5 Penyebab Murai Batu Bahan Gampang Mati

Burungnya.com – Kematian seseorang sulit sekali diprediksi, tetapi kematian burung sebenarnya dapat dikenali dengan mudah. Terlebih burung Murai Batu yang masih bahan karena dia gampang mati.

Ya, burung Murai Batu mempunyai daya tahan tubuh yang berbeda-beda tergantung dari usianya. Semakin muda burung tersebut, maka semakin mudah juga dia mengalami kematian.

Contoh yang paling umum adalah saat kicau mania melatih Murai Batu bahan makan voer. Mungkin hal tersebut sepele, tetapi banyak kasus yang mengatakan bahwa kematian burung Murai Batu cukup sering terjadi saat dia dilatih memakan voer.

Murai Batu Bahan (olx.co.id)
Murai Batu Bahan (olx.co.id)

Apakah ada penyebab kematian lain pada Murai Batu bahan? Tentu saja ada, bahkan sepertinya penyebab lain ini kurang Anda sadari sebelumnya.

Penyebab Murai Batu Bahan Mati

1. Pergantian Cuaca yang Ekstrem

Cuaca bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Terkadang pergantian cuaca terjadi begitu ekstrem hingga menyebabkan burung Murai Batu mati. Maksud dari pergantian cuaca adalah, pagi matahari bersinar cerah, tetapi siangnya langsung hujan deras dan suhu udara menjadi sangat dingin.

Burung Murai Batu yang merasakan pergantian cuaca ini akan meriang. Burung tersebut juga akan mengembangkan bulu-bulu halusnya. Tingkah laku ini menandakan burung belum bisa beradaptasi dengan pergantian cuaca yang ekstrem.

Apabila Anda membiarkan hal tersebut begitu saja, maka akibatnya bisa sangat fatal. Salah satunya, nafsu makan menurun, kemudian burung jatuh sakit dan akhirnya mati.

Solusi untuk mencegahnya, usahakan burung Murai Batu pada suhu yang konstan atau stabil. Misal, burung diletakkan di ruangan yang senantiasa hangat. Anda dapat menggunakan lampu pijar agar ruangan tetap hangat, sementara di luar ruangan sedang hujan.

2. Kotoran Melekat pada Dubur Burung

Penyebab kematian selanjutnya sering tidak disadari oleh kicau mania pemula. Jadi, burung Murai Batu sering mengeluarkan kotoran berupa cairan lengket yang kemungkinan melekat pada dubur.

Bila hal tersebut dibiarkan dalam waktu lama dan jarang dibersihkan maka kotoran akan menyumbat saluran pembuangan dan menyebabkan burung sulit buang air besar serta berakibat pada kematian.

Agar hal tersebut tidak menimpa burung Anda, sebaiknya rajin-rajinlah membersihkan bagian dubur burung. Pastikan tidak ada kotoran yang menempel di dubur, supaya nanti burung bisa buang air besar dengan lancar.

3. Sangkar yang Kurang Bersih

Dalam membersihkan sangkar Murai Batu sebaiknya dilakukan setiap hari. Sebab, kotoran pada sangkar bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Misalnya, burung sedang belajar makan voer. Sisa pakan voer yang menempel pada paruh dapat terbawa masuk ke dalam air minum.

Ini menyebabkan air minum mudah kotor dan menjadi sarang bakteri serta penyakit. Oleh karena itu, pastikan air minum selalu bersih dengan cara menggantinya dengan yang baru. Pergantian ini juga berlaku pada voer. Sebab, voer kering yang terkena cipratan air minum bisa berjamur dan menjadi bibit penyakit.

Penyebab Murai Batu Bahan Mudah Mati (emuraibatu.blogspot.com)
Penyebab Murai Batu Bahan Mudah Mati (emuraibatu.blogspot.com)

4. Burung Murai Batu Stres Setelah Ganti Pemilik

Sering kali burung Murai stres setelah ganti pemilik. Stres ini bisa diakibatkan karena perjalanan jauh, kondisi lingkungan yang berbeda, cara perawatan yang berbeda, sangkar dan tangkringan yang berbeda, pakan yang berbeda, serta kasih sayang yang berbeda.

Jadi, pemilik burung baru, harus menanyakan setingan atau perawatan pada pemilik yang lama. Kalau perlu beli juga sangkar dan seisinya. Sebab, pergantian sangkar bisa memicu burung stres.

Apabila burung sudah stres, biasanya akan malas berkicau, malas makan, dan akhirnya performa menurun, lemas, sakit, lalu mati. Kejadian seperti ini tentunya sangat tidak diinginkan oleh kicau mania.

5. Murai Batu Bahan Hasil Pancingan

Apa yang dimaksud Murai Batu Pancingan? Murai Pancingan adalah burung Murai Batu yang didapat menggunakan mata pancing. Ini seperti memancing ikan di sungai atau laut, tetapi umpannya menggunakan jangkrik.

Saat ini cara menangkap burung menggunakan mata pancing mungkin sudah tidak dipakai lagi. Namun, beberapa tahun lalu cara tersebut cukup populer di kawasan Bengkulu, Jambi, dan Lampung.

Untuk menghindari Murai Batu bahan mati, sebaiknya Anda perlu berhati-hati saat membeli burung dari kawasan Bengkulu, Jambi, dan Lampung. Pasalnya, burung Murai yang ditangkap menggunakan pancingan tidak mengeluarkan suara kretekan. Hal ini karena ada luka di sekitar kerongkongan.

Selain itu, Murai Batu hasil pancingan biasanya kurang nafsu makan. Jadi, Anda harus waspada bila mendapati burung yang baru dibeli sudah tidak nafsu makan. Kemungkinan terdapat luka di tenggorokan Murai Batu karena hasil kail atau mata pancing.

Kesimpulan

Demikian beberapa penyebab burung Murai Batu bahan mudah mati. Jadi, Anda harus berhati-hati saat memelihara burung bahan karena risikonya sangat besar. Kalau mau tanpa risiko, sebaiknya beli Murai Batu hasil penangkaran yang usianya sudah cukup matang atau dewasa.

Jangan membeli burung dalam karung atau istilahnya tidak tahu tentang asal usulnya. Nanti, Anda bisa kecewa karena burung ternyata Murai Batu hasil pancingan sehingga suaranya kurang bagus atau bahkan rusak.

Baca juga:

Jadi, sekali lagi kami ingatkan belilah burung dari hasil penangkaran yang terpercaya. Anda bisa mendatangi langsung penangkaran tersebut atau meminta bantuan teman untuk membelikan burung dari penangkaran langsung. Selain itu, belilah burung Murai Batu yang sudah makan voer.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment