Lokasi Kandang Ternak Murai Batu 279 BF (kompas.com)Lokasi Kandang Ternak Murai Batu 279 BF (kompas.com)

Burungnya.com – Mendekati Lebaran kasus pencurian semakin merajalela. Kali ini yang menjadi sasaran pencurian adalah Pondok 279 Bird Farm milik Edy Saputro (56) atau Edy PLN. Sejumlah 23 ekor burung Murai Batu dicuri maling dengan total kerugian Rp 1,4 miliar pada tanggal 30 April 2019 sekitar pukul 02.00 dini hari.

Lokasi penangkaran Murai Batu Pondok 279 Bird Farm terletak di Jalan Lapangan Kampung Babakan, Mustikajaya, Kota Bekasi.

Baca juga: Maling Burung Kelas Kakap, Puluhan Indukan Murai Batu Jawmin BF Kudus Disikat Habis

Kronologi Pencurian 23 Murai Batu

Pencurian burung ini sepertinya dilakukan lebih dari satu orang. Mereka kemungkinan sudah merencanakan pencurian dengan matang dan telah mempelajari lokasi sebelumnya.

Pelaku juga berani memanjat pagar setinggi 7 meter dengan pengamanan kamera CCTV dan pagar berkawat duri.

“Malingnya manjat pagar yang tingginya sekitar tujuh meter ya, diduga sih lebih dari satu orang malingnya. Dia manjat pakai tangga dan dia juga putar balik CCTV kami,” ujar Edy, seperti yang disadur dari Kompas.com (30/4/2019).

Sebelum pencurian tersebut, pernah terjadi percobaan pencurian burung di kandang yang sama tiga minggu sebelumnya. Namun, saat itu, tidak ada burung yang dicuri pelaku. Sepertinya, maling tadi cuma mempelajari keadaan rumah dan menggambar lokasi saja.

“Kejadian (pencurian) sudah dua kali dalam sebulan. Dulu pernah, kawat duri di belakang rumah juga pernah dipotong, itu 3 minggu sebelum kejadian. Kayanya pelaku ngegambarin (keadaan rumah), tapi nggak ada yang diambil,” ujar Edy, seperti yang dikutip dari Detik.com (30/4/2019).

Baca juga: Disuruh Pacar, 2 Gadis ABG Nekat Mencuri Burung Murai Batu

Kerugian Pencurian Burung

Burung Murai Batu yang diambil 23 ekor atau 12 pasang. Pelaku cuma menyisakan 1 ekor saja. Semua pasangan Murai Batu di Pondok 279 Bird Farm sangat mahal.

Ada Murai Batu yang sepasang dihargai Rp 110 juta, kemudian Rp 250 juta, dan masih banyak lagi yang lebih mahal. Intinya, total kerugian dari pencurian burung ini sekitar Rp 1,4 miliar.

“Total yang diambil dari 12 pasang, cuma sisa 1 ekor. Berarti 23 (ekor burung dicuri). Yang paling ujung itu (bernama) Aroga (harganya) Rp 110 juta per pasang, lalu (bernama) Satria (harga) Rp 250 juta per pasang. Total Rp 1,4 miliar keseluruhan,” ujar Edy.

Baca juga: 20 Burung Lovebird Hilang secara Misterius, Warga Gresik Gempar

Barang Bukti Pencurian Burung

Pelaku pencurian burung meninggalkan barang bukti berupa tangga bambu setinggi 4 meter untuk memanjat pagar 7 meter, sidik jari, bercak tanah, tali tambang warna hijau, kawat duri yang terpotong, dan gembok yang dijebol.

Belum diketahui apakah pelaku berhasil terekam kamera CCTV atau tidak. Pasalnya, sebelum melancarkan aksinya, pelaku sudah memutar kamera CCTV sehingga membuat pencurian berjalan mulus.

Kasus Pencurian Burung sedang Diselidiki Polisi

Saat ini, Edy telah melapor kasus pencurian burung Murai Batu ke Polres Metro Bekasi Kota. Laporan Edy teregister di LP/1042/K/IV/2019/SPKT/Restro Bekasi Kota.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan bahwa pelaku maling masih dalam pengejaran polisi. “Masih dalam penyelidikan. Pelaku masih diburu,” ujar Erna.

Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP dengan mengambil sidik jari pelaku dan memeriksa rekaman CCTV.

“Tadi polisi sudah ke sini jam 10-an, barang bukti itu ada tangga punya malingnya. Polisi juga ambil sidik jari maling,” ucap Edy.

Kapolsek Bantargebang Kompol Siswo juga mengatakan, kasus pencurian burung Murai Batu senilai Rp 1,4 miliar itu masih dalam tahap penyelidikan.

Baca juga: 5 Kategori Pencuri Burung dan Modus Pencurian Burung yang Harus Diwaspadai

Penangkaran Murai Batu 279 Bird Farm

Lokasi penangkaran 279 Bird Farm ini menyatu dengan kolam pemancingan dan tempat peristirahatan Edy Saputro. Dia membangun beberapa kandang ternak Murai Batu ini dengan desain yang megah.

Kandang ternak murai batu 279 BF memang megah. Setiap petak kandang didesain relatif minimalis, dengan panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2,5 meter. Semua kandang tertata rapi dan bersih.

Seperti kandang ternak Murai Batu lainnya, dinding belakang serta dinding samping kiri dan kanan terbuat dari batako. Dinding depan bersifat terbuka, tertutup kawat ram. Tapi untuk menghalau panas matahari, sebagian dinding depan (sekitar 1 meter) bersifat tertutup.

Lantai kandang berupa plesteran yang dilapisi pasir. Kandang dilengkapi bak mandi dan tanaman dalam pot, sehingga udara di dalamnya cukup sejuk dan membuat burung Murai Batu nyaman.

Selama ini, Om Edy PLN memelihara beberapa Murai Batu jawara dari berbagai daerah. Nah, karena jumlah Murai Batu tersebut terlalu banyak, dia tidak sempat menurunkan semuanya.

“Daripada tak pernah diturunkan (ke lapangan), ya akhirnya diternak saja. Hanya beberapa ekor yang masih kita lombakan, selebihnya diternak,” tutur Om Edy PLN, seperti yang dilaporkan oleh Omkicau.com (16/4/2019).

Baca juga: 20 Tips Merawat Burung Saat Ditinggal Mudik Lebaran

Teknis Penangkaran di 279 Bird Farm

Untuk teknis penangkarannya, Om Edy PLN mempercayakan sepenuhnya kepada Om Eko JBF yang sudah lebih dulu mempunyai penangkaran Murai Batu dan Lovebird di kawasan Rawalumbu, Bekasi.

Om Edy kanan dan Om Eko kiri di penangkaran Pondok 279 BF (omkicau.com)
Om Edy kanan dan Om Eko kiri di penangkaran Pondok 279 BF (omkicau.com)

Bahkan penangkaran Murai Batu JBF yang mempunyai 40 unit kandang pun kini menggunakan bendera 279 BF. “Jadi ada dua lokasi. Yang satu di markas JBF, yang satu lagi di markas 279 BF,” tambah Om Edy.

Anakan burung Murai Batu akan dipanen pada usia 7 hari, kemudian dipindah ke inkubator, dibesarkan hingga umur 1 bulan. Setelah bisa makan sendiri, atau umur 1,5 bulan, trotolan Murai Batu muda ditempatkan dalam sangkar sendiri-sendiri dan siap dipasarkan.

Semua sangkar diletakkan di ruang pemasteran. Burung-burung master yang digunakan seperti Cililin, Cucak Jenggot, Tengkek Buto, Lovebird, Kenari, dan burung masteran lainnya.

Semoga kasus pencurian burung Murai Batu di 279 Bird Farm segera menemukan titik terang dan pelakunya segera tertangkap. Bagi calon pembeli Murai Batu harus berhati-hati, siapa tahu burung tersebut hasil curian dari penangkaran milik Om Edy Saputro.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain, dan cantumkan sumbernya. Terima kasih.

Leave a Reply