Cara Impor Burung dari Luar Negeri secara Aman

Burungnya.com – Cara impor burung dari luar negeri mudah atau sulit? Burung impor cukup menggiurkan, terlebih untuk penangkaran dan koleksi pribadi. Banyak burung diimpor dari China, Australia, hingga Afrika.

Tujuannya untuk memperbaiki keturunan atau untuk koleksi di rumah. Bagi Anda yang ingin impor burung, Anda perlu memperhatikan beberapa hal penting.

Kami selalu menyarankan agar mengimpor burung dengan cara yang legal atau sesuai aturan. Jangan mencoba cara impor burung secara ilegal karena ada peraturannya dan bisa dijerat hukum.

Oleh karena itu, lebih baik ribet sedikit daripada nanti mendapat masalah. Anda dipenjara dan burung disita. Sehingga Anda sendiri yang rugi dan burung disita pihak berwajib.

Karantina Burung Impor

Untuk menanggulangi hal-hal semacam itu, Anda harus belajar cara impor burung dari luar negeri. Soalnya sekarang impor hewan harus mau melakukan karantina agar aman dan terhindar dari penyakit.

Apa saja hewan yang perlu dikarantina? Ternyata hewan yang harus dikarantina setelah diimpor adalah hewan yang akan dikembangkan, hewan sembelih atau potong, hewan peliharaan, hewan liar (dilindungi atau tidak dilindungi), serta hewan percobaan.

Selain hewan yang masih hidup, terdapat pula bahan yang berasal dari hewan, seperti daging beku, susu, jeroan, bulu, kulit, tulang, dan lain-lain. Semuanya harus melalui proses karantina.

Balai Karantina Burung Impor (radarlampur.co.id)
Balai Karantina Burung Impor (radarlampur.co.id)

Tempat Karantina Hewan

Karantina burung dilakukan di Instalasi Karantina Hewan (IKH). Semua kalangan masyarakat wajib melakukan karantina, baik impor, ekspor, maupun pengiriman antar wilayah di dalam negara Indonesia.

Tindakan karantina ini berupa pemeriksaan, penolakan, pengasingan, pengamatan, penahanan, perlakukan, pembebasan, dan pemusnahan.

Rata-rata proses karantina dilakukan selama 2 minggu. Namun, tergantung pada jumlah hewan, jenis hewan, jenis penyakit, dan lain sebagainya. Hal tersebut disampaikan oleh Didit Triatmojo selaku Dokter Hewan Karantina.

Biaya karantina sepenuhnya ditanggung sendiri oleh pemilik hewan. Hal ini diatur dalam PP No. 35 tahun 2016. Total biaya akan diberitahukan di awal proses karantina. Jika ada impor burung atau hewan dalam jumlah besar, pemilik boleh menyediakan tempat sendiri dan memanggil IKH dengan perjanjian khusus.

Bawa Burung Impor Secara Ilegal

Disclaimer! Kami tidak bermaksud mengajari mengimpor burung secara ilegal. Tujuan kami berbagi untuk menambah wawasan saja. Sehingga nanti hasil akhirnya menjadi tanggungjawab Anda sendiri, bukan tanggungjawab kami. Info ini didapat dari salah satu postingan di Kaskus.co.id (11/8/2010).

Artinya kami hanya membagikan pengalaman dari seorang agan di Kaskus. Anda tidak harus meniru apa yang diajarkan agan tersebut. Lebih baik gunakan cara impor burung yang legal dan aman.

Pengalaman Cara Impor Burung dari China

Namanya tidak diketahui, anggap saja si A. Dia bawa burung dari China sebanyak 3 ekor Pleci dan 1 ekor Panca Warna. Semua burung tersebut lolos dan sampai di Indonesia dengan selamat. Burung tidak minum selama kurang lebih 8 jam.

  • Caranya burung dimasukkan dalam kantong kain dan diisi UH.
  • Usahakan seluruh bagian pakaian yang dikenakan tidak mengandung logam sama sekali.
  • Bawa tas ransel atau tas punggun untuk meletakkan paspor, ponsel, dan lainnya yang bisa terdeteksi sinar X ray.
  • Usahakan burung tidak bunyi atau bergerak di dalam kantong atau saku celana atau saku baju.
  • Setelah sampai ke tujuan, burung jangan diberi air. Berikan ulat bambu saja karena kemungkinan besar burung setelah perjalanan jauh kalau diberi air bisa langsung mati.
  • Katanya dia melewati penjagaan dengan gemetaran dan jantungan. Namun, tetap cuek saja dan santai seperti sedang liburan.

Pengalaman Cara Impor Burung dari Australia

Sama seperti sebelumnya, tidak ada nama, Dia cuma sharing tentang pengalamannya saat membawa burung dari Australia ke Indonesia.

Dulu dia belajar di Australia, entah kuliah atau yang lain. Suatu ketika dia membawa 2 ekor burung Goldfinch dari Australia ke Indonesia.

  • Caranya berikan makan sebelum burung dibawa terbang naik pesawat.
  • Burung dibawa menggunakan pipa PVC yang kecil atau yang seukuran dengan tubuh burung. Bawa juga kandang kecil untuk di dalam pesawat.
  • Bawa kapas dan berikan air secukupnya, kemudian letakkan dalam pipa PVC. Pemberian kapas dan air untuk minum burung.
  • Pipa bagian bawah ditutup kertas koran dan bagian atas cukup kawat nyamuk plastik agar burung bisa bernapas.
  • Gunakan pakaian yang tidak mengandung logam atau metal. Sebaiknya pakai pakaian yang sangat profesional atau jas.
  • Coba sesantai mungkin saat melewati X-ray. Setelah boarding di bandara, naik ke pesawat, maka Anda bisa dipastikan aman.
  • Pindahkan burung di dalam sangkar kecil kalau penerbangan sangat lama. Namun, kalau penerbangan jarak pendek kurang dari 5 jam, biarkan burung di dalam pipa.
Cara Impor Burung dari Luar Negeri (metro-online.co)
Cara Impor Burung dari Luar Negeri (metro-online.co)

Cara Mengimpor Burung dari Luar Negeri secara Legal

Persiapkan beberapa surat persyarakat sebelum impor burung dari luar negeri.

  • Surat Keteragan Asal (Certificate of Origin) dari Negara Asal.
  • Kedua Surat Keterangan Kesehatan (Health Certificate) untuk hewan dan keterangan sanitasi (Sanitary Certificate) untuk produk hewan dari pemerintah Negara asal/ karantina hewan pada Bandara Udara/Pelabuhan pengeluaran.
  • Surat izin pengeluaran (CITES) dari pemerintah negara asal (CITES Authority) untuk satwa liar seperti : burung, reptil, amphibi dan kera, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati / diawetkan serta produk lain.
  • Surat Persetujuan Impor (SPI) dari direktorat jenderal Bina Produksi Peternakan untuk jenis hewan bibit, hewan kesayangan seperti; kucing, kera, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan.

Cara Mengirim Burung Pakai Pesawat Terbang

  • Anda harus mengurus Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) di Kantor Pertanian Setempat.
  • Lalu, lanjut ke ke Kantor Karantina di bandara, kemudian keluar surat jalan untuk maskapai.
  • Saat masuk bandara, minta petugas untuk mengecek isinya. Pastikan isinya burung dan burung masih ada.
  • Minta petugas untuk membawa burung lewat lorong troli, bukan masuk ke X-ray.
  • Cek-in dengan melampirkan KTP dan surat karantina.
  • Minta lagi ke petugas untuk mengecek apakah burung masih ada atau tidak.
  • Saat di karantina, minta lakban bertuliskan atau segel dari balai karantina. Kalau lakban rusak, berarti dapat dipastikan rusaknya di bandara. Soalnya, pihak bandara tidak punya lakban karantina.
  • Sampai di bandara tujuan, pertama periksa dulu burung masih ada atau tidak. Kemudian periksa apakah ada kerusakan pada sangkar.
  • Lapor lagi ke balai karantina di bandara tujuan untuk mengurus surat pelepasan dan surat kepulangan.

Tips Tambahan Saat Membawa Burung di Pesawat

  • Jangan lupa packing burung yang kuat dan nyaman. Sebisa mungkin ukurannya tidak terlalu besar untuk menekan biaya.
  • Berikan makanan yang padat dan tidak mudah basi.
  • Pilih pesawat terbang dengan penerbangan paling awal. Alasannya, kalau terjadi penundaan pemberangkatan, maka burung tetap bisa dikirim hari itu juga.

Kesimpulan

Demikian beberapa cara impor burung dari luar negeri secara aman. Kami menambahkan tips membawa burung di pesawat terbang mengingat kemarin ada Kacer hilang di pesawat Garuda Indonesia.

Baca juga:

Selain itu, ada pula tips mengimpor burung secara legal dan ilegal. Kami sarankan Anda membawa burung secara legal walau cukup ribet karena harus melapor ke Kantor Pertanian dan Balai Karantina di Bandara. Yang penting, burung aman dan Anda tidak mendapatkan masalah.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment