Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Pesawat Garuda Indonesia (kompas.com)Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Pesawat Garuda Indonesia (kompas.com)

Burungnya.com – Belum lama ini nama besar maskapai Garuda Indonesia tercoreng gara-gara penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton. Sekarang, nama pesawat Garuda Indonesia kembali viral karena burung Kacer harga Rp 150 juta yang dibawa di bagasi pesawat Garuda Indonesia hilang.

Jawaban Pihak Garuda Indonesia

Pemberitaan ini sampai heboh karena burung Kacer tersebut diketahui seharga Rp 150 juta. Saat ditanyakan kepada pihak Garuda Indonesia, pihak Station Manager Garuda Indonesia, Isman Kamanjaya di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, setelah burung kicau jenis Kacer hilang, pihak Garuda Indonesia dan pemilik burung, Rendy Lesmana sudah melakukan mediasi. Proses mediasi keduanya dilakukan di Polsek Bandara Internasional Supadio, Pontianak.

Sayang, dari mediasi tersebut, tidak ditemukan kesepakatan. Sehingga mau tidak mau Rendy Lesmana akan menempuh jalur hukum.

“Kesepakatan (dalam mediasi di Polsek Bandara Supadio Pontianak) tidak tercapai. Kesepakatan yang diambil setelah tidak terjadi kesepakatan kekeluargaan, Pak Rendy akan menempuh jalur hukum, itu saja ya, terima kasih,” kata Isman seperti yang disadur dari Kompas.com (19/12/2019).

Penjelasan Polisi Bandara Terkait Kacer Hilang

Kata pihak kepolisian bandara, sebelumnya sudah dicurigai bahwa kemasan dan lakban kandang Kacer tersebut sudah terlihat kendor. Kemudian pihak bandara menambahkan bahwa mereka lihat di rekaman CCTV, kerusakan sangkar Kacer karena terkena gantungan sangkar. Sehingga tampak di kamera CCTV bahwa burung Kacer tersebut lepas.

Pihak Bandara Internasional Supadio Pontianak mengatakan mereka hanya meneruskan laporan rekaman CCTV dari Jakarta. Hal tersebut langsung disanggah oleh pihak yang kehilangan burung Kacer.

Menurutnya tidak mungkin burung lepas karena sangkar dilakban dan dikerodong kain. Sehingga tidak mungkin burung bisa lepas. Terlebih, kerusakan sangkar terlihat cukup rapi atau seperti jeruji sangkarnya sengaja dipatahkan.

“Kita memang orang bodoh tapi tidak bodoh-bodoh amat,” kata pihak yang kehilangan burung Kacer.

Pihak bandara tetap bersikukuh bahwa rekaman kamera CCTV menunjukkan bahwa tidak ada yang mencurigakan dan burung terlepas karena kandang rusak (lakban longgar dan kemasan tidak rapi). Kata mereka rekaman kamera CCTV hanya bisa dilihat oleh pihak bandara dan kepolisian sehingga tidak bisa dibagikan ke publik.

Lalu pihak yang kehilangan Kacer menjelaskan, kalau sangkar yang ini rusak karena gantungan sangkar, berarti sangkar satunya juga rusak. Polisi wanita bandara langsung menimpali bahwa sudah pasti ini burung dicuri dan indikasi sudah ada.

Kesimpulan dari polisi, apakah burung Kacer hilang atau dicuri, hal tersebut masih dalam penyelidikan. Dari rekaman CCTV kemungkinan burung lepas, tapi detail rekaman yang memperlihatkan burungnya terbang belum jelas. Polisi juga menjelaskan bahwa dari bandara Soekarno Hatta, burung sudah tidak ada. Jadi, para pelapor diminta mencari kejelasan rekaman kamera CCTV di Garuda Indonesia Jakarta.

Pihak yang kehilangan Kacer merasa belum puas dengan mediasi tersebut dan berencana kembali ke Jakarta untuk meminta kejelasan. Selain itu, Rendy Lesmana juga akan membawa kasus tersebut ke jalur hukum.

Jenis Burung yang Dibawa dengan Pesawat Garuda Indonesia

Rendy Lesmana sendiri tidak hanya membawa seekor burung Kacer. Dia juga membawa 8 ekor burung, seperti 3 ekor Murai Batu, 2 ekor burung Kacer, dan 3 ekor burung Lovebird.

Pesawat Garuda Indonesia berangkat jam 18.15 WIB dan sampai di Pontianak jam 20.00 WIB. Saat itu Rendy langsung menuju antrean bagasi untuk mengecek burung di dalam sangkar. Betapa kagetnya dia saat melihat sangkar burung Kacer sudah dalam keadaan rusak dan burungnya hilang, tapi sangkar masih tertutup kain kerodong.

Alasan Pemilik Bawa Burung dalam Pesawat

Rendy sendiri sudah mengikuti seluruh prosedur dalam membawa burung di pesawat terbang Garuda Indonesia. Dia tidak membawa burung di dalam kargo karena takut burung stres dan stamina ngedrop. Soalnya, burung tersebut akan mewakili kontes burung tingkat nasional.

“Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres,” ujarnya.

Kesimpulan

Demikian masalah burung Kacer Rp 150 juta yang hilang di bagasi pesawat terbang Garuda Indonesia. Pemiliknya tidak terima Kacer kesayangannya hilang dan akan menempuh jalur hukum. Semoga dengan adanya kasus ini, pihak Garuda Indonesia segera melakukan pembenahan dalam sisi keamanan.

Baca juga:

Selain itu, para pemilik burung atau hewan harus lebih berhati-hati karena di bagasi pesawat sekelas Garuda Indonesia saja, burung Kacer bisa hilang, apalagi di pesawat yang lain.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply