Kroto vs ulat kandangKroto vs ulat kandang

Burungnya.com – Semua jenis burung menyukai pakan hewani yang didapat dari alam. Ini naluri burung yang tidak bisa dipungkiri kebenarannya. Namun, tidak semua pakan mempunyai efek mengagumkan pada burung. Sebut saja, dua pakan yang biasa kicau mania berikan ke burung kesayangannya, yakni kroto dan ulat kandang.

Pakan kroto

Kroto adalah telur atau larva semut rangrang. Menurut penelitian, setiap 100 gram kroto terdapat kandungan protein sekitar 8,2 gram, serta lemak dan kalori 2,6 gram. Selain itu, kroto juga mengadung beberapa mineral, seperti zat besi, sodium, pottasium, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin.

Ternyata, cukup banyak kandungan gizi di dalam pakan kroto. Kalau manfaatnya sendiri seperti apa? Manfaat kroto untuk pakan burung kicau sangat banyak. Berikut beberapa manfaat kroto bila digunakan sebagai pakan tambahan pada burung kicau.

  • Kroto dapat menjaga kondisi kesehatan burung agar tetap bugar, fit, dan rajin bunyi.
  • Kroto sangat baik untuk burung yang masih muda atau trotolan. Sebab, kroto bisa meningkatkan perkembangan otak dan menjadikan burung lebih mudah dalam merekam suara-suara burung masteran.
  • Kroto bermanfaat pula untuk mengatasi masalah burung yang sudah dewasa, terutama burung yang sedang macet bunyi, stres, dan lesu.

Pakan ulat kandang

Setelah membahas sedikit tentang manfaat kroto, sekarang saatnya kita beralih ke pakan ulat kandang. Sebelumnya, kami jelaskan dulu perbedaan ulat kandang dan ulat hong kong biar nanti tidak bingung.

Ulat kandang memiliki ukuran yang lebih kecil dari ulat hong kong. Maka dari itu, ulat kandang lebih sering diberikan pada burung-burung kecil, seperti Pleci, Cemblek, Prenjak, Glatik Wingko, Tledekan, dan lain-lain.

Sementara, ulat hong kong ukurannya lebih besar dan mempunyai efek yang lebih ‘ganas’ ketimbang ulat kandang. Banyak kicau mania yang menyarankan untuk memberikan ulat hong kong pada burung yang akan dilombakan saja, jangan setiap hari. Sedangkan, ulat kandang masih bisa dikonsumsi setiap hari, asalkan takarannya sesuai dengan kharakter burung.

Keduanya bila diberikan ke burung akan menghasilkan efek hangat pada tubuh. Kalau tubuh burung sudah hangat, dia akan terpancing untuk berkicau. Namun, kalau pemberiannya terlalu banyak, tubuh burung bisa kepanasan dan akhirnya mengakibatkan kematian.

Itu tadi, sedikit perbedaan antara ulat kandang dengan ulat hong kong. Sekarang, kita fokuskan pada ulat kandang saja ya.

Ulat kandang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kroto, di antaranya ulat kandang mudah didapat, harganya relatif murah, bisa disimpan dalam waktu lama, tidak membuat obesitas, dan tidak perlu membersihkan kotoran.

Lantas, jika kroto dan ulat kandang diberikan ke burung, mana yang lebih bagus?

Kroto vs Ulat kandang

Pemberian kroto dan ulat kandang pernah diuji coba oleh om Julianto Prasetyo pada burung-burung Pleci miliknya. Dia mengatakan kepada Omkicau bahwa kroto membuat burung Pleci rajin bunyi tetapi hanya ngriwik dan suaranya kecil. Sementara ulat kandang menyebabkan burung Pleci lebih gacor, ngalas, dan ngeplong.

Percobaan ini dilakukan pada dua kelompok burung Pleci yang berbeda. Kelompok pertama diberi pakan kroto dan kelompok kedua diberi pakan ulat kandang. Kemudian, setelah beberapa hari, pemberian pakan dibalik, kelompok pertama diberi ulat kandang dan kelompok kedua dikasih kroto.

Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa kelompok burung Pleci yang diberi pakan ulat kandang akan menjadi lebih gacor dan suaranya keras. Sementara, kelompok yang diberi kroto menjadi ngriwik atau teler setiap hari tetapi suaranya kecil.

Jadi, kesimpulannya di antara pakan kroto dan ulat kandang, pengaruhnya ke burung lebih bagus yang ulat kandang. Ulat kandang bisa diberikan ke burung Pleci sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply