Cara Ternak Pleci Untuk Pemula Mulai Tahapan Awal Penjodohan Hingga Menetas

Burungnya.com – Beberapa kicau mania mengatakan bahwa hampir semua jenis burung kicau bisa diternak dan dibudidayakan. Maka dari itu, sekarang banyak bermunculan usaha penangkaran berbagai jenis burung kicau, mulai dari Jalak, Lovebird, Murai Batu, Kacer, Kenari, Cucak Hijau, dan lain-lain.

Semua jenis burung yang kami sebutkan barusan, termasuk burung dengan postur tubuh yang besar. Lalu, bagaimana dengan jenis burung dengan postur tubuh mungil seperti burung Pleci? Apakah burung Pleci bisa diternak?

Tentu saja bisa, tapi butuh kesabaran khusus untuk melakukannya. Bahkan, sebagian besar Pleci Mania (Pleman) telah berhasil beternak burung Pleci. Keberhasilan mereka tak lepas dari usaha yang keras serta bakat alami. Kalau cuma asal-asalan menjodohkan burung Pleci, kemungkinan besar tak akan berhasil.

Anda juga harus tahu bahwa beternak Pleci membutuhkan persiapan dan persyaratan tertentu. Misalnya, ukuran kandang harus bagaimana, jenis burung Pleci harus seperti apa, pakannya apa saja, perawatannya seperti apa, dan masih banyak lagi.

Semua hal tersebut akan kami bahas satu persatu mulai tahapan awal penjodohan burung Pleci hingga telur burung Pleci menetas. Selain itu, kami akan menyampaikan tips cara beternak Pleci dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga para pemula tidak akan kebingungan.

Berikut cara beternak burung Pleci untuk pemula mulai tahapan persiapan, penjodohan, perawatan, hingga telur menetas.

Persiapan sebelum beternak burung Pleci

  • Pilih indukan yang benar-benar bersih dari bahan kimia (tanpa doping)
  • Kriteria indukan betina yang baik: minimal berusia 1 tahun, jinak, tampilan fisik bagus, sehat, suara call jernih dan keras, dari keturunan unggulan, dan warna yang cerah.
  • Kriteria indukan jantan yang baik: minimal berusia 1 tahun, jinak, gacor, birahi stabil, sehat, paruh berbentuk lurus tidak melengkung, ukuran kepala besar, leher berisi, dada bidang, ukuran mata cukup besar tidak sayu, bentuk tubuh proporsional, kaki kuat mencengkeram dan berdiri tegak, volume keras, mental bagus (mudah adaptasi), dan daya rekam bagus (bisa menyerap materi masteran).
  • Indukan jantan dan betina sebaiknya berasal dari spesies yang sama agar lebih mudah.
  • Menyiapkan kandang ternak, bisa kandang gantung (ukuran minimal 30 x 30 x 40), kandang soliter, maupun kandang tipe aviary. Penempatan sarang minimal 7 cm dari atap sangkar dan tangkringan diletakkan di bawah sarang. Bagian bawah diberi alas dari karpet talang atau koran. Penempatan sangkar 1-2 meter di atas kepala manusia agar aman dari hewan pemangsa dan tidak terganggu oleh manusia yang lalu-lalang.
  • Menyiapkan sarang sudah jadi yang bisa dibeli di toko burung atau membuat sangkar sendiri. Kalau mau membuat sangkar sendiri, Anda bisa menggunakan kawat ram atau anyaman bambu kemudian diberi bahan sarang seperti serat nanas, kapas, kapuk, rumput kering, atau bahan lain yang halus.
  • Pakan harus bernutrisi dan bergizi, seperti voer lembut yang mempunyai kandungan protein tinggi, jangkrik kecil, ulat hong kong putih atau ulat hong kong kering, ulat kandang, kroto, pisang kepok, nektar, dan buah-buahan lainnya.

Proses penjodohan burung Pleci

Setelah mendapatkan dua indukan yang bagus, Anda bisa langsung menjodohkannya. Proses penjodohan Pleci dimulai dengan saling mendekatkan sangkar masing-masing indukan setiap hari siang dan malam selama 1-2 minggu sambil diberi pakan hewani, seperti kroto atau ulat hong kong.

Pada hari ke-5, sangkar dipisah hingga keduanya tidak bisa melihat satu sama lain (hanya bisa saling mendengar). Setelah itu, dengarkan kicauan mereka. Apabila kedua indukan saling memanggil dengan intensitas call yang sering dan lantang (perilaku gelisah mencari pasangan), berarti tahap penjodohan Pleci sudah hampir berhasil.

Malam harinya, kedua indukan dicampur kembali. Indukan betina dimasukkan ke sangkar indukan jantan. Selanjutnya, amati tingkah laku mereka, biasanya Pleci jantan akan langsung merayu betina untuk kawin dengan cara berkicau pelan sambil teler.

Kalau keduanya sudah birahi, maka akan langsung terjadi perkawinan. Namun, terkadang Pleci jantan terlalu agresif dan mengejar betina hingga terjadi perkelahian. Kalau sudah demikian, pisahkan kembali kedua indukan dan coba lagi 3 hari kemudian.

