana.

Dalam hal ini, nasi (karbohidrat) menjadi glukosa, tetapi pada kucing, karena pembatasan enzim ini, tidak semua karbohidrat dapat menjadi glukosa.

Karenanya, karbohidrat yang berlebihan pada saluran pencernaan akan menyebabkan peningkatan fermentasi mikroba, yang berakibat terganggunya keseimbangan mikroba di saluran pencernaan.

Akibatnya tinja encer atau diare, bahkan seringkali bau tidak sedap, karena tinja menjadi lebih banyak. asam.

Karbohidrat yang tidak tercerna dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan fermentasi bakteri di saluran pencernaan dan menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kembung.

5. Kebutuhan Nutrisi Kucing Berbeda-beda

Kucing perlu memperoleh nutrisi yang tidak terdapat pada bahan makanan lain kecuali protein hewani, seperti asam amino taurin, arginin, asam linoleat, asam arakidonat, vitamin A, dan vitamin B.

Taurin dan arginin adalah asam amino yang sangat penting bagi kucing. Jika mereka hanya makan nasi dan ikan dalam jumlah sedikit, mereka tidak bisa mendapatkannya.

Arginin berperan penting dalam sintesis urea dari amonia di dalam tubuh. Amonia yang berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan keracunan amonia karena peredaran amonia dalam jumlah besar di dalam darah. Arginin ditemukan dalam berbagai protein hewani, termasuk daging dan jeroan.

Pada hewan omnivora dan herbivora, taurin dapat disintesis oleh tubuh itu sendiri, tetapi pada karnivora termasuk kucing, tidak dapat mensintesis asam amino.

Oleh karena itu, nutrisi taurin untuk kucing jangan sampai terlewatkan. Taurin sangat penting untuk metabolisme tubuh kucing, terutama dalam perkembangan organ tubuh, pertumbuhan otak, jantung, mata, dan lain-lain.

Kekurangan taurin dapat menyebabkan kelainan mata yaitu degenerasi retina yang dapat mengakibatkan kebutaan pada anak kucing, penyakit otot jantung, kecenderungan keguguran saat hamil, gangguan kesuburan dan penyakit janin.

Taurin ditemukan di jantung, hati, otak, dan otot hewan lain, seperti burung, ayam, ikan, dan sapi.

Tidak seperti herbivora dan omnivora, yang dapat mensintesis vitamin dari makanan apa pun (termasuk makanan dalam tumbuhan), kucing tidak dapat mensintesis vitamin ini, jadi mereka perlu mengonsumsinya dari luar. Vitamin ini biasanya terdapat pada bahan pangan hewani, seperti ikan dan daging.

Kucing Makan Nasi (felineliving.net)
Kucing Makan Nasi (felineliving.net)

Kalau Makanan Kucing Kering Gimana?

Makanan kering atau dry food yang dijual bebas memang mengandung sumber karbohidrat, serta sumber protein nabati, biasanya jagung dan kedelai.

Fungsinya untuk memenuhi sumber protein dan sumber energi pada bahan pangan. Padahal dalam proses pembuatannya diformulasikan khusus sesuai dengan kebutuhan minimal kucing.

Meskipun demikian, tetap penting untuk mencampurkan makanan kering dengan sumber protein hewani yang sebenarnya seperti ikan, ayam, dan daging.

Hal ini juga mencegah kucing bosan dengan makanan, karena kebosanan dengan makanan juga akan mengurangi nafsu makan.

Namun pastikan bahwa reaksi yang terjadi setelah pemberian makanan baru adalah positif. Jika terjadi reaksi diare, sebaiknya hentikan pemberian makanan baru.

Menurut pengalaman pribadi, ketika kita mengganti makanannya dengan puding ikan, ikan rebus, ayam atau udang rebus, kucing tidak akan merubah bentuk feses menjadi cair.

Makanan Berprotein Mahal

Sumber protein seperti daging, ayam, dan ikan memang merupakan bahan pangan yang mahal. Untuk kucing Anda sendiri, Anda tidak harus memberikan protein hewani setiap hari.

Namun karena kucing sangat penting dalam mengonsumsi protein hewani, maka kita dapat mengatasi masalah tersebut dengan mencampurkan protein hewani dalam pakan.

Misalnya, sediakan jeroan ikan dan jeroan ayam di antara waktu makan. Jika biasanya makan dry food komersial 3 kali sehari, bisa menggunakan dry food 2 kali dan memberi ikan atau jeroan atau jeroan ayam satu kali.

Cara lainnya, Anda bisa membuat makanan basah sendiri dari ikan atau ayam, lalu tumbuk dan campur dengan jelly untuk membuat puding ikan atau puding ayam.

Jadi Apakah Kucing Boleh Makan Nasi?

Pada dasarnya kucing boleh makan nasi. Namun, kucing sebaiknya tidak diberi nasi lebih banyak secara terus menerus, karena kucing membutuhkan lebih banyak protein dari pada nasi.

Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter hewan setiap kali pakan diganti (karena biasanya, responsnya akan berbeda-beda).

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian jawaban tentang kucing makan nasi. Sebenarnya bila Anda ingin menghemat pengeluaran, Anda bisa memberikan nasi pada kucing.

Namun, pemberian nasi ini sesekali saja, jangan setiap hari. Sebaiknya, makanan kucing pilih yang berprotein. Anda dapat menyiasatinya dengan selang-seling makanan kucing agar dia tidak bosan.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment