Dampak Negatif Burung Walet (komunitaswalet.blogspot.com)Dampak Negatif Burung Walet (komunitaswalet.blogspot.com)

Burungnya.com – Selama ini manfaat sarang burung Walet dipercaya dapat meningkatkan stamina dan mengobati berbagai penyakit. Namun, ternyata rumah dan burung Walet justru mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan masyarakat.

Ya, walau mayoritas gedung budidaya burung Walet biasanya terletak di area yang sepi dari hiruk pikuk perkotaan, tapi sebagian kecil lainnya justru berada di kota. Hal ini membuat warga sekitar resah lantaran suara Walet yang berisik dan kotoran burung Walet yang bau.

Baca juga: 5 Jenis Sarang Burung Walet di Indonesia

Pengenalan Burung Walet

Diketahui burung Walet adalah burung pemakan serangga yang suka meluncur dan menangkap mangsa di udara. Burung berukuran kecil ini memiliki sayap berbentuk sabit yang ujungnya runcing. Tak hanya itu, burung Walet lebih suka tinggal di rumah kosong dan tidak pernah hinggap di pohon.

Sarang burung Walet (bbcamerica.com)
Sarang burung Walet (bbcamerica.com)

Burung Walet sendiri punya kebiasaan berdiam diri di dalam goa atau rumah yang lembab. Selain itu, burung Walet lebih suka rumah yang cahayanya remang-remang dan gelap. Kemudian mereka akan membuat sarang di langit-langit rumah sebagai tempat berkembangbiak dan beristirahat.

Baca juga: 25 Cara Membersihkan dan Memasak Sarang Walet Menjadi Sup

Kandungan Gizi Sarang Walet

Nah, dari sarang yang dibuat tadi, kemudian dimanfaatkan untuk berbagai produk, termasuk makanan kesehatan, obat-obatan, hingga kosmetik. Kandungan sarang burung Walet ternyata banyak sekali, seperti protein 47,81 persen, karbohidrat 15,21 persen, lemak 1,54 persen, phosphor 0,007 persen, dan abu 6,97 persen.

Selain itu, sarang Walet mengandung senyawa yang dapat membugarkan tubuh manusia. Senyawa ini tak dimiliki oleh bahan makanan lainnya. Tak heran, harga sarang Walet sangat mahal. Saat ini harga sarang Walet mangkok grade A dijual Rp 30 juta per kilogram.

Lantas, bagaimana sarang Walet dibuat? Ternyata burung Walet mengeluarkan air liur yang kemudian mengeras menjadi sarang Walet. Air liur Walet mengandung glyco-protein yang dapat merangsang pembelahan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, banyak orang Cina yang memanfaatkan sarang Walet sebagai pengobatan tradisional. Mereka percaya dengan memakan sarang Walet, maka khasiatnya dapat menangkal penuaan, melawan kanker, merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan konsentrasi, hingga jaringan sehat.

Baca juga: 5 Tips Membeli Sarang Burung Walet Untuk Dikonsumsi

Manfaat Sarang Walet bagi Kesehatan

Sarang Walet mengandung asam amino yang berguna untuk regenerasi sel, meningkatkan kerja memori, kerja impuls saraf, dan membantu penyerapan vitamin D dari sinar matahari.

Sarang burung Walet murah (yermiariezky.com)
Sarang burung Walet murah (yermiariezky.com)

Selain itu, asam amino pada sarang Walet juga dapat mempercepat pemulihan setelah sakit dan untuk membantu proses pemulihan tulang rawan.

Berikut manfaat sarang Walet untuk kesehatan manusia:

  • Regenerasi sel.
  • Meningkatkan kerja memori otak.
  • Menguatkan kerja impuls saraf.
  • Membantu kerja penyerapan vitamin D.
  • Mempercepat pemulihan setelah sakit.
  • Membantu proses pemulihan tulang rawan.
  • Untuk pertumbuhan tulang.
  • Penyembuhan luka.
  • Melancarkan proses metabolisme karbohidrat, kolesterol, dan asam amino dalam tubuh.
  • Mengaktifkan dan memastikan enzim bekerja dengan baik dalam tubuh.
  • Menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
  • Mengoptimalkan fungsi kekebalan tubuh.
  • Meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.
  • Menguatkan bagian tulang dan persendian.
  • Mengatur proses pembekuan darah.
  • Membantu penyerapan nutrisi di usus.
  • Mencegah resistensi insulin (faktor penyebab penyakit diabetes) pada orang yang terbiasa makan makanan berlemak.
  • Memecah lemak lebih efektif.
  • Makanan tinggi aktioksidan.
  • Melawan efek radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kronis.
  • Menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
  • Berpotensi menurunkan risiko pengentalan darah (hiperkoagulasi) akibat kolesterol tinggi.
  • Obat penurun kolesterol.
  • Makanan peningkat daya tahan tubuh selama kemoterapi.
  • Meredakan peradangan sistemik dalam tubuh.

Baca juga: Bentuk dalam Rumah Walet Ini Bikin Walet Betah dan Cepat Buat Sarang

Dampak Negatif Burung Walet bagi Kesehatan dan Lingkungan

Burung Walet mengeluarkan suara bising terus menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB. Hal ini dapat merugikan kesehatan manusia.

Burung Walet tidak bisa mematuk dan tidak bersarang di pohon (mapio.net)
Burung Walet tidak bisa mematuk dan tidak bersarang di pohon (mapio.net)

Efek samping dari suara Walet:

  1. Dapat membuat manusia stres.
  2. Manusia jadi gila.
  3. Perubahan denyut nadi.
  4. Tekanan darah berubah.
  5. Gangguan fungsi jantung.
  6. Kontraksi perut.

Berikut contoh tingkat kebisingan yang menimbulkan pencemaran suara:

  • Orang ngobrol biasa = 40 dB
  • Orang ribut = 80 dB
  • Suara kereta api = 95 dB
  • Mesin motor 5 pk = 104 dB
  • Suara petir = 120 dB
  • Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

Tidak hanya suara, burung Walet sendiri dapat menyebabkan 24 penyakit pada manusia, apabila letak gedung Walet tidak sesuai aturan. Penyakit yang disebabkan oleh Walet secara umum meliputi penyakit yang menyerang otak, syaraf, dan virus dari burung Walet.

Baca juga: Pengolahan Sarang Burung Walet dari Panen sampai ke Pelanggan

Menurut peneliti burung dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nurjito, penyakit dari burung Walet disebarkan melalui air liur, napas, dan kotoran burung Walet. Biasanya orang yang terkena virus Walet akan merasa pusing, lemas, dan lelah.

Di samping itu, dalam seminar Sarang Burung Walet di Bontang, dr. Aminuddin dan dr. Armyn mengatakan bahwa pelaku usaha sarang Walet harus menjaga kebersihan sarang Walet karena dapat mendatangkan penyakit demam berdarah.

Apalagi timbunan kotoran Walet selama bertahun-tahun dapat menyebabkan penyakit batuk berdarah dan leptospirosis atau sejenis types.

Hasibuan (2010) menyatakan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan burung Walet adalah kebisingan suara Walet yang berpotensi mengganggu masyarakat, limbah kotoran Walet yang dapat menimbulkan penyakit dan mengotori lokasi budidaya Walet.

Tak hanya itu, kesenjangan antara warga sekitar dan pemilik budidaya Walet dapat memicu konflik berkepanjangan.

Solusi Untuk Mengatasi Masalah Burung Walet

Untuk mengatasinya, pemilik rumah Walet sebelumnya sebisa mungkin meminta izin ke warga untuk membangun penangkaran sarang Walet.

Pilih lokasi yang tenang dan sepi serta jauh dari pemukiman warga (minimal 100 meter). Sehingga suara bising burung Walet dan alat pemanggil burung Walau tidak mengganggu aktivitas warga. Pekerja di rumah Walet juga harus rutin membersihkan kotoran Walet agar tidak menjadi sumber penyakit dan baunya tidak menyebar ke mana-mana.

Eskpor sarang Walet ke China (hindustantimes.com)
Eskpor sarang Walet ke China (hindustantimes.com)

Kalau sudah berjalan lancar, warga sekitar sebaiknya diberi sedikit keuntungan dari penjualan sarang burung Walet. Walau tidak selalu berbentuk uang, warga sekitar dapat diberi sedikit sarang Walet untuk dikonsumsi atau diberi pupuk organik hasil dari kotoran burung Walet.

Baca juga: 13 Perbedaan Burung Walet dan Burung Sriti serta Persamaannya

Demikian dampak negatif dari keberadaan burung Walet terhadap kesehatan dan lingkungan. Ternyata selain menguntungkan, usaha sarang burung Walet dapat menimbulkan berbagai masalah. Oleh karena itu, mulai sekarang buat usaha Walet sesuai perda No. 14 Tahun 2012 tentang pengelolaan usaha sarang burung Walet.

Masalah yang disebabkan oleh burung Walet ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Ince Raden, M.P., Dr. Ir. Thamrin, MP, Ali Akbar, SE, dan Achmad Djoenaidy di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (27 November 2012).

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain, dan cantumkan sumbernya. Terima kasih.

Leave a Reply