Kami akan memberikan sedikit gambaran bagaimana mengetahui tanda-tanda indukan Pleci yang sedang birahi.

  • Kedua indukan terlihat cuek atau acuh tak acuh
  • Kedua indukan loncat-loncat lalu didis (perilaku menggaruk bulu atau merapikan bulu)
  • Indukan jantan ngeriwik lalu didis
  • Indukan jantan masuk sarang ngeriwik
  • Indukan betina tenang, jantan mau naik, betina lari-lari dan loncat-loncat terus sambil ngeriwik
  • Indukan jantan mau naik turun lagi, sementara betina seperti ngeriwik
  • Indukan jantan naik lagi cukup lama, kemudian keduanya terdiam sejenak, dan kadang tubuh mereka bergetar
  • Kalau perilaku ini berulang beberapa kali, biasanya mereka berdua sudah melakukan proses perkawinan

Nah, untuk menunjang penjodohan Pleci, dalam sangkar breeding harus selalu disediakan pakan berupa voer yang dilengkapi buah dan ulat hongkong. Anda juga harus menyiapkan vitamin, air minum, dan air mandi yang diletakkan dalam wadah cepuk yang terpisah.

Proses setelah Indukan Pleci kawin hingga pengeraman telur

Setelah terjadi perkawinan, indukan betina akan bertelur kurang lebih memakan waktu sekitar 2 minggu dan bertelur sebanyak 1-4 butir. Kemudian, perhatikan tingkah laku indukan, apakah dia mau mengerami telurnya atau tidak. Kalau dia tidak mau, langsung ambil tindakan penyelamatan telur melalui penetasan dengan metode inkubator.

Namun, sebelumnya Anda juga harus mencoba memindahkan indukan jantan ke sangkar yang lain. Pasalnya, terjadi beberapa kasus indukan betina tidak mau mengerami telur karena ada gangguan dari indukan jantan. Tapi kalau indukan jantan tidak mengganggu, maka Anda tidak perlu memisahkan mereka berdua.

Pleci mengerami telur (burung252.blogspot.co.id)
Pleci mengerami telur (burung252.blogspot.co.id)

Indukan betina akan mengerami telurnya selama 10 hari sampai akhirnya menetas. Namun, biasanya bisa lebih lama, yakni 12-15 hari. Selama proses pengeraman telur, sebaiknya pakan seperti kroto dan ulat hong kong dikurangi atau bahkan dihentikan sementara. Mandi dan jemur juga dihentikan supaya tidak mengganggu proses pengeraman telur.

Telur burung Pleci (sugengpleci.blogspot.com)
Telur burung Pleci (sugengpleci.blogspot.com)

Seandainya nanti terjadi sesuatu pada telur ,misalnya telur tidak menetas, pecah, atau anakannya mati, indukan betina biasanya akan kembali bertelur pada periode berikutnya, yaitu 7 hari setelah disatukan lagi dengan indukan jantan. Jadi, Anda tak perlu khawatir dan patah semangat. Intinya, dalam beternak burung Pleci harus sabar dan telaten.

Perawatan telur Pleci yang sudah menetas

Anakan Pleci yang baru menetas (burung252.blogspot.co.id)
Anakan Pleci yang baru menetas (burung252.blogspot.co.id)

Jika telur Pleci sudah menetas, Anda harus memberikan pakan bergizi dan berprotein tinggi, seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Oh iya, pemberian pakan ke Pleci juga tidak boleh telat karena kalau sampai telat Pleci akan membuang anaknya. Dia melakukan itu karena mengira ketersediaan pakan tidak mencukupi untuk membesarkan anak-anaknya.

Tak hanya itu, Anda juga harus memberikan perlakuan khusus ke anakan Pleci selama 5 hari ke depan. Soalnya, 5 hari pertama setelah telur menetas merupakan masa paling kritis bagi piyikan Pleci.

Kalau sudah melewati masa kritis tersebut, Anda bisa bernapas lega dan menambah asupan makanannya dengan potongan jangkrik kecil-kecil, ulat kandang, kroto, laba-laba, dan lalat buah. Mengapa pakannya harus hewani semua? Sebab, pakan hewani lebih bergizi dan tidak menyebabkan paruh burung belepotan sehingga tidak mengundang jamur dan bakteri.

Anakan Pleci umur 10 hari (sugengpleci.blogspot.co.id)
Anakan Pleci umur 10 hari (sugengpleci.blogspot.co.id)

Untuk Anda yang mau anakan Plecinya lebih jinak dan bermental bagus, Anda bisa memisahkan indukan dengan anakan Pleci pada umur 11 hari. Tapi Anda harus berkomitmen menggantikan peran indukan dengan meloloh anakan setiap hari hingga dewasa.

Demikian beberapa cara beternak burung Pleci untuk pemula mulai tahapan awal penjodohan hingga telur menetas. Semua cara yang kami sampaikan terlihat mudah dan gampang, tapi dalam prakteknya terkadang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, kami sarankan agar Anda lebih sabar dalam beternak Pleci dan belajar lagi dari kesalahan sebelumnya. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment