Karya seni dari bangkai burung (www.janetclaytongallery.com.au)Karya seni dari bangkai burung (www.janetclaytongallery.com.au)

Burungnya.com – Apa yang ada di benak Emily Valentine Bullock saat membuat karya seni dari bangkai burung? Burung-burung yang sudah mati ia ‘sulap’ menjadi berbagai karya seni untuk diperjualbelikan. Ada karya seni berupa topi burung, bra burung, rok burung, sandal burung, bando burung, dan masih banyak lagi. Bahkan, Emily membuat pameran di Janet Clayton Gallery kawasan Paddington, Inggris untuk memperkenalkan karyanya tersebut.

Karya seni dari bangkai burung (www.janetclaytongallery.com.au)
Karya seni dari bangkai burung (www.janetclaytongallery.com.au)

Pengunjung yang menyaksikan pameran karya seni dari bangkai burung marah besar. Kebanyakan dari mereka tidak suka melihat burung yang sudah mati dikomersilkan seperti itu. Ya, tak hanya pengunjung pameran saja, para pecinta hewan di seluruh dunia pasti tak suka melihatnya.

Namun, di balik itu semua terdapat pesan moral yang sungguh mulia. Seperti yang dikatakan Emily Valentine Bullock kepada Daily Telegraph, sebenarnya tujuan dari pameran bangkai burung adalah untuk memicu kesadaran masyarakat tentang kesejahteraan hewan.

Dia ingin tahu seberapa banyak orang yang peduli dengan tindakannya, terutama pada burung yang mati di jalan. Pasalnya, banyak orang yang mengabaikan hewan-hewan mati di jalan karena kecelakaan atau mati secara natural. Selain itu, kebanyakan dari mereka hanya diam ketika melihat hewan-hewan dijadikan aksesoris atau produk fashion.

Oleh karena itu, Emily membuat gebrakan dengan karya seni dari bangkai burung yang ditemukan mati di jalan. Reaksi masyarakat terhadap karya tersebut ternyata menunjukkan bahwa mereka sebenarnya masih peduli dengan hewan-hewan di sekitar. Bahkan, mereka marah besar manakala burung-burung tersebut dieksplotasi untuk karya seni yang diperjualbelikan.

Emily sendiri memang sengaja menjual karya-karya seninya dengan harga sangat mahal untuk mengundang reaksi dan kontroversi dari masyarakat. Bra burung dan rok burung menjadi karyanya yang paling mahal karena dijual seharga Rp 53 juta.

Sementara, karya yang lain sedikit lebih murah, di antaranya topi burung dijual dengan harga sekitar Rp 33 juta dan sandal burung Rp 8 juta.

Topi burung dan bando burung di Janet Clayton Gallery (instagram.com)
Topi burung dan bando burung di Janet Clayton Gallery (instagram.com)

Sayangnya, masyarakat yang tidak tahu maksud dan tujuan pameran ini terlanjur marah besar di Instagram. Sebagian dari mereka marah terhadap orang-orang yang menggunakan bangkai burung sebagai topi.

“Pameran ini benar-benar sakit jiwa. Mereka menjadikan hewan liar sebagai lelucon. Beraninya kamu,” kata seorang netizen.

Netizen lainnya ikut berkomentar yang kurang lebih sama, “Menjijikkan dan sangat tidak menghormati satwa liar.”

Padahal kalau mereka tahu tujuan pameran ini untuk kesejahteraan burung, pasti mereka tidak akan marah-marah ke Emily. Mereka justru akan memuji karya seni buatan Emily karena sebenarnya Emily Valentine Bullock mengantongi segudang penghargaan karya seni, seperti:

  • World of Wearable Art.
  • WOW Factor Award.
  • Alice Springs Acquisition Award.
  • Northern Territory Craft Award.
  • Contemporary Jewellery Award.
  • Contemporary Art Award.

Lebih lengkapnya, silakan mengunjungi website pribadinya emilyvalentine.com.au.

Untungnya dari beberapa netizen yang berkomentar tak sedap di Instagram, terdapat segelintir netizen yang memuji karya Emily. Menurutnya, ini merupakan suatu penghormatan kepada burung-burung yang mati di jalan dan tak dipedulikan oleh masyarakat.

Kalau Anda sendiri gimana, apakah Anda akan mengapresiasi tujuan pameran bangkai burung tersebut atau ikut-ikutan tidak suka melihat burung-burung yang dijadikan karya seni?

Leave a Reply