10 Cara Mengobati Kucing Mencret atau Diare

Burungnya.com – Kucing sering mengeluarkan kotoran cair atau mencret. Itu indikasi bahwa kucing Anda sedang diare. Cara mengobatinya cukup simpel tapi butuh kesabaran. Kucing diare harus segera diobati agar dia tidak dehidrasi, lesu, dan malas makan.

Jangan sampai Anda terlambat memberikan pertolongan pada kucing kesayangan. Soalnya kucing mencret tubuhnya lemas dan tidak mau makan. Bayangkan jika hal tersebut terjadi dalam jangka waktu lama.

Tentu penyakit ini bisa merenggut jiwanya. Sehingga dalam kasus ini, Anda harus mengetahui tindakan apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan kucing dari penyakit diare.

Cara Mengobati Kucing Mencret atau Diare

Butuh pemahaman tentang penyakit kucing secara umum. Terutama untuk diare atau mencret karena berhubungan erat dengan sistem pencernaan kucing.

Kalau kucing bisa bicara, tentu hal ini sangat mudah. Namun karena kucing tidak bisa bicara sehingga Anda harus mencoba memahami apa yang dia rasakan.

Cara Mengatasi Kucing Mencret atau Diare (catster.com)
Cara Mengatasi Kucing Mencret atau Diare (catster.com)

1. Kapan Waktunya Periksa ke Dokter Hewan

Pertama kali keputusan Anda untuk memeriksakan kucing ke dokter hewan adalah penentu. Mengapa demikian? Sebab, Anda yang mengetahui seberapa parah penyakit diare yang diderita kucing.

Mungkin pada saat Anda bermain dengan kucing, dia terlihat diam dan tidak mau makan. Anda sudah memberikan makanan kesukaannya, tapi dia tidak mau makan.

Setelah ditunggu beberapa jam, kondisinya semakin memburuk. Tubuhnya lemas karena tidak kemasukan sumber energi dan nutrisi sama sekali.

Nah, di sinilah tugas Anda untuk membawanya ke dokter. Jangan ditunda-tunda walau gejalanya cuma kucing tidak mau makan. Pasalnya hal tersebut menandakan ada yang tidak beres di tubuh kucing.

2. Sampel Kotoran Kucing

Anda tadi sudah memutuskan untuk membawanya ke dokter hewan. Sekarang jangan lupakan kotoran kucing. Sebab, kotoran kucing yang dikeluarkan kurang dari 12 jam bisa menjadi sampel dan mempermudah dokter hewan untuk menentukan penyakit yang sedang diderita kucing.

Misal, kotoran kucing Anda ada darahnya warna merah. Hal tersebut masih tidak terlalu berbahaya. Namun, kalau di kotoran ada darah warna hitam dan lengket, kemungkinan itu berasal dari pendarahan di dalam perut yang terluka.

Beberapa tes akan dilakukan dokter untuk mengetahui adanya parasit di tubuh kucing. Dokter akan memberikan pengobatan jika memang di dalam tubuhnya terdapat parasit usus.

Pengobatan tersebut biasanya pengobatan untuk memperlambat diare, seperti Metronidazole, Prednisolone atau Tylosin.

3. Berikan Obat

Dokter yang sudah memeriksa kucing dengan seksama, dia akan memberikan beberapa obat. Jika obat tadi berbentuk cairan, Anda bisa memasukkan ke mulutnya menggunakan alat seperti spet atau botol obat tetes mata.

Jangan khawatir Anda bisa menanyakan ke dokter untuk proses memberikan obat tersebut. Dokter akan memberikan alatnya untuk mempermudah Anda mengobati kucing yang sakit.

Saat memberikan obat, balut tubuh kucing dengan handuk lembut supaya dia tidak berontak. Balut tubuhnya seperti kepompong dan pegang dengan erat tapi lembut. Jika Anda kesulitan minta saja bantuan teman.

Setelah diobati berikan air minum sedikit supaya rasa obat segera hilang dari mulutnya.

4. Pengujian Kondisi Kucing Membaik atau Tidak

Selanjutnya dokter akan terus melanjutkan pengujian untuk mengetahui sejauh apa penyakit kucing tersebut. Dokter akan menguji apakah kucing terkena diare biasa, diare kronis yang berkaitan dengan kanker usus, atau mungkin radang usus atau IBD Inflammatory bowel disease.

5. Ganti Makanan Kucing

Dokter melakukan tugasnya, Anda sebagai pemilik juga bisa memberikan tindakan dengan cara mengganti makanan kucing.

Anda mungkin sebelumnya sering gonta ganti makanan kucing. Jika memang demikian segera ganti makanan kucing ke makanan yang lama. Ingat-ingat kembali makanan apa yang cocok dan tidak berefek negatif.

Setelah kotoran kucing menjadi padat, coba campur sedikit-sedikit dengan makanan baru yang menurut Anda bagus dan sehat.

6. Alergi Makanan

Jika kucing Anda ternyata mengidap alergi makanan, sebaiknya Anda tidak mengubah-ubah merek makanan. Biarkan dia tetap memakan satu jenis makanan yang benar-benar cocok dan berdampak baik pada tubuhnya.

Percuma Anda mengganti makanan kucing yang mahal tapi ternyata justru membuat kucing Anda menderita.

7. Porsi Makanan Baru

Apabila Anda ingin mengganti makanan baru, sebaiknya pakai persentase 90 persen makanan lama dan 10 persen makanan baru. Kucing masih bisa mentolerir makanan baru sebanyak 10 persen dalam waktu 3-5 hari.

Jika dalam waktu tersebut kucing mengalami masalah, sebaiknya urungkan niat Anda untuk mengganti makanan yang baru. Namun bila sudah lewat 10 hari dan kondisi kucing masih sehat, Anda bisa menaikkan persentase makanan baru menjadi 20 persen.

8. Tambahkan Serat ke Makanan

Kucing diare dan mencret pastinya membutuhkan makanan yang berserat. Nah, untuk masalah ini tambahkan saja metamucil atau labu kalengan. Waktu pemberian makanan tersebut 1-2 kali dalam 5-7 hari.

9. Berikan Probiotik pada Makanan

Tahukah Anda probiotik dapat memberikan bakteri usus baik untuk membantu memulihkan sistem pencernaan yang rusak akibat diare. Anda dapat memberikan FortiFolra dari Purina sebagai probiotik.

10. Cek Kucing Dehidrasi atau Tidak

Biasanya diare bisa membuat kucing dehidrasi atau kekurangan cairan. Cara mengecek kucing dehidrasi atau tidak Anda bisa mencubit kulit belakang tepatnya di bawah kepala atau belakang leher yang dekat punggung.

Bila kucing dehidrasi kulit yang dicubit tidak akan kembali seperti semula. Sebaliknya kalau kucing tidak dehidrasi kulitnya akan kembaki seperti sediakala.

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian beberapa cara mengobati kucing diare atau mencret. Untuk menanggulangi masalah tersebut pastikan segala bahan kimia dari pembersih lantai atau pengharum ruangan sudah diamankan. Selain itu, periksa juga tanaman yang kemungkinan beracun di area rumah atau sekitarnya.

Jangan suka ganti-ganti makanan bila kucing sudah cocok dengan merek makanan tersebut. Penggantian makanan cukup dalam bentuk makanan kering ke makanan yang lebih lunak. Itupun sebaiknya cuma sebatas selingan saja biar kucing tidak bosan.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment