Telur Burung (wikimedia.org)Telur Burung (wikimedia.org)

Burungnya.com – Mengapa telurnya tidak menetas? Pertanyaan semacam ini sering dilontarkan oleh kicau mania atau penangkar burung lainnya. Jika Anda mengalami permasalahan serupa, kami akan membantu menjawab dengan mencari penyebab dari kegagalan penetasan telur burung.

Ternyata yang membuat telur burung gagal menetas sangat beraneka ragam. Namun, jika dilihat dari faktor utamanya, maka jawabannya hanya dua, yakni telur infertil (gabuk, kosong, tidak subur) dan embrio mati di dalam telur sebelum menetas.

Tahukah Anda, mengapa telur burung bisa infertil? Telur burung bisa infertil dikarenakan faktor indukan yang mengalami berbagai masalah dan faktor genetik dari indukan burung. Omkicau pernah menyebutkan bahwa faktor penyebab telur burung infertil adalah sebagai berikut:

Penyebab telur burung infertil atau tidak subur

  • Induk burung mengalami masalah nutrisi
  • Induk burung mengalami masalah fisik
  • Induk burung mengalami masalah sosial
  • Induk burung mengalami masalah lingkungan
  • Masalah genetik dari induk burung

Lalu, apa yang menyebabkan embrio burung mati di dalam telur? Kematian embrio di dalam telur, umumnya terjadi dalam periode awal penetasan dan periode akhir penetasan. Penyebabnya bisa dikarenakan embrio kekurangan gizi, pengaruh indukan, kesalahan manusia, telur terinfeksi bakteri atau virus, dan lain-lain. Lebih lengkapnya, Anda dapat membaca ulasan berikut:

Embrio burung mati di dalam telur

1. Embrio kekurangan nutrisi

Asupan nutrisi sangat berperan penting dalam proses penetasan telur. Jika indukan betina kekurangan asupan nutrisi, kemungkinan perkembangan embrio juga tidak sempurna. Akibatnya, embrio akan mati di dalam telur. Nah, nutrisi yang dibutuhkan indukan burung di antaranya protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, vitamin, dan mineral.

2. Induk betina sering meninggalkan sarang

Proses pengeraman telur membutuhkan kestabilan suhu yang hangat. Jika induk betina sering meninggalkan sarang, otomatis suhu di dalam telur menjadi tidak stabil. Kalau sudah demikian, telur menjadi sulit menetas dan embrio bakal mati di dalam telur.

Hal ini sering terjadi dan kicau mania sering menyalahkan indukan betina. Padahal, kesalahan bukan berasal dari indukan burung betina. Penyebab utama induk betina sering meninggalkan sarang karena banyak kutu atau tungau yang menempel pada bahan sarang, bulu–bulu, dan permukaan kulit induk betina.

Kalau kutunya banyak, indukan betina biasanya akan stres dan merusak sarang serta telur. Terkadang, indukan betina juga membuang telur-telurnya dan mematuki telurnya sendiri hingga pecah. Oleh karena itu, sebelum indukan betina mengerami telur, pastikan dulu kebersihan sangkar agar terbebas dari kutu serta tungau.

3. Indukan betina diganggu indukan jantan

Indukan jantan ternyata nakal juga. Saat indukan betina mengerami telur, terkadang indukan jantan justru mengajaknya kawin. Ini membuat indukan betina merasa terganggu dan stres. Setelah itu, indukan betina biasanya akan meninggalkan sarang dan merusak telurnya sendiri mirip kasus sebelumnya.

Indukan jantan melakukan hal seperti ini karena dia mengalami over birahi (OB). Solusinya, Anda bisa memasukkan indukan jantan ke dalam sangkar, tapi sangkar tetap berada di dalam kandang penangkaran.

4. Indukan betina mengalami hypercalcaemia

Hypercalcaemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam tubuh burung sangat tinggi. Ini menyebabkan kerabang telur menjadi keras dan embrio kesulitan memecahkannya. Agar embrio tidak mati, maka Anda harus membantu memecahkan kerabang telur tersebut.

5. Kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas

Jika Anda menggunakan mesin tetas untuk menetaskan telur burung, maka sebaiknya Anda memerhatikan hal-hal berikut, seperti suhu penetasan, kelembaban penetasan, kadar oksigen dalam mesin tetas, dan frekuensi pemutaran telur.

Anda harus mengatur semua hal tadi dengan cermat agar sesuai dengan kondisi pengeraman telur yang sesungguhnya. Saran kami, selalu baca buku petunjuk sebelum mengoperasikan mesin tetas agar tidak terjadi kesalahan.

6. Telur terinfeksi bakteri dan virus

Telur dapat terinfeksi bakteri dan virus melalui tangan manusia yang memegangnya. Untuk itu, usahakan tangan Anda selalu dalam keadaan bersih saat akan memegang telur. Soalnya, bakteri dan virus dapat dengan mudah masuk ke dalam telur. Tak hanya itu, kotoran di tangan yang menempel di permukaan telur juga bisa membuat asupan oksigen di dalam telur menjadi berkurang.

Selain tangan manusia, bakteri dan virus dapat menyebar melalui semut, nyamuk, kutu, tungau, dan parasit lainnya. Oleh sebab itu, rajin-rajinlah membersihkan kandang agar terbebas dari bakteri dan virus.

7. Kelembaban udara terlalu tinggi

Jika kelembaban udara terlalu tinggi, maka kandungan air di dalam telur akan meningkat. Hal ini berdampak pada keadaan embrio di dalam telur. Pasalnya, embrio bakal tenggelam dan mati karena tak bisa bernapas.

Itu tadi beberapa penyebab telur burung tidak menetas. Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan Anda bisa mengantisipasi masalah-masalah selama proses penetasan telur burung.

Leave a Reply