Mitos Burung Merpati Pembawa Sial dan Petaka di Gorontalo (cbc.ca)Mitos Burung Merpati Pembawa Sial dan Petaka di Gorontalo (cbc.ca)

Burungnya.com – Sebagian besar masyarakat menganggap Merpati sebagai lambang kesetiaan dan kecepatan dalam menyampaikan pesan. Sehingga gambar burung Merpati sering muncul di undangan pernikahan serta jadi lambang Pos Indonesia. Namun, mengapa sebagian orang Gorontalo justru menganggap Merpati pembawa sial?

Ya, dari laporan Liputan6.com (10/9/2020) diketahui sebagian masyarakat Gorontalo menganggap burung Merpati simbol kesialan dan tidak akan membawa keberuntungan.

Mitos Merpati Pembawa Sial

Ada mitos atau kepercayaan di Gorontalo bahwa memelihara burung Merpati bisa membawa sial atau petaka. Contohnya orang yang kaya bisa menjadi miskin. Kemudian orang yang sehat menjadi sakit-sakitan.

Seorang warga yang juga tetua di sana, Iwan Harnani Pakaya mengatakan bahwa Merpati ini bukan sekadar mitos, tapi fakta dan sudah menjadi kepercayaan sejak dulu. Dia mengetahui kepercayaan seperti ini dari eyang tua.

“Rumah kalau sudah memelihara Merpati pasti akan kena sial, dan ini bukan mitos, karena orang tua dulu sudah pernah mengalami,” kata Iwan.

Pria yang dikenal sebagai tetua di desanya ini mengungkapkan bahwa orang yang memiliki usaha pasti akan bangkrut saat dia memelihara Merpati. Selain itu, semua bentuk wabah penyakit akan datang menghampirinya.

“Harta akan melayang dan pasti akan jatuh sakit,” ujarnya.

“Bahkan jika memelihara ternak seperti ayam dan bebek, pasti akan merasakan imbasnya, ternak tersebut akan mati satu persatu,” ucap Iwan.

Mitos Merpati Pembawa Sial di Gorontalo (thesun.co.uk)
Mitos Merpati Pembawa Sial di Gorontalo (thesun.co.uk)

Orang Gorontalo Sekarang Tidak Percaya Mitos Merpati

Walau mitos memelihara Merpati di Gorontalo sangat mengerikan, tapi sebagian besar orang Gorontalo sudah mulai melupakan kepercayaan dan mitos tersebut.

Banyak warga di kota yang memelihara Merpati dan memperjualbelikannya. Seolah-olah mitos Merpati pembawa sial cuma menjadi kepercayaan orang zaman dulu saja. Sementara orang di zaman sekarang mungkin menganggapnya tidak akan terkena dampak dari mitos tersebut.

“Saya tidak tahu mereka percaya atau tidak. Tetapi kalau saya pribadi, masih sangat percaya dengan itu,” katanya.

Tanggapan Orang Gorontalo yang Tidak Percaya Mitos

Berbeda dengan Andra Harun, pecinta satwa di Gorontalo. Dia menganggap Merpati burung yang jinak dan merupakan salah satu cara untuk melestarikans satwa. Menurutnya, kepercayaan sebagian orang di Gorontalo, cuma mitos belaka.

“Saya kira tidak masalah, Merpati mencari makan sendiri, hanya kandangnya berada di rumah kita. Selama ini biasa saja, kalau saya pribadi itu cuma mitos,” kata Andra.

Sampai saat ini warga Gorontalo belum dapat membuktikan secara ilmiah mengapa orang Gorontalo takut memelihara burung Merpati. Bahkan, mereka belum bisa membuktikkan mengapa Merpati bisa membawa sial.

“Belum ada bukti ilmiah, jadi tidak usah takut,” Andra menegaskan.

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian mitos Merpati pembawa sial yang terjadi di Gorontalo. Apakah di daerah lain ada mitos serupa? Kalau berbicara tentang mitos seperti ini mungkin saja dulunya memang ada suatu kejadian yang berhubungan dengan burung Merpati.

Entah itu kutukan untuk orang-orang asli Gorontalo saja, atau memang ada daerah tertentu yang dilarang memelihara Merpati karena mitos pembawa petaka.

Yang pasti, kalau memang ada mitos seperti itu, sebaiknya Anda menghormati kepercayaan orang yang berbeda pendapat. Mungkin saja, salah satu kerabat, teman, atau keluarganya sudah mengalami kesialan setelah pelihara Merpati. Sehingga dia mempercayai mitos Merpati pembawa sial.

Kalau Anda belum pernah mengalami pengalaman buruk dengan burung Merpati, sebaiknya Anda berdoa yang baik-baik agar terhindar dari marabahaya dan segala macam jenis penyakit.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply