Jenis Cucak Ijo yang Masuk Daftar Burung Dilindungi (birdseye.photo)Jenis Cucak Ijo yang Masuk Daftar Burung Dilindungi (birdseye.photo)

Burungnya.com – Banyak kicaumania masih penasaran jenis Cucak Ijo yang masuk daftar burung dilindungi. Mereka bertanya demikian karena tidak tahu apakah burung Cucak Ijo mereka ikut didaftarkan ke BKSDA atau tidak.

Sebab, beberapa jenis Cucak Ijo yang dipelihara kicaumania, sebagian memang dilindungi. Daripada nanti kena masalah dengan hukum. Lebih baik Anda mengecek dulu apakah Cucak Ijo yang Anda pelihara burung dilindungi atau bukan.

Ternyata ada sekitar 7 jenis Cucak Ijo yang dimasukkan daftar burung dilindungi. Masuknya burung-burung tersebut sudah tercantum dalam PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.106/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/ 12/ 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR P.20/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/ 6/ 2018 TENTANG JENIS TUMBUHAN DAN SATWA YANG DILINDUNGI.

Lebih lengkapnya silakan buka situs bbksdajatim.org/peraturan-menteri-kehutanan (Daftar paling bawah).

Kemudian ada yang bertanya lagi, apakah Cucak Ijo Banyuwangi juga dilindungi? Sebagian jenis Cucak Ijo di Indonesia dilindungi, termasuk Cucak Ijo Banyuwangi, Cucak Ijo Sumatera, Cucak Ijo Kalimantan, Cucak Ijo Jember, hingga Cucak Ijo Mini.

Walaupun tidak secara spesifik, tapi Cucak Ijo Banyuwangi termasuk burung dengan nama ilmiah Chloropsis sonnerati. Sedangkan Cucak Ijo mini kemungkinan mempunyai nama ilmiah Chloropsis cyanopogon.

Jenis Cucak Ijo yang Dilindungi

Cucak ijo sekarang memang jarang dipelihara oleh kicaumania. Namun, beberapa orang masih memelihara burung tersebut. Daripada nanti terjerat kasus hukum, ada baiknya segera daftarkan burung cucak ijo ke BKSDA. Soalnya beberapa jenis cucak ijo masuk daftar burung dilindungi.

1. Cica daun dahi-emas (Chloropsis media)

Burung Cica Daun Dahi Emas (wikipedia.org)
Burung Cica Daun Dahi Emas (wikipedia.org)

Burung cucak ijo ini tersebar di India, China barat daya, Asia Tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), dan Sumatra. Di Indonesia, cica-daun dahi-emas umum di hutan perbukitan Sumatra antara ketinggian 750-1500 m dpl.

Burung ini aktif mencari serangga dari tajuk atas dan tengah dengan cara menjelajahi cabang-cabang pohon secara sistematis. Sering bergabung dengan burung jenis lain dalam kelompok campuran.

2. Cica daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis)

Burung Cica daun sayap-biru (wikipedia.org)
Burung Cica daun sayap-biru (wikipedia.org)

Tahukah Anda, nama lain Cica-daun adalah Burung daun atau Murai daun (nama perdagangan). Nama ilmiah Cica daun sayap biru adalah Chloropsis cochinchinensis Gmelin, 1789. Sedangkan dalam bahasa Inggris spesies ini dikenal dengan nama Blue-winged Leafbird atau Jerdon’s Leafbird.

Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau.

Perbedaan dengan cica-daun yang lain, seperti tercermin dari namanya, yakni bulu terbang pada sayap dan tepi ekor dengan warna kebiruan terang.

Burung jantan umumnya memiliki warna kekuningan seperti kalung di dada, tepat di bawah warna hitam. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya. Iris mata berwarna coklat, paruh hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.

Cucak Ijo ini menghuni hutan primer dan sekunder tua di dataran rendah serta perbukitan sampai ketinggian 1.000 m di Sumatra, dan sampai 1.500 m di Jawa. Selain itu, dia tinggal di pohon-pohon besar, tetapi sering pula teramati mencari makanan di belukar.

3. Cica daun sayap-biru kalimantan (Chloropsis kinabaluensis)

Burung Cica daun sayap-biru kalimantan (wikipedia.org)
Burung Cica daun sayap-biru kalimantan (wikipedia.org)

Jenis Cucak Ijo ini dapat ditemukan di hutan lembap di pulau Kalimantan bagian utara. Secara tradisional dianggap sebagai subspesies dari Cica-daun Sayap-biru (C. cochinchinensis), tetapi berbeda dalam ukuran dan morfologi, burung betina Cica-daun Kalimantan memiliki bulu seperti jantan yang membuatnya berbeda.

4. Cica daun sayap-biru sumatera (Chloropsis moluccensis)

Burung Cica daun sayap-biru sumatera (hbw.com)
Burung Cica daun sayap-biru sumatera (hbw.com)

Ciri cucak ijo ini memiliki ukuran tubuh paling kecil, 14 cm. Dahi dan sisi kepala biru terang (jantan), tenggorokan biru terang (betina). Makanannya terutama serangga, laba-laba, ulat dan buah-buahan lunak serta biji-bijian. Diketahui burung ini juga memangsa moluska kecil.

5. Cica daun Kecil (Chloropsis cyanopogon)

Burung Cica daun Kecil (wikipedia.org)
Burung Cica daun Kecil (wikipedia.org)

Burung ini dikenal juga dikalangan kicau mania dengan sebutan cucak ijo mini.

Cica-daun kecil adalah salah satu jenis burung penyanyi dari keluarga Chloropseidae yang tak boleh dilewatkan. Mungkin benar ukuran tubuhnya lebih kecil dari sejenisnya, namun jika sudah bicara mengenai bakat dan kicauan ia juga tak kalah istimewa.

Selain suara gacor yang cocok untuk memaster jenis burung lain, unggas yang bernama latin Chloropsis cyanopogon ini juga cukup piawai meniru nada suara burung lain.

Cukup banyak penghobi atau ahli berpendapat, bahwa burung Cica-daun kecil keberadaan-nya sudah sangat populer di pulau Sumatra namun tidak begitu ramai di Pulau Jawa. Hal ini wajar, mengingat burung ini memang paling banyak ditemui di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Burung ini penghuni tetap di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Kebiasaannya seperti burung cica-daun yang lain, menyukai hutan primer dan hutan sekunder yang tinggi. Cucak Ijo mini juga makan artropoda, buah-buahan dan terkadang nektar bunga.

6. Cica daun besar (Chloropsis sonnerati)

Burung Cica daun besar (hbw.com)
Burung Cica daun besar (hbw.com)

Dalam bahasa Inggris, burung ini dikenal sebagai Greater Green Leafbird. Cucak Ijo besar mempunyai panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.

Seluruh tubuhnya didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau. Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning.

Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap burung jenis lain yang berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.

Cica-daun besar menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra dan pulau-pulau di sekitarnya, Kalimantan termasuk pula Natuna, Jawa dan Bali. Mereka suka tinggal di hutan-hutan dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.000 m dpl. Di Jawa, burung ini diketahui berkembangbiak pada bulan April.

7. Cica daun sumatera (Chloropsis venusta)

Burung Cica daun sumatera (flickr.com)
Burung Cica daun sumatera (flickr.com)

Burung ini memiliki nama lain Cicau daun rantai emas atau cucak rantai emas. Kalau dalam bahasa Inggris disebut blue masked leafbird atau cica daun topeng biru.

Burung endemik hutan pegunungan yang lembab di pulau Sumatera Indonesia, yang merupakan spesies terkecil dari leafbird. Panjang tubuhnya hanya sekitar 14 cm, termasuk bulu ekornya yang relatif pendek. Bobot tubuhnya hanya 15 gram.

Sekadar perbandingan, panjang tubuh Cucak Hijau rata-rata 22 cm, cucak rante 20 cm, dan cucak cungkok 19 cm.

Menariknya bagian dada burung ini berwarna keemasan. Mungkin karena warna keemasan itulah, burung ini disebut cucak rantai mas. Sementara pada bagian bahu terdapat bercak-bercak warna biru. Warna bulu ekornya juga biru.

Cica daun sumatera merupakan burung endemik Sumatera, tapi wilayah sebarannya sampai ke Aceh Selatan, Sumatera Utara, sepanjang Bukit Barisan, Bengkulu, hingga Lampung.

Spesies ini tidak dijumpai di pulau-pulau kecil atau kepulauan sebelah selatan dan barat Pulau Sumatera, seperti Kepulauan Simeulue, Nias, dan sebagainya. Cucak rante mas juga tidak dijumpai di wilayah utara daratan Sumatera.

Baca juga:

Jenis Cucak Ijo di Seluruh Dunia

Selain di Indonesia, ada juga burung Cucak Ijo yang tersebar di seluruh dunia. Namun, ciri fisiknya sedikit berbeda dengan Cucak Ijo dari Indonesia. Sebagian tubuhnya tidak hanya didominasi warna bulu hijau, tapi juga ada biru dan kuning.

  1. Chloropsis flavipennis (Philippine Leafbird) Burung Cica Daun Filipina.
  2. Chloropsis palawanensis (Yellow-throated Leafbird) Burung Cica Daun Palawan.
  3. Chloropsis sonnerati (Greater Green Leafbird) Burung Cica Daun Besar.
  4. Chloropsis cyanopogon (Lesser Green Leafbird) Burung Cica daun kecil.
  5. Chloropsis moluccensis (Blue-winged Leafbird) Burung Cica daun sayap-biru.
  6. Chloropsis aurifrons (Golden-fronted Leafbird) Burung Cica daun dahi-emas.
  7. Chloropsis hardwickii (Orange-bellied Leafbird) Burung Cucak cungkok.
  8. Chloropsis venusta (Blue-masked Leafbird) Cucak Rante Biru Sumatera.
  9. Chloropsis jerdoni (Jerdon’s Leafbird) Burung Cica Daun india.
  10. Chloropsis media (Sumatran Leafbird) Burung Cica Daun Kepala Kuning Sumatera.
  11. Chloropsis kinabaluensis (Bornean Leafbird) Burung Cica Daun Kalimantan.
  12. Chloropsis lazulina (Greyish-crowned Leafbird) Burung Cucak cungkok ras lazulina.
  13. Chloropsis cochinchinensis (Javan Leafbird) Burung Cica Daun Kalimantan – Jawa.

Kesimpulan

Berarti dapat disimpulkan bahwa sebagian jenis Cucak Ijo masuk daftar burung dilindungi. Kemungkinan hanya jenis burung langka dan sulit ditemukan di alam yang dimasukkan ke daftar burung dilindungi.

Ke depannya kemungkinan besar semua jenis Cucak Ijo jadi burung dilindungi, mengingat sebagian besar jenis burung tersebut sudah dilindungi.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom.

Artikel ini boleh ditulis ulang tapi tolong dicantumkan sumbernya dari Burungnya.com. Kami sangat mengapresiasi hal tersebut.

Leave a Reply