Cara Merawat Murai Batu Bakalan untuk Pemula (sklbirdfarm.com)Cara Merawat Murai Batu Bakalan untuk Pemula (sklbirdfarm.com)

Burungnya.com – Bagi Anda yang baru membeli Murai Batu bakalan, tentunya cukup kebingungan dalam merawatnya. Apalagi kalau Anda belum pernah memelihara burung sama sekali atau bisa dibilang masih pemula. Wajar jika Anda bingung karena Murai Batu bakalan butuh perawatan khusus.

Kami ingin membantu Anda dalam merawat burung Murai Batu agar performanya bagus dan dapat segera dilombakan. Namun, usahakan burung tersebut sudah makan voer supaya proses perawatannya lebih mudah.

Kalau burung belum makan voer, berarti perawatan Murai Batu bakalan akan lebih lama. Oleh sebab itu, jika Anda ingin membeli Murai Batu bahan, lebih baik pilih yang sudah makan voer atau bisa makan sendiri.

Perawatan Murai Batu Bakalan (sklbirdfarm.com)
Perawatan Murai Batu Bakalan (sklbirdfarm.com)

Perawatan Murai Batu Bakalan

1. Kami anggap Anda sudah memiliki Murai Batu bakalan yang sesuai dengan kriteria lomba dan sudah makan voer.

2. Selama 1-2 minggu setelah Murai Batu makan voer, Anda dapat memandikan burung secara rutin. Anda juga dapat menjemur burung tersebut.

3. Burung Murai Batu sudah bisa buka kerodong kecuali malam hari.

4. Murai Batu ditempatkan di lokasi atau ruangan yang tenang. Tujuannya agar Murai Batu lebih santai dan tenang.

5. Kemudian 1-2 minggu kemudian, burung bisa digantang di tempat yang ramai. Misalnya, ruangan yang sering dilalui orang atau kendaraan dan lain-lain. Namun, cara ini berisiko burung jadi giras.

6. Setelah proses latihan di tempat ramai, 1-2 minggu kemudian burung Murai Batu bakalan mulai berkicau walau masih ngeriwik. Biasanya hal tersebut saat turun hujan dan sesekali Murai Batu bisa bersuara ngeplong.

7. Lalu, 1-2 minggu selanjutnya burung Murai Batu sudah mulai rajin ngeplong.

8. Selanjutnya mungkin terjadi proses mabung. Hal tersebut tidak masalah karena merupakan masa-masa alami burung untuk berganti bulu baru.

9. Setelah mabung pertama, burung Murai akan terlihat mengalami perubahan, terutama gaya, mental, dan variasi kicauan. Burung juga bisa marah saat mendengar suara burung lain.

10. Saat burung sudah menunjukkan mentalnya, Anda boleh melakukan latihan trek dengan burung lain sekaligus melihat kemampuan bertarung, suara, dan variasi kicauan di depan lawannya.

Itu tadi cara perawatan Murai Batu Bakalan secara umum, yang artinya hasil perawatan bisa terlihat hasilnya secara cepat, ada juga yang lambat. Faktor cepat lambatnya burung berkicau tergantung dari dari kemampuan, mental, cara burung beradaptasi dengan lingkungan, dan pola perawatan pemiliknya.

Biasanya Murai Batu bakalan akan mengeluarkan suara ngeplong setelah dirawat 2-3 bulan. Namun, terkadang setelah 1 minggu dirawat dia sudah berani mengeluarkan suara ngeplong.

Kesimpulan

Demikian beberapa tahapan cara merawat Murai Batu bakalan untuk pemula. Untuk awal-awal, Anda bisa mengikuti cara tersebut supaya Anda mempunyai gambaran untuk perawatan selanjutnya.

Sambil merawat, Anda juga harus mempelajari karakter burung. Misalnya, burung terlihat tidak suka mandi, maka proses mandinya lebih cepat diganti dengan jemur yang agak lama. Mungkin juga sebaliknya, burung tidak suka jemur, tapi lebih suka mandi.

Baca juga:

Hal seperti ini harus diketahui pemiliknya, walau sepele tapi dampaknya sangat besar pada burung Murai Batu bakalan. Selain itu, pilih pakan Murai Batu sesuai dengan keinginannya. Jika dia diberi pakan tertentu dan langsung berkicau gacor, pastikan hal tersebut jangan diberikan secara berlebihan.

Takutnya burung menjadi manja. Berikan sedikit-sedikit saja, nanti saat turun lomba, baru diberi lagi pakan tersebut dengan porsi lebih banyak dari hari biasanya. Dengan begitu, dia akan tahu bahwa saat lomba dia akan diberi pakan yang enak-enak, sehingga penampilannya di lomba jadi maksimal.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply