Pakan EF Murai Batu Ulat Daun Pisang (ebird.org)Pakan EF Murai Batu Ulat Daun Pisang (ebird.org)

Burungnya.com – Bagi Anda yang tinggal di pedesaan pasti sudah tak asing dengan ulat daun pisang. Pasalnya, ulat ini mudah dijumpai di kebun pisang atau pekarangan sekitar rumah. Nah, Anda dapat memanfaatkan ulat daun pisang untuk membuat Murai Batu lomba tampil ngotot dan bongkar isian.

Biasanya burung Murai Batu sudah gacor, tapi suaranya ngeban atau monoton. Selain itu suara Murai Batu kurang ngotot karena mungkin belum mendapatkan setingan pakan extra fooding (EF) yang tepat. Sementara juri lomba lebih suka pada Murai Batu yang suara bervariasi dan ngotot.

Nah, untuk mendongkrak performa burung di lomba, diperlukan perawatan dan setingan pakan yang istimewa. Semua burung Murai Batu lomba pasti memiliki rahasia masing-masing. Kami akan membagikan salah satu rahasia tersebut.

Rahasia ini sudah pasti berhubungan dengan pakan EF dan perawatan sehari-hari. Sehingga kalau Anda belum mempunyai setingan yang tepat atau ngunci, Anda bisa mencobanya di rumah. Namun, kalau Anda sudah memiliki setingan sendiri dan burung sudah nyaman, sebaiknya jangan diganti-ganti lagi setingannya.

Setingan Murai Batu Lomba Tampil Ngotot

Perawatan Harian Murai Batu

Setiap pagi jam 05.00 burung Murai Batu diembunkan.

Berikan pakan EF berupa jangkrik 5 ekor. Saat pemberian, lebih baik kaki gergaji jangkrik dihilangkan dulu.

Kalau sudah jam 07.00, masukkan Murai Batu ke kandang umbaran. Letak kandang sebaiknya di bawah sinar matahari, sekalian proses penjemuran.

Pakan dan minum diambil dulu agar burung merasa lapar serta haus. Ini juga bisa membantu agar burung tidak terbiasa makan dan minum di lomba.

Setelah 3 jam atau tepatnya jam 10.00, burung dikeluarkan dari kandang umbaran dan dimasukkan ke kandang harian.

Angin-anginkan burung Murai Batu kurang lebih selama 30 menit.

Kemudian burung mandi sendiri di bak keramba, biarkan burung terlatih mandi sendiri sesuai dengan keinginannya.

Setelah selesai mandi, burung diangin-anginkan lagi tanpa jemur.

Sambil mengeringkan bulu, berikan kroto segar yang bersih dari semut. Porsi pemberian kroto cukup dua sendok makan saja.

Selesai makan, sekitar jam 11.00 – 16.00 burung dikerodong saja. Letakkan kandang burung di tempat tenang.

Burung dimaster dengan suara masteran Cililin, Cucak Jenggot, Kapas Tembak, Kenari, dan Lovebird. Kalau tidak punya burung asli, master saja dengan suara MP3 atau YouTube. Volume kalau bisa pelan.

Setelah jam 16.00 sore kerodong dibuka, burung diangin-anginkan dan berikan jangkrik 5 ekor.

Pada jam 17.30 burung Murai Batu dikerodong lagi agar istirahat sampai keesokan harinya.

Pakan EF untuk Murai Batu berupa Jangkrik dan Ulat Daun Pisang (tripadvisor.com)
Pakan EF untuk Murai Batu berupa Jangkrik dan Ulat Daun Pisang (tripadvisor.com)

Perawatan Lomba Murai Batu

Pada H-3 lomba, Murai Batu diberi jangkrik sampai kenyang. Anda bisa melipatgandakan pemberian jangkrik 2-3 kali lipat atau lebih.

Jemur burung di kandang umbaran seperti hari-hari biasa. Setelah selesai umbaran, minuman Murai Batu diberi vitamin khusus sesuai dengan takaran pada kemasan vitamin tersebut (merek vitamin sesuai selera).

Pada H-2 burung tidak perlu dimasukkan ke kandang umbaran. Burung cukup dijemur di kandang harian saja. Jangan lupa, minumannya juga diberi vitamin.

H-1 lomba, Murai Batu sudah harus dipindah ke kandang lomba lalu dikerodong full.

Burung Murai Batu ditempatkan di lokasi yang tenang dan jangan sampai mendengar suara Murai Batu lain.

Porsi pemberian jangkrik sepuasnya sama seperti pada pemberian H-3.

Pada hari H lomba, pagi harinya berikan jangkrik 5 ekor, lalu mandikan burung di bak keramba sebelum berangkat lomba.

Setelah mandi, Murai Batu dijemur sebentar dan diangin-anginkan sambil diberi kroto segar dengan porsi sama seperti porsi harian.

Sesampainya di lapangan lomba, Murai Batu diberi jangkrik 5 ekor dan ulat daun pisang 1 ekor. Bagian putih-putih di tubuh ulat daun pisang dibersihkan dulu.

Minuman Murai Batu diberi vitamin sesuai takaran, tapi saat lomba pakan dan minuman diambil lagi.

Baca juga:

Kesimpulan

Demikian setingan Murai Batu lomba tampil ngotot dengan ulat daun pisang. Pemberian ulat daun pisang cuma sekali saja pada saat menjelang lomba dan jumlahnya tidak perlu terlalu banyak.

Anda bisa mengganti ulat daun pisang dengan ulat bambu, bila Anda kesulitan mendapatkannya. Efek ulat daun pisang sama seperti ulat bambu. Tapi ingat porsi pemberiannya cukup 1 ekor saja.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Reply