Cara Ternak Murai Batu di Lahan Sempit

Burungnya.com – Ingin ternak Murai Batu tapi lahan terbatas? Tenang saja, walau lahan sempit sekalipun, kita masih bisa menyiasatinya dengan ukuran kandang minimalis.

Bagaimana caranya? Dalam beternak burung Murai Batu, yang terpenting adalah kenyamanan. Sama seperti saat kita tinggal di kos, kalau tempatnya nyaman walau sempit pasti enak buat tidur.

Nah, burung Murai Batu juga demikian, kita buat suasana kandang penangkaran lebih nyaman dengan ukuran yang sesuai.

Baca juga:

Spesifikasi Kandang Ternak Murai Batu Minimalis

Dalam hal ini kita bisa belajar dari pengalaman ternak Murai Batu yang dilakukan oleh Iwan Fitriadi atau Iwan Cisadane.

Ukuran Kandang Murai

Dia membuat kandang ternak Murai dengan panjang lebar 1 x 1 m² dan tinggi lebih dari 2 meter.

Lahan yang sempit bisa disiati dengan panjang lebar cukup 1 meter saja. Sementara tingginya 2 meter lebih. Tujuannya agar burung masih bisa leluasa bergerak dan tentunya nyaman.

Kondisi Kandang Murai Batu

Di sini yang terpenting adalah antara satu petak kandang dengan kandang lainnya tertutup rapat.

Kemudian bagian atas kandang dibiarkan terbuka supaya sinar matahari bisa masuk dan sirkulasi udara bagus.

Bagian bawah dilapisi tanah lembab agar kandang tidak terlalu panas.

Cara Ternak Murai Batu di Tempat Sempit
Cara Ternak Murai Batu di Tempat Sempit

Makanan Murai Batu

Selain itu, cacing tanah diletakkan di bawah supaya burung bisa menikmatinya sebagai pakan extra fooding.

Cacing ini juga difungsikan sebagai penggembur tanah dan rantai makanan alami.

Makanan harian berupa jangkrik juga diberikan di wadah bawah. Wadah ini diisi 20-30 ekor jangkrik. Ditambah lagi, kroto segar setiap hari bila ada.

Kemudian bagian bawah juga diberi bak mandi besar supaya burung bisa mandi. Yang penting air tersebut harus diganti rutin agar kebersihannya terjaga.

Cara Memilih Indukan Betina Murai Batu

Soal kandang sudah dibahas, sekarang lanjut ke indukan Murai Batu betina.

Di dalam penangkaran, tentu indukan Murai Batu betina harus dipilih yang berkualitas. Pasalnya, anakan Murai Batu jantan sebagian besar diturunkan dari karakter induk betina.

Indukan betina biasanya terlahir dari kakek jantan yang sering juara. Apabila dulu kakeknya sering juara, bisa dipastikan anakannya yang betina juga bagus.

Ini namanya criss-cross inheritance. Artinya anakan burung betina mewarisi gen indukan jantan, dan anak jantan mewarisi sebagian gen indukan betina.

Pada intinya, indukan betina jadi kunci kesuksesan ternak Murai Batu berkualitas.

Kriteria Murai Batu Betina Indukan yang Bagus

  • Fisik dan mental tempur yang bagus.
  • Produksi telur berkualitas dan melimpah.
  • Fertilitas telur kuat.
  • Daya tetas telur tinggi.
  • Pintar merawat anaknya.
  • Umur mininal 8 bulan saat diternak atau lebih.
  • Indukan betina Murai Batu Medan.
  • Dipilih Murai Batu Medan karena ada keseimbangan antara paruh, kepala, badan, dan kaki.
  • Karakter mental bagus, naluri mental tempur fighter, dan dapat ngeplay dengan bagus.

Kalau indukan jantan pilih yang berprestasi dan sering juara lomba atau latber.

Cara Ternak Murai Batu di Rumah Kecil
Cara Ternak Murai Batu di Rumah Kecil

Cara Menjodohkan Murai Batu

Perkenalan

Di masa perkenalan, Murai Batu jantan dan betina didekatkan tapi sangkar terpisah. Prosesnya bisa memakan waktu 3 -14 hari. Namun, selama itu, sangkar juga harus dipisah, jadi tidak digabung terus.

Masuk Kandang Besar

Setelah terlihat cocok, burung Murai Batu betina dimasukkan kandang ternak besar.

Burung jantan juga dimasukkan kandang besar tapi masih dikurung di kandang kecil harian. Jadi yang dibiarkan terbang leluasa adalah Murai Batu betina.

Alasannya Murai Batu jantan saat dijodohkan cenderung galak dan menyerang betina. Burung betina dilepas dulu biar bisa memahami lokasi kandang.

Nanti kalau ada serangan dari pejantan, dia bisa menghindar mencari tempat aman.

Kondisi Dibalik

Setelah 3 hari, kondisi dibalik, Murai Batu jantan dilepas di kandang besar, sementara betina dimasukkan ke kandang kecil.

Apabila keduanya sudah mulai mengenal dan akur, baru dijadikan satu dalam satu kandang besar.

Namun, di hari-hari berikutnya harus tetap dipantau. Keduanya mungkin terlihat berjodoh, tapi bisa saja saling menyerang di waktu tertentu.

Burung Jantan dan Betina Kawin

Seminggu setelah masa pendekatan dalam satu kandang, mereka akan kawin dan menyiapkan sarang yang telah disiapkan dari kotak sarang.

Indukan Bertelur

Burung betina akan bertelur 2-3 butir lalu dierami selama 14 hari. Biarkan indukan merawatnya sampai 10 hari.

Lalu, panen anakan burung dan masukkan ke inkubator. Setelah anakan usia 2 minggu, mulai pasang ring.

Makanan Indukan

Saat merawat anak, indukan diberi cacing yang banyak. Kalau indukan sedang mengerami telur, berikan jangkrik dan kroto.

Makanan Anakan

Sejak hari pertama pindah ke inkubator, berikan makanan ke anakan berupa jangkrik kecil (kaki dibuang), adonan voer yang dicampur kroto bersih, dan pakan EF lainnya atau potongan cacing.

Anakan Murai Batu bisa makan sendiri usia 1-1,5 bulan. Anakannya bisa dijual kalau sudah makan sendiri.

Kesimpulan

Demikian beberapa cara ternak Murai Batu di lahan sempit. Ukuran kandang memang sempit yaitu 1 x 1 x 2,5 m².

Meski begitu, bila ada lahan lagi, buat juga disebelahnya dengan ukuran yang sama. Namun, antar kandang harus ditutup rapat.

Coba satu kandang dulu, bila sudah memahami prosesnya, lalu buat kandang lagi yang baru.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment