Sekolah Burung Murai Batu (detik.com)Sekolah Burung Murai Batu (detik.com)

Burungnya.com – Mayoritas sekolah dibangun untuk para siswa yang ingin belajar di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Ternyata ada juga sekolah khusus untuk burung Murai Batu agar tampil bagus dan berprestasi. Jangan membayangkan sekolah ini bakal dipenuhi oleh kursi dan meja. Sebab, yang namanya sekolah burung Murai Batu cuma berisi beberapa sangkar saja.

Nah, pembuat sekolah burung tersebut adalah Ananda Catur Pamungkas (36) yang tinggal di Perumahan Pisma Bebel, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Sekolah ini sudah mempunyai ‘siswa’ 67 Murai Batu. Siswanya sudah banyak tapi ternyata sekolah tersebut baru didirikan setahun yang lalu.

Awal Mula Berdirinya Sekolah Murai Batu

Ananda Catur Pamungkas sejak awal memang hobi memelihara burung Murai Batu. Dia suka sekali dengan jenis burung yang ekornya panjang dan memiliki suara merdu. Nah, dari hobinya tersebut, ternyata banyak temannya yang memintanya untuk merawat burung-burung mereka. Akhirnya, dibuatlah penitipan burung dan sekarang disebut sekolah Murai Batu.

“Kalau idenya berawal dari hobi yang benar-benar sudah menjadi kesenangan hati. Untuk sekolah ini memang khusus burung Murai Batu,” kata Ananda seperti yang dikutip dari Detik.com (24/8/2020).

Pria ini kemudian membuka dua kelas, yakni Kelas Trotol atau Kelas Dasar dan Kelas Dewasa atau Kelas Lanjutan. Jumlah siswa di kelas Trotol saat ini sudah mencapai 48 ekor, sementara siswa di kelas Lanjutan sudah sebanyak 19 ekor Murai Batu.

Burung Murai Batu yang bisa masuk Kelas Trotol syaratnya sebagai berikut:

  • Murai berusia 3 bulan.
  • Burung sudah bisa makan sendiri.
  • Waktu sekolah selama empat bulan.
  • Setelah lulus bisa lanjut ke kelas berikutnya.

Kegiatan di Kelas Trotol

Nah, perlu Anda ketahui bahwa di kelas Trotol siswa juga diajari layaknya siswa pada umumnya. Bedanya, di sini siswa tidak memegang buku atau alat tulis lainnya. Mereka hanya dilatih mendengarkan masteran burung dan diberi perawatan khusus.

  • Pemasteran memasukkan lagu atau olah vokal pada burung Murai Batu.
  • Masteran burung menggunakan burung langsung, MP3, dan lain-lain.
  • Jenis burung masteran, di antaranya Cililin, Kenari, Lovebird, dan burung Gereja.
  • Burung Murai Batu trotol harus bisa menguasai keempat masteran tersebut selama empat bulan.
  • Mandi, jemur, dan memberikan makan.
  • Perawatan khusus ala Ananda Catur Pamungkas.
  • Rata-rata biaya SPP sekolah Murai Batu Rp 300.000 per bulan.
  • Nanti setelah lulus, burung akan menjalani ujian. Jika lulus, pemilik burung akan diberi sertifikat mirip ijazah sebagai tanda kelulusan sekolah.
  • Pemilik burung juga bisa melanjutkan sekolah burungnya ke kelas berikutnya.

Kata Pemilik Burung

Salah satu pemilik burung ditanyai mengapa menyekolahkan burungnya di situ. Jawabannya, dia menitipkan Murai Batu usia 3,5 bulan dengan harapan suara kicauannya lebih bagus.

“Ini saya menyekolahkan burung dari umur 3,5 bulan. Saya ambil paket kelas pertama. Harapannya dengan menyekolahkan burung di sini agar suara lebih bagus,” kata Rusgiyarto.

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian sekolah Murai Batu yang terletak di Pekalongan. Pemilik burung cukup membayar biaya SPP Rp 300.000 per bulan. Proses belajar di sana memakan waktu empat bulan. Nantinya setelah burung lulus, dia diberi sertifikat dan bisa melanjutkan ke kelas berikutnya.

Latihan atau proses belajar di sekolah Murai Batu diisi dengan pemasteran, perawatan harian standar, dan perawatan khusus ala Ananda Catur Pamungkas. Bagi Anda yang ingin menyekolahkan burung Murai Batu di sana, Anda bisa datang ke Perumahan Pisma bebel, Wiradesa, Pekalongan.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply