Ternak Burung Kenari (flickr.com)Ternak Burung Kenari (flickr.com)

Burungnya.com – Kesulitan memiliki lahan terkadang menjadi hambatan awal dalam proses ternak burung Kenari. Banyak kicau mania sudah mundur duluan karena merasa tidak mempunyai tempat untuk menjalankan breeding.

Namun Anda jangan khawatir karena masih banyak cara ternak Kenari tanpa harus memiliki lahan yang luas. Ya, Anda cukup menggunakan sangkar gantung saja, maka Anda sudah bisa menilai ternak burung tersebut.

Salah seorang Kenari mania sudah membuktikan hal tersebut. Namanya Sigit Monjali, yang sudah berhasil beternak Kenari di kandang gantung. Dia sebelumnya sudah lama menghasilkan Kenari gacor dan juara berkat masterannya, seperti yang disadur dari Omkicau.com (28/3/2013).

Selain memaster Kenari, dulu Sigit juga menjual hasil breeding Kenari AF, F1, F2, F3, hingga Yorkshire (YS) lokal lebih dari 10 tahun. Semua jenis burung Kenari tadi awalnya milik teman-temannya. Kemudian dia berpikir untuk melakukan penangkaran sendiri agar lebih menguntungkan.

Kalau Anda masih pemula, coba baca tips ternak burung Kenari ini terlebih dahulu.

Ternak Burung Kenari Lengkap Untuk Pemula

Modal Awal Ternak Burung Kenari

Untuk awal-awal, Sigit ternak bermodalkan Kenari YS jantan lokal sejak usia 1 bulan. Lalu burung tersebut diternak dengan Kenari standar milik tetangga tapi gagal. Setelah diganti dengan Kenari AF betina, langsung berhasil.

Proses penjodohan hingga kawin Kenari berjalan lancar. Bahkan, Kenari betina sampai bertelur dan menetas. Mengetahui kemudahan dalam ternak Kenari, akhirnya Sigit mulai menekuni ternak Kenari.

Ia mencari banyak Kenari betina yang siap kawin. Akhirnya terkumpul Kenari betina AF sebanyak 7 ekor dan Kenari F1 betina 8 ekor. Semua induk betina ini dikawinkan dengan Kenari YS lokal jantan dan berhasil produksi.

Sukses Ternak Burung Kenari di Sangkar Gantung

Diketahui Sigit baru menjalankan ternak Kenari sekitar 3 bulan. Namun berkat keahlian dan pengalaman yang lama, Sigit berhasil dan sukses ternak burung Kenari, bahkan di sangkar gantung.

Ya, Sigit Monjali menjalankan penangkaran mininya di ruang tamu rumahnya Perumahan Griya Taman Asri (GTA) Blok I No 337, Desa Bakalan, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Hebatnya lagi walau peternakannya di tempatkan di ruang tamu, tapi indukan Kenari betina tetap nyaman dalam mengerami telur. Anda tahu sendiri ruang tamu lokasi paling ramai di rumah karena sering dilalui banyak orang. Namun, bagaimana 15 ekor burung Kenari betina bisa nyaman di situ.

“Alhamdulillah, Kenari betina yang sedang mengeram tidak terganggu lalu lalang keluarga, dan tetap bisa produksi dengan lancar. Sebagai breeder pemula, mempunyai 15 ekor Kenari betina yang produksi sudah lebih dari cukup,” ujar Sigit Monjali.

Cara Ternak Burung Kenari (wikimedia.org)
Cara Ternak Burung Kenari (wikimedia.org)

Kerjasama dengan Teman

Ruang tamunya sudah penuh dengan burung Kenari yang sedang diternak. Sehingga proses pemasteran burung menjadi terganggu.

Agar keduanya bisa berjalan beriringan, akhirnya proses pemasteran burung dilakukan di rumah temannya yang bernama Agus Monjali. Namanya sama-sama Monjali karena berada di dekat Monumen Jogja Kembali.

Mereka menerima jasa pemasteran burung Kenari muda dan piyikan. Biasanya isian burung Kenari berupa Blackthroat dan edel sanger. Ada juga burung yang dimaster dengan Blacken serta burung lokal lain seperti Jalak Suren, Prenjak, Pleci, Ciblek, dan Gelatik Wingko.

Cara Ternak Burung Kenari di Sangkar Gantung

1. Pilih Kenari Jantan dan Betina

Pertama, pilih indukan Kenari jantan dan betina yang sudah siap kawin. Tujuannya agar proses kawin lebih cepat. Anda harus memilih Kenari yang berkualitas mulai dari ciri fisik, postur tubuh, hingga suaranya.

2. Usia Burung Kenari yang Ideal

Kenari jantan yang ideal diternak usianya 8 bulan, sedangkan Kenari betina 6 bulan. Namun, tergantung jenisnya karena Kenari Yorkshire biasanya dapat diternak saat usianya lebih dari 10 bulan.

3. Beli Kandang Gantung

Tidak perlu yang mahal, Anda dapat membeli sangkar gantung yang murah meriah. Pilihan jenis sangkar gantung bisa yang kotak untuk koloni (pok-pokan) atau sangkar bulat biasa.

4. Jenis Pakan Ternak

Perhatikan pula jenis pakan Kenari untuk ternak. Burung Kenari dapat diberi biji-bijian, sayur sawi, mentimun, dan buah apel. Untuk minuman biasa saja, Anda bisa memberikan air matang atau air kran (mentah).

5. Penjodohan Kenari

Seperti yang telah kami sampaikan, penjodohan Kenari sebaiknya dilakukan untuk burung yang usianya sudah ideal. Pasalnya, usia mempengaruhi kesiapan dan kematangan burung Kenari. Sebelum disatukan dalam satu kandang, kedua burung harus diperkenalkan terlebih dahulu dengam cara mendekatkan sangkar.

6. Tanda Kenari Siap Kawin

Burung Kenari jantan akan berkicau lebih merdu dan Kenari betina menggeleparkan sayapnya. Selain itu, Kenari jantan akan meloloh Kenari betina dengan sangat romantis. Kalau sudah begini, kedua burung bisa disatukan dalam sebuah kandang kantung.

7. Proses Bertelur dan Meloloh

Setelah kawin, burung akan bertelur seminggu kemudian. Telurnya dierami, lalu menetas. Kalau telur sudah menetas, beberapa hari kemudian Anda bisa memisahkan anakan dan indukan. Kalau Anda tidak sempat meloloh sendiri biarkan anakan Kenari bersama induknya selama 25-30 hari. Soalnya setelah 1 bulan, anakan Kenari bisa makan sendiri.

8. Perawatan di Penangkaran

Kandang burung Kenari cukup dibersihkan setiap hari dan ganti pakan minumnya. Jauhkan Kenari dari hewan-hewan yang berpotensi mengganggu proses ternak. Kalau memungkinkan simpan Kenari di tempat yang tenang. Namun, jika tidak ada ruang, tempatkan burung di sembarang tempat. Yang penting tidak terlalu berisik, atau banyak asapnya.

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian beberapa cara ternak burung Kenari di sangkar gantung dan kisah sukses dari Sigit Monjali. Diharapkan Anda menjadi semangat setelah mengetahui bahwa ternak di kandang gantung bisa sukses. Terlebih Sigit ternaknya cuma di ruang tamu.

Apabila Anda sudah mempunyai berbagai jenis Kenari dan tempat yang memadai, pastinya proses ternak akan menjadi lebih mudah. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa ilmu untuk memilih, mengawinkan, serta merawat tidak semudah yang dibayangkan.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply