5 Tips Periksa Tubuh Murai Batu Setiap 3 Bulan Sekali

Burungnya.com – Manusia butuh pemeriksaan rutin setiap beberapa bulan sekali. Tujuannya agar manusia mengetahui penyakit apa saja yang diderita dan menanggulangi penyakit berbahaya. Sama seperti burung Murai Batu yang harus diperiksa setiap 3-6 bulan sekali. Ini untuk mengetahui memastikan bahwa Murai Batu dalam keadaan sehat.

Apa saja yang harus diperiksa untuk mengetahui burung Murai sehat walafiat? Ada sejumlah bagian tubuh Murai yang sebaiknya mendapatkan pemeriksaan rutin. Soalnya, dari bagian fisik tersebut bisa diketahui penyakit apa yang diderita burung. Selain itu, pemiliknya bisa bersiap atau menanggulangi adanya penyakit yang mungkin muncul.

Namanya pemeriksaan fisik burung, tentu tidak bisa cuma dengan melihat satu dua kali saja. Dibutuhkan pengamatan jarak dekat dengan cara dipegang agar ketahuan sebenarnya bagian mana yang sakit. Jadi, Anda harus menangkap burung Murai dengan tangan dan diamati bagian fisik mana saja yang berpotensi terserang penyakit.

Pemeriksaan Murai Batu (coconuts.co)
Pemeriksaan Murai Batu (coconuts.co)

Bagian Fisik Murai Batu yang Diperiksa

1. Kuku Murai

Pemeriksaan pertama dan paling dasar dilakukan pada bagian kuku burung. LIhat