Rumah Tetangga Ditutup Tembok Gara-gara Kotoran Kucing (kompas.com)Rumah Tetangga Ditutup Tembok Gara-gara Kotoran Kucing (kompas.com)

Burungnya.com – Ada saja yang bisa dibahas dari kotoran kucing. Warga yang tinggal di perumahan seharusnya saling toleransi terhadap tetangga. Jika salah satu dari mereka memiliki kucing, sebaiknya dijaga agar tidak buang kotoran sembarangan.

Nanti, bila hal tersebut kurang diperhatikan dengan baik, maka hasilnya bisa seperti kasus di Ciledug, Kota Tangerang. Rumah tetangga sendiri ditembok karena diduga kucing tetangga sering buang kotoran di halaman rumah tetangga.

Gara-gara Kotoran Kucing

Anda bisa membayangkan sendiri, seperti apa bentuk kotoran kucing dan baunya pasti menyengat. Pecinta kucing saja terkadang tidak kuat mencium baunya, apalagi tetangga yang tidak suka kucing.

Tentu mereka akan merasa sangat terganggu dengan adanya kotoran kucing dan pipis kucing yang bertebaran di halaman rumah.

Mungkin kalau sekali dua kali buang kotoran sembarangan masih dimaafkan. Namun, terkadang kucing ini menjadi terbiasa dan sering buang kotoran di mana-mana.

Alhasil, tetangga yang tadinya bisa sabar jadi emosi. Kalau sudah begini, wajar akan terjadi perselisihan di antara tetangga.

Hal seperti ini yang terjadi pada rumah kontrakan Marlina Ronita (48) di Jalan M. Jani Gang Abdul Mutholib RT 06 RW 03 Petukangan Utara, Pesanggragan, Jakarta Selatan.

Rumah Marlina ditutup tembok batu bata putih oleh tetangganya sendiri. Awalnya tembok tersebut setinggi 1,5 meter. Kemudian, tembok ditinggikan sampai hampir menyentuh atap rumah.

Gara-gara Kucing Buang Kotoran Sembarangan Rumah Ditembok (viva.co.id)
Gara-gara Kucing Buang Kotoran Sembarangan Rumah Ditembok (viva.co.id)

Alasan Rumah Ditembok Tinggi

Ternyata rumahnya ditembok tinggi oleh tetangga karena ada dugaan kucing peliharaannya melompat ke area rumah tetangga dan buang kotoran sembarangan.

Kucing semula sering melompati tembok setinggi 1,5 meter dan buang kotoran di sana. Kemudian pembatas antara kedua rumah tersebut ditembok tinggi.

Serangan dari Tetangga

Tidak hanya tembok saja, sebelumnya tetangga sudah pernah melakukan penyerangan ke Marlina.

Saat itu, kejadian malam hari pukul 21.00 pada tanggal 15 Maret 2021. Marlina sendirian di rumah, suami sedang keluar dan anaknya ngopi dengan temannya.

Tiba-tiba Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumah. Orang tersebut berteriak-teriak meminta Marlina keluar rumah.

Saat diintip dari jendela, ternyata tetangganya. Dia seorang pria paruh baya dan anak laki-lakinya. Anak tersebut datang dan langsung menendang jendela sampai pecah.

Marlina reflek mengambil ponsel dan merekam adegan kekerasan tersebut. Namun, Marlina didorong sampai hampir jatuh dan diteriaki kata-kata binatang. Ponsel Marlina diambil dan diminta untuk menghapus video tadi. Tak lama, ponsel tersebut dibanting.

Tetangga sepertinya sudah kehilangan kesabaran karena kucing Marlina buang kotoran sembarangan.

“Ngontrak di sini jangan banyak lagu. Dari sini baunya (kotoran kucing) ke mana-mana bu. Saya masih tahan aja”, teriak tetangganya.

Ingin Hubungan Tetangga Baik-baik Saja

Usai kejadian tersebut, Marlina ingin hubungan antara tetangganya itu berakhir baik-baik saja. Namun, dia juga butuh tanggungjawab dari tetangga karena sudah merusak rumah dan ponselnya.

“Pengennya selesai baik-baik aja. Tapi ada konsekuensi juga sih. Kalau berat hati, bisa kita laporkan ke polisi. Kita butuh tanggung jawab buat kerusakan rumah,” kata Marlina, seperti yang disadur Burungnya.com dari Kompas.com (18/3/2021).

Baca juga:

Kesimpulan

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut. Tetangga membangun tembok tinggi agar kucing tidak bisa masuk ke rumahnya. Kalau dari pandangan Marlina, bisa saja kucing orang lain juga atau kucing kampung yang pup sembarangan. Tapi kenapa yang kena marah cuma Marlina.

Namun, kalau dari sisi tetangga, mungkin dia sering melihat kucing Marlina buang kotoran di rumahnya. Sekali dua kali bisa maklumi, tapi kalau setiap hari seperti itu, wajar tetangga marah dan mengamuk.

Sebagai pemilik kucing, seharusnya Marlina mengajarkan kucingnya buang kotoran di kotak pasir. Jangan sampai kucing buang kotoran sembarangan apalagi di rumah tetangga.

Jelas ini merugikan tetangga dan orang sekitar. Namun, bila kucing belum bisa buang kotoran pada tempatnya, lebih baik pelihara di dalam rumah saja, jangan sampai keluar.

Kita memang cinta sama kucing, tapi jangan sampai kecintaan kita terhadap kucing merugikan orang lain.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply