Sarang Burung Walet Ekspor (gatra.com)Sarang Burung Walet Ekspor (gatra.com)

Burungnya.com – Tak disangka, negara Indonesia ternyata mempunyai potensi keuntungan besar dari komoditas burung, yaitu sarang burung Walet. Apabila pemerintah bisa memaksimalkan nilai ekspor sarang Walet, maka akan tercapai angka Rp 500 triliun.

Namun sayang untuk mendapatkan angka sebesar ini cukup sulit. Indonesia harus memiliki surat izin agar ekspor komoditas sarang burung Walet bisa sampai ke negara tujuan dengan lancar.

Ekspor Sarang Burung Walet Resmi dan Ilegal

Negara yang paling besar mengimpor sarang burung Walet dari Indonesia adalah China. Setidaknya ada 23 perusahaan resmi yang mengekspor sarang Walet ke sana.

Namun tidak sedikit pula perusahaan yang ekspor sarang burung Walet lewat jalur ilegal atau black market.

“Jalur resmi ke China ada 23 perusahaan. Ada lagi jalur yang nggak resmi, bisa lewat Hong Kong, vietnam itu lebih besar. Volume undervalue ini 4-5 kali lipat dari jalur resmi,” kata Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) Boedi Mranata, seperti yang disadur dari Cnbcindonesia.com

Perusahaan ekspor resmi sudah pasti mengantongi Eksportir Terdaftar Sarang Burung Walet atau (ET-SBW).

Nilai Ekspor Sarang Burung Walet (rri.co.id)
Nilai Ekspor Sarang Burung Walet (rri.co.id)

Saat ini ekspor sarang Walet secara resmi sangat sedikit dibandingkan dengan yang ilegal. Harga sarang burung Walet juga berbeda antara yang resmi dan ilegal. Biasanya memang lebih mahal harga sarang Walet yang resmi.

“Tanpa ET bisa aja, namanya nggak ada ketentuan bisa aja undervalue harganya sekitar Rp 600 ribu per Kg. Sedangkan yang ada ET kira-kira diambil rata-rata di atas Rp 20 juta/ Kg,” kata Boedi.

Baca juga:

Devisa Negara dari Sarang Walet

Untuk meningkatkan devisa negara, jumlah ekspor sarang burung Walet harus lebih banyak dari jalur resmi. Menurut Menteri Perdagangan M. Lutfi nilai ekspor sarang Walet bisa mencapai Rp 500 triliun.

“Dengan diadakan ET maka harga-harga distandarisasi, nggak ada 600 ribu, mungkin per Kg Rp 10-15 juta, jadi akan melonjak devisa karena undervalue udah makin dikit.”

“Itu yang dibahas Pak Lutfi, kalau dengan kebijakan ET maka devisa melonjak meskipun sebenarnya produksi sarang burung Walet segitu aja. Dengan regulasi anyar maka undervalue bisa dicegah dan devisa menurut catatan melonjak,” katanya.

Kesimpulan

Ke depannya nanti, pemerintah akan lebih fokus mengatur ekspor sarang burung Walet karena dapat meningkatkan devisa negara.

Jadi, bersiap-siaplah para penangkar sarang burung Walet untuk segera mengurus surat izin ekspor resmi. Ingat ekspor sarang resmi bisa menaikkan harga di pasaran.

Daripada jual sarang Walet murah di black market atau secara ilegal, mending jual sarang Walet melalui jalur resmi.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply