Ilustrasi orang gantung diri (tribratanewsbantul.com)Ilustrasi orang gantung diri (tribratanewsbantul.com)

Burungnya.com – Sebesar apapun cinta Anda kepada burung, jangan sampai Anda memutuskan gantung diri hanya karena burung mati. Burung memang hewan peliharaan yang disukai banyak kalangan, tapi kalau hanya karena burung mati, Anda jangan ikut-ikutan menyusulnya menuju kematian.

Secara logika, mungkin tak ada orang yang mencintai burung begitu dalam hingga merelakan nyawanya untuk burung tercinta. Namun, ternyata hal seperti itu benar-benar ada.

Diberitakan oleh Jawapos.com (24/11/2017), seorang pria bernama I Ketut Warta (40), alias Camplung ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri.

Pria tersebut ditemukan di dapur rumahnya, tepatnya di Banjar Mulukbabi, Desa Sangeh, Abiansemal Badung pada hari Jumat 24 November 2017 sekitar pukul 07.00 WITA.

Baca juga: Hukum Memelihara Burung Kicau Dalam Pandangan Islam

Pria ini depresi karena burung mati

Pihak kepolisian setempat langsung bergerak cepat untuk memeriksa motif kematiannya. Ternyata, menurut keterangan saksi, korban belakangan ini memang terlihat murung dan depresi berat gara-gara burung peliharaannya mati.

“Motifnya karena depresi berat. Burung piaraannya banyak yang mati dan sering murung,” terang Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta.

Sebelumnya, I Made Jelih (65) selaku saksi sudah melihat ibu korban mencari-cari anaknya pada pagi hari. Namun, korban I Ketut Warta tidak kunjung ditemukan. Padahal, ponsel dan motor korban masih ada di rumah.

Baca juga: Ini Jawaban Ustadz tentang Hukum Lomba Burung dalam Pandangan Islam

Korban ditemukan gantung diri di plafon dapur

Sang ibu menjadi penasaran. Setelah mencari cukup lama, akhirnya ibu korban menemukan I Ketut Warta tergantung tak bernyawa di plafon dapur. Korban ditemukan pada pukul 07.00 WITA.

KTP kicau mania yang gantung diri (jawapos.com)
KTP kicau mania yang gantung diri (jawapos.com)

“Gantung diri di plafon dapur menggunakan tali plastik dengan simpul hidup,” terang saksi I Made Jelih.

Satu jam setengah setelah penemuan korban gantung diri, pihak kepolisian melakukan olah TKP dan memeriksa korban serta saksi. Ternyata, dari hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Itu artinya korban murni melakukan bunuh diri gara-gara depresi.

“Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” terangnya.

Baca juga: Ini Jawaban Ustadz Ammi Nur Baits tentang Hukum Jual Beli Burung Berkicau dalam Islam

Hukum bunuh diri dalam Islam

Apa yang dilakukan pria tadi memang bukan tindakan yang terpuji. Pasalnya, dia mengakhiri hidupnya hanya gara-gara burung. Dalam agama Islam, seorang muslim tidak diperbolehkan bunuh diri karena nyawa adalah milik Allah SWT sehingga kita tidak memiliki hak apapun atas nyawa kita.

Orang yang melakukan bunuh diri dosanya lebih besar dibandingkan membunuh orang lain, seperti yang terdapat dalam kitab Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah.

إِنَّ مَنْ قَتَل نَفْسَهُ كَانَ إِثْمُهُ أَكْثَرَ مِمَّنْ قَتَل غَيْرَهُ

Artinya, “Sungguh orang yang melakukan bunuh diri dosanya lebih besar dibanding orang yang membunuh orang lain,” (Lihat Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Darus Salasil, juz III, halaman 239).

Lebih menakutkan lagi, orang yang bunuh diri akan kekal di neraka. Dia juga akan terus menerus membunuh dirinya sendiri seperti cara dia melakukan bunuh diri di dunia.

مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَتَوَجَّأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ شَرِبَ سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَرَدَّى فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا

Artinya, “Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi, maka besi yang tergenggam di tangannya akan selalu ia arahkan untuk menikam perutnya dalam neraka Jahanam secara terus-menerus dan ia kekal di dalamnya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara meminum racun maka ia akan selalu menghirupnya di neraka Jahannam dan ia kekal di dalamnya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara terjun dari atas gunung, maka ia akan selalu terjun ke neraka Jahanam dan dia kekal di dalamnya,” (HR Muslim) seperti yang disadur dari www.nu.or.id (9/8/2017).

Baca juga: Hukum Islam Membunuh Jangkrik Untuk Pakan Burung dan Mitos saat Istri Hamil

Begitulah akibat dari orang yang bunuh diri. Melihat hasilnya tak sebanding dengan yang didapat, lebih baik Anda jangan melakukan bunuh diri seperti I Ketut Warta. Apalagi bunuh diri hanya karena burung.

Burung peliharaan boleh dicintai tapi jangan berlebihan. Jadi, kalau burung mati kita tidak sakit hati dan depresi.

Semoga kasus bunuh diri yang dialami I Ketut Warta bisa dijadikan pembelajaran bagi kami dan kicau mania di seluruh nusantara.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa like dan share ke teman-teman kalian. Terima kasih.

Leave a Reply