Ritual Pemakaman Langit, Jenazah Dibiarkan Dimakan Burung

Burungnya.com – Di Indonesia, pemakaman dilakukan dengan cara mengubur jenazah. Pertama, jenazah dimandikan, kemudian dikafani, disolati, lalu terakhir di kubur. Namun, berbeda dengan sebagian masyarakat di Tibet, karena jenazah orang meninggal dibiarkan dimakan burung sampai habis.

Tentu ini terdengar mengerikan, mengingat jenazah harusnya dihormati sebaik mungkin. Di hari terakhir bersama keluarga dan kerabat, jenazah harus diperlakukan baik. Namun, mengapa ada ritual pemakaman yang mengerikan seperti di Tibet?

Alasan Jenazah Dibiarkan Dimakan Burung

Menurut kepercayaan orang Tibet, jenazah yang dimakan burung Nasar (burung pemakan bangkai) tidak memiliki dosa dan jiwanya telah pergi dengan damai ke Surga.

Alasan lain karena kondisi geografis Tibet yang berbukit dan berbatu. Sehingga warga sulit mencari lahan kuburan atau kayu bakar untuk kremasi jenazah.

Puncak gunung untuk pemakaman langit dipercaya jalan masuk menuju nirwana. Penduduk Tibet mayoritas beragama Buddha, mereka percaya adanya reinkarnasi.

Oleh karena itu, metode pemakaman jenazah dimakan burung akan lebih mempermudah arwah orang meninggal untuk sampai ke nirwana karena telah bermurah hati memberikan tubuhnya ke burung dan alam.

Ritual Pemakaman Langit, Jenazah Dimakan Burung (tibetinfo.net)
Ritual Pemakaman Langit, Jenazah Dimakan Burung (tibetinfo.net)

Proses Pemakaman Langit

Pemakaman aneh ini di dilakukan sebelum fajar. Jasad dibawa ke gunung-gunung yang jaraknya jauh dari daerah pemukiman warga.

Sebenarnya pemakaman langit merupakan tempat pembuangan jenazah untuk dimakan burung-burung Nasar. Dalam kepercayaan Budhisme Tibet, pemakaman langit diyakini bisa mewakili keinginan jenazah dan keluarga untuk pergi ke surga.

Tidak semua orang bisa dimakamkan dengan cara dimakan burung Nasar. Orang yang tidak boleh dimakamkan di pemakaman langit adalah anak-anak usia di bawah 18 tahun, wanita yang sedang hamil, orang dengan penyakit menular, dan orang kecelakaan.

Orang asing tidak diizinkan menghadiri upacara pemakaman langit. Bahkan anggota keluarga tidak diperbolehkan menghadiri proses pemakaman langit. Pengunjung tapi bisa melihat dari kejauhan, tepatnya dari bukit setinggi 4.150 Mdpl dekat Kuil Drigung.

Proses pemakaman juga tidak boleh diabadikan atau difoto. Ini karena dapat membawa hal-hal negatif dan mengganggu naiknya jiwa jasad menuju surga.

Sebelum Pemakaman Langit

Nah, sebelum melaksanakan ritual pemakaman langit, anggota keluarga menghentikan seluruh aktivitas sehari-hari. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang tenang.

Kemudian anggota keluarga memilih hari yang dianggap beruntung untuk membawa jenazah ke pemakaman langit. Pakaian jenazah dilepas dan tubuhnya dibengkokkan seperti posisi duduk. Sehingga sekilas jenazahnya akan tampak seperti posisi janin di dalam perut ibu.

Tubuh Jenazah Dipotong Kecil-kecil

Ritual pemakaman langit berkaitan dengan filsafat Budha di Tibet. Sebelum jasad diberikan ke burung, jasad diseret sampai ke puncak gunung oleh rogyapas. Tubuh jenazah dibedah dan dipotong-potong dengan pisau. Tulangnya dihancurkan menjadi potongan kecil.

Daging tersebut kemudian dicampur tsampa atau makanan pokok untuk orang Tibet yang terbuat dari tepung barley. Setelah dicampur merata, daging dan tsampa diberikan ke burung Nasar.

Burung-burung pemakaman bangkai ini akan memakan seluruh bagian tubuh mayat. Ada jenis burung lain seperti burung Gagak. Namun, burung tersebut hanya bisa memakan bagian daging yang kecil.

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian ritual pemakaman langit yang membiarkan tubuh jenazah dimakan oleh burung. Ini mungkin terdengar menakutkan, tapi bagi penduduk Tibet, hal tersebut sudah menjadi ritual pemakaman yang sakral.

Sebab mereka percaya pemakaman langit menjadi pintu masuk menuju ke nirwana. Sehingga apabila ada orang yang menjalani ritual pemakaman langit, dia dipercaya akan langsung menuju nirwana. Arwahnya juga akan mudah diterima karena telah berbaik hati memberikan tubuhnya ke burung dan alam.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment