Istri Hobi Pelihara Burung (youtube.com)Istri Hobi Pelihara Burung (youtube.com)

Burungnya.com – Hobi burung ternyata tidak hanya digandrungi kaum adam saja. Sebab, ada juga sebagian kaum hawa atau wanita yang gemar memelihara burung. Kisah ini sama seperti Samia, wanita berusia 38 tahun yang hobi pelihara burung. Namun sayang, suaminya tidak terlalu menyukai burung.

Sebelum menikah tahun 2000 yang lalu, ibu tiga anak ini sudah suka memelihara burung kicau. Setelah menikah, Mia tidak lagi melanjutkan hobi burungnya. Dia lebih fokus merawat keluarga, menjadi ibu rumah tangga, dan mengurus suami serta anak.

“Burung ecek-ecek aja, masih burung kampung. Belum yang bagus seperti sekarang,” kata Mia saat bercerita kepada CNNIndonesia.com (16/8/2018).

Hobi Burung Muncul Kembali

Tiba-tiba rasa cinta kepada burung muncul kembali. Menurut Samia atau akrab disapa Mia, dirinya sering melihat burung warna-warna cantik dengan kicauan merdu berseliweran di media sosial. Dari situ, Mia jadi ingin memelihara burung kicau lagi.

Ia izin dulu kepada suami, apakah diperbolehkan memelihara burung di rumah. Ternyata sang suami yang kurang hobi burung ini mengizinkan istrinya memelihara burung. Sang istri diberi syarat bahwa ia harus bisa membagi waktu antara hobi burung dengan pekerjaan rumah.

Istri Suka Memelihara Burung (stapico.com)
Istri Suka Memelihara Burung (stapico.com)

Mia yang tinggal di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan akhirnya coba membeli satu ekor burung. Dia cuma merawat seekor burung agar tetap bisa mengurus rumah serta keluarga. Kalau pelihara banyak burung sekaligus, takutnya urusan rumah jadi berantakan dan suami marah-marah.

Selain karena kangen dengan hobi burung, ternyata Mia pelihara burung karena hati terasa senang dan bisa menghabiskan waktu di rumah merawat burung daripada keluar kelayapan tidak jelas. Mending Mia di rumah bersama keluarga sambil memelihara burung.

“Akhirnya coba aja beli satu. Yang penting rumah rapi, anak keurus. Daripada kelayapan, mending di rumah (bermain dengan burung),” tambahnya.

Suami Ikut Menyukai Burung

Tak berapa lama, Mia membeli burung lagi. Sekarang sudah ada burung Kenari dan Kacer. Lama-kelamaan, suami menjadi ikut menyukai burung-burung tersebut. Setelah suami kepincut pelihara burung, keduanya sepakat membeli seekor burung Murai Batu seharga Rp 2,5 juta.

Burung kicau yang lebih mahal dari lainnya ini dirawat dengan baik sampai juara lomba dan mendapat piala. Saat itu, Murai Batu suami istri ini dapat juara 4. Namun, setelah meraih juara tersebut, burung Murai Batu ini jadi sering juara dan ditawar juri Rp 6 juta.

Beda dari kicau mania yang lain, tawaran dari juri untuk meminang Murai Batu seharga Rp 6 juta langsung dilepas. Mereka berdua memutuskan menjualnya karena sudah merasa balik modal biaya perawatan.

Menyisihkan Uang Belanja untuk Beli Burung

Hobi burung sang istri tak berhenti sampai di situ. Dia sampai menyisihkan uang belanja yang diberikan suami untuk membeli burung. Misalnya, setiap hari sisa belanja sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000. Uang tersebut disisihkan atau ditabung untuk membeli burung.

Istri Hobi Memelihara Burung (stapico.com)
Istri Hobi Memelihara Burung (stapico.com)

Setelah ditabung selama 1-2 bulan, uang terkumpul cukup banyak. Kemudian uang tersebut biasanya dibelikan 3 ekor Lovebird dengan harga sekitar Rp 250.000 dan seekor burung Trucukan.

Biaya Perawatan Burung

Mia tidak terlalu kesulitan menyisihkan uang untuk biaya perawatan burung. Pasalnya, untuk pakan burung sehari-hari, Mia cuma merogoh kocek sekitar Rp 5.000 per bulan. Uang tersebut digunakan untuk membeli pakan milet. Selain itu, tidak ada biaya tambahan. Samia hanya membersihkan sangkar burung dan mengganti pakan minum setiap hari.

Masalah yang Dialami Saat Merawat Burung

Kesulitan istri yang memiliki 3 orang anak ini saat burung-burungnya mulai bertelur. Soalnya, setelah telur burung menetas, Mia harus merawat anakan burung dan melolohnya setiap 3 jam sekali. Kalau sudah begini, suami biasanya marah karena aktivitas tersebut banyak menyita waktu.

Oleh karena itu, burung-burung yang masih piyik dititipkan kepada adiknya. Tujuannya agar sang adik yang mengambil alih dalam merawat burung tersebut. Sehingga sang suami tidak marah dan dia bisa mengurus keluarga dengan baik.

“Kalau masih kecil, kan, mesti diberi makan tiga jam sekali. Sampai pagi, sampai enggak tidur. Suami mah tidur, saya bangun. Makanya saya taruh di rumah orang tua, sama adik. Kalau di rumah, pasti suami marah, takut enggak boleh,” ucap Mia.

Kesimpulan

Demikian kisah seorang istri yang hobi memelihara burung tapi kurang mendapat dukungan dari suami. Kisah seperti ini memang langka, karena sebagian besar kicau mania adalah seorang pria. Kemudian yang sering marah-marah adalah istri.

Baca juga:

Kalau kejadiannya terbalik seperti ini sang istri tidak bisa berbuat banyak karena memiliki tanggung jawab menjadi ibu rumah tangga. Berbeda kalau yang hobi burung adalah suami, dia masih bisa beralasan bahwa hobinya untuk refreshing atau untuk tambahan pemasukan uang bulanan.

Nah, begitulah suka duka menjadi istri yang hobi pelihara burung. Apakah di antara Anda ada yang mempunyai kisah seperti ibu Samia?

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom Terima kasih.

*Gambar Hanya Ilustrasi

Leave a Reply