Jenis Ciri Mathi Katuranggan Perkutut Langka (youtube.com)Jenis Ciri Mathi Katuranggan Perkutut Langka (youtube.com)

Burungnya.com – Perkutut Lokal mempunyai keunikan tersendiri. Selain didapat dari alam, Perkutut ini mempunyai berbagai katuranggan yang penuh misteri. Setiap ciri mathi di tubuh Perkutut mengandung arti yang biasanya mengandung unsur-unsur gaib atau mistis.

Nah, saking banyaknya katuranggan Perkutut Lokal, seorang pria bernama Giyanto sampai mengoleksi sebagian besar beberapa jenis katuranggan Perkutut tersebut. Diketahui Pak Giyanto adalah Ketua Umum P4LSI atau komunitas Perkutut Lokal.

Di rumahnya terdapat banyak Perkutut Lokal dengan sangkar yang indah. Ternyata di dalamnya terdapat Perkutut Lokal dengan keistimewaan masing-masing. Bisa dibilang sebagian besar Perkutut tersebut mewah-mewah karena memiliki katuranggan langka dan sulit ditemui di pasaran.

Tidak hanya itu, cara mendapatkan Perkutut Lokal tersebut juga butuh perjuangan. Ada burung yang didapat dengan cara puasa beberapa hari, datang sendiri masuk ke dalam rumah, dan lain-lain.

Koleksi Perkutut Lokal dengan Katuranggan Langka

Koleksi Perkutut Katuranggan Mistis Pak Giyanto (youtube.com)
Koleksi Perkutut Katuranggan Mistis Pak Giyanto (youtube.com)

1. Perkutut Jati Waseso (Ciri Mathi/ Katuranggan: Jogoboyo)

Salah satu Perkutut diberi nama Jati Waseso karena dianggap penguasa di Jati Asih. Burung ini beberapa kali main di halaman dan menginap di taman. Kemudian sempat juga dia masuk ke dalam kamar Pak Giyanto lewat jendela dan hinggap di lemari tempat menyimpan pusaka.

Setelah itu, Perkutut ini ditangkap dan dipelihara. Beberapa kali orang-orang sekitar rumah memikat atau menangkap burung tersebut tetapi tidak pernah berhasil. Setiap dipikat dia selalu berubah wujud dan justru burung pikat atau untulannya malah lepas.

2. Perkutut Singo Lodro (Ciri Mathi/ Katuranggan: Jogoboyo)

Burung ini didapat dari seorang teman yang sedang tirakat di Makam Betoro Katong Ponorogo. Suara burung Perkutut Lokal ini sangat besar sekali dan menggelegar.

3. Perkutut Ki Brojomusti (Ciri Mathi/ Katuranggan: Blorok Madu)

Selanjutnya Perkutut dengan katuranggan Blorok Madu ini didapat dari Jogja pinggiran daerah pantai. Bersamaan dengan dapatnya burung tersebut, Pak Giyanto juga mendapatkan sepasang mustika merah delima. Burung ini tidak pernah bunyi sampai dianggap burung bisu.

4. Perkutut Dewi Rengganis (Ciri Mathi/ Katuranggan: Sri Mangempel)

Perkutut Sri Mangempel biasanya kotorannya menumpuk tinggi. Konon dalam kepercayaan Jawa, burung ini bisa mengumpulkan rezeki. Ini adalah burung Perkutut Lokal ternak tapi memiliki katuranggan unik yaitu Sri Mangempel atau kotoran menumpuk di satu tempat.

5. Perkutut Sabdo Birowo (Ciri Mathi/ Katuranggan: Kolon Jono)

Sepasang burung Perkutut pesugihan Kolon Jono ini didapat dari seorang teman di Gunung Pati Semarang, pemberian Kyai Muda Senggoro Pati.

6. Perkutut Kyai Ismoyo (Ciri Mathi/ Katuranggan Sumping Ratu)

Burung ini didapat dari Bleduk Kuwu Purwodadi. Cara mendapatkannya melalui proses yang panjang. Perkutut Kyai Ismoyo beberapa kali dipinang oleh pejabat Bupati tidak diberikan. Kalau dipinang Pak Giyanto langsung diberikan.

7. Perkutut Kyai Sadeli Sapto Renggo (Ciri Mathi/ Katuranggan: Guling Muria)

Jenis katuranggan Perkutut Guling Muria ini berasal dari trah Sunan Kudus. Konon burung Perkutut ini koloninya dipelihara oleh Sunan Kudus dan Sunan Muria. Saat burung ini dipinang Pak Giyanto seluruh tokoh-tokoh pecinta Perkutut Pulau Jawa gempar. Kalau dia sudah bunyi tidak pernah berhenti dalam 1,5 jam.

8. Perkutut Dewi Angin-angin (Ciri Mathi/ Katuranggan: Daringan Kebak)

Kemudian ada Perkutut Dewi Angin-angin yang didapat dari Kudus. Arti Daringan Kebak adalah penyimpanan beras yang selalu penuh. Jadi harapannya burung ini bisa selalu membawa rezeki. Pedaringan Kebak diketahui dari loreng hitam di dada yang terlihat penuh tanpa putus.

9. Perkutut Gagak Limang (Ciri Mathi/ Katuranggan: Bolo Sewu)

Burung Perkutut ini didapat dari seorang sahabat di Gresik. Proses mendapatkan burung ini harus puasa putih selama 7 hari. Dalam kepercayaan Jawa, burung ini memiliki bolo sewu atau teman seribu.

Saat burung ini dibawa naik kereta eksekutif, getaran satu gerbong yang dinaiki sangat kencang sekali. Ternyata kata temannya, gara-gara burung tersebut membawa teman seribu.

10. Perkutut Raden Danang Wijaya Kusuma (Ciri Mathi/ Katuranggan: Kolo Cokro)

Ada lagi Perkutut dari Gus Alya di Pati yang diberi nama Raden Danang Wijaya Kusuma. Burung ini mempunyai katuranggan Kolo Cokro. Cirinya ada bulu leher yang terbalik. Kalau dalam kepercayaan Jawa, Kolo Cokro itu bisa dijadikan tolak balak.

11. Perkutut Ki Gendeng Ireng (Ciri Mathi/ Katuranggan: Songgo Ratu)

Dulu Perkutut Songgo Ratu hanya bisa dipelihara oleh raja. Di bagian kepalanya ada bulu atau jambul yang unik dan langka.

12. Perkutut Nyi Mas Gelung Sari (Ciri Mathi/ Katuranggan: Mercu Jiwo)

Ciri Perkutut ini mempunyai bola mata warna kuning. Sehingga burung ini cukup langka. Burung ini seperti ada kodamnya. Banyak teman-teman Pak Giyanto yang main ke rumahnya diganggu dan diikuti oleh wanita berpakaian khas Jawa rambut panjang dengan suara gamelan. Sementara Pak Giyanto sendiri tidak pernah diganggu.

13. Perkutut Raden Bentar (Ciri Mathi/ Katuranggan: Pendowo Mijil)

Arti Pendowo Mijil ekornya 15 helai, kanan kiri 5 helai, dan tengah 5 helai. Perkutut Pendowo Mijil cukup familiar dan tidak memilih siapa pemiliknya. Burung ini sangat bagus dipelihara karena bisa memudahkan dalam mencari rezeki.

14. Perkutut Ki Sentanu (Ciri Mathi/ Katuranggan: Koro Welang)

Kalau digambarkan, burung ini seperti seorang Jawara dengan katuranggan Koro Welang. Cirinya ekor burung ini mirip ular welang. Burung ini difungsikan sebagai penjaga.

15. Perkutut Raden Onto Wiryo (Ciri Mathi/ Katuranggan:Satrio Pinayungan)

Pada zaman dulu burung Perkutut Satrio Pinayungan hanya dipelihara oleh raja-raja, bupati, atau pemimpin daerah. Ciri burung ini memiliki bulu putih di tengah kepalanya, tapi berbeda dengan Songgo Ratu.

Burung ini memiliki garis kaki biru kehitam-hitaman dengan jumlah ganjil 21 atau 23 dan kotorannya menumpuk seperti Sri Mangempel.

Kesimpulan

Demikian beberapa Perkutut dengan Katuranggan langka dan gaib yang dipelihara oleh Pak Giyanto. Burung-burung tadi mempunyai unsur mistis karena sebagian didapat dengan cara-cara mistis. Kalau berbicara tentang Perkutut Lokal, hal tersebut sudah biasa.

Baca juga:

Sebab, yang didapat dari Perkutut Lokal bukan masalah suara, melainkan unsur gaib atau ciri mathi katuranggan yang unik. Perkutut Lokal dikenal memiliki suara kecil tapi ada juga yang keras dan menggelegar tergantung ciri mathinya.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply