Sarang burung Kacer (sustainablelivingthailand.blogspot.co.id)Sarang burung Kacer (sustainablelivingthailand.blogspot.co.id)

Burungnya.com – Kalau sudah memiliki seekor burung Kacer jantan, rasanya ingin membeli seekor lagi yang betina untuk diternakkan. Ya, kami yakin semua kicau mania pasti ingin beternak burung Kacer sendiri ketimbang harus membelinya di pasar burung. Sayangnya, untuk beternak burung Kacer tidak semudah yang dibayangkan.

Banyak penyebab yang membuat para peternak Kacer pemula menyerah sebelum usaha mereka membuahkan hasil. Padahal, kalau mereka mau berusaha lebih giat lagi, maka hasil manis akan segera mereka dapatkan. Sebab, ternak Kacer mempunyai masa depan yang cerah, mengingat pecinta burung Kacer sangat banyak dan terus meningkat dari hari ke hari.

Untuk itu, kami mau bertanya kepada Anda. Mengapa Anda tidak memulai beternak Kacer sendiri di rumah? Bukankah itu sudah menjadi hobi Anda? Selain itu, ternak Kacer ini juga bisa dijadikan usaha sampingan setelah pulang kerja. Hasilnya bisa untuk tambah-tambah kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan perawatan burung Kacer itu sendiri.

Jika memang Anda tertarik menangkar burung Kacer, maka kami akan memberikan informasi tentang cara beternak Kacer untuk pemula mulai tahap pemilihan indukan hingga perawatan anakan burung Kacer.

Cara memilih indukan Kacer yang baik

Indukan Kacer jantan: Usia minimal 2 tahun, hasil penangkaran, sehat, tidak cacat, jinak, sorot mata tajam, gesit, postur tubuh besar, gacor, dan dari keturunan burung jawara.

Indukan Kacer betina: Usia minimal 1 tahun, hasil penangkaran,sehat, jinak, kharakter pemberani atau mempunyai mental yang bagus, dan dari keturunan burung jawara.

Kriteria indukan Kacer jantan dan betina ini didasarkan pada indukan yang berkualitas sangat baik. Jadi, kemungkinan Anda harus mengeluarkan biaya yang cukup besar hanya untuk membeli indukan burung Kacer jawara. Namun, untuk pemula tidak perlu indukan yang berkualitas, yang penting pengalaman beternak Kacer.

Nanti, seiring berjalannya waktu, setelah penghasilan mulai meningkat, Anda bisa mengembangkan ternak Kacer dengan indukan yang berkualitas dari keturunan burung jawara. Untuk sekarang, yang Anda perlukan adalah belajar beternak Kacer hingga berhasil menetas.

Jenis kandang penangkaran burung kacer

Kandang permanen: ukuran 100 x 90 x 170 cm atau 200 x 150 x 200 cm, dinding terbuat dari bata atau batako, dan tersedia pintu yang besar untuk mengontrol burung.

Kandang gantung: ukuran 50 x 50 x 50 cm dan bahan menggunakan kawat atau bambu.

Untuk sarangnya, Anda bisa menggunakan tanaman di sekitar rumah yang sudah mengering, di antaranya tangkai daun lamtoro, tangkai daun sengon, sabut kelapa, ijuk pohon aren, dan daun cemara. Tanaman-tanaman ini sebagian ditaruh di sarang dan sebagian lagi diletakkan di dasar sangkar.

Cara menjodohkan Kacer jantan dan betina

Kami beritahukan sebelumnya, mungkin untuk pertama kalinya Anda akan mengalami kegagalan saat proses penjodohan Kacer. Pasalnya, Kacer jantan dan betina yang belum pernah bertemu akan sulit sekali dijodohkan. Apalagi, jika Anda mendapatkan burung Kacer tersebut dari tangkapan hutan atau pasar burung, pasti semakin sulit dijodohkan.

Berbeda dengan Kacer jantan dan betina yang sudah jinak dari penangkaran. Biasanya, indukan kacer dari penangkaran sudah bisa langsung diternak karena sudah terawat dengan baik.

Terlepas dari itu semua, Anda tetap bisa menjodohkan burung Kacer dengan cara mengenalkan indukan jantan dan betina selama 1 minggu hingga 2 minggu. Pada proses pengenalan, Anda tidak boleh langsung memasukkan dua burung Kacer dalam satu sangkar yang sama.

Anda bisa menggunakan dua sangkar yang saling didekatkan atau menggunakan satu sangkar tetapi diberi sekat agar keduanya tetap terpisah satu sama lain. Ini dilakukan agar kedua burung Kacer tidak saling berkelahi.

Kemudian, amati terus perkembangan keduanya. Jika indukan Kacer jantan sering berkicau dan ditanggapi oleh indukan betina, itu artinya mereka berdua sudah siap kawin.

Jangan lupa, selama proses penjodohan berlangsung, Anda harus memberikan pakan atau makanan yang bergizi, seperti extra food (EF), serta jenis pakan hewani yang bisa meningkatkan birahi burung Kacer.

Pakan yang diberikan selama proses penjodohan burung Kacer

Anda bisa memberikan voer seperti biasa, belalang, ulat, kroto serta jangkrik 5 hingga 10 ekor setiap hari. Kalau perlu, berikan vitamin tambahan agar anakan Kacer nanti lebih sehat. Tak hanya itu, kandang penangkaran harus selalu dibersihkan secara rutin, minimal 3 hari sekali.

Proses pengeraman, penetasan, hingga perawatan anakan burung Kacer

Jika perkawinan burung Kacer berhasil dilakukan, dalam beberapa hari Kacer betina akan bertelur 2 sampai 3 butir. Setelah itu, indukan betina akan mengerami telur hingga 14 hari lamanya. Nah, saat proses pengeraman, Anda tidak disarankan untuk melihat indukan betina, apalagi menyentuh telurnya. Hal ini dilakukan agar telur menetas dengan sempurna dan indukan tidak stres.

Setelah 14 hari dierami, telur burung Kacer akan menetas. Anda cukup memberikan pakan ke indukan saja. Sebab, anakan burung Kacer akan disuapi oleh indukannya.

Barulah setelah 10 hari, Anda diperbolehkan meloloh anakan burung Kacer menggunakan suntikan dan voer yang telah diencerkan. Beberapa minggu kemudian, tepatnya 4-5 minggu, Anda bisa memberikan pakan yang lebih bergizi seperti kroto dan jangkrik kecil pada pagi hari atau sore hari.

Demikian beberapa cara ternak Kacer untuk pemula mulai tahap pemilihan indukan hingga perawatan anakan burung Kacer. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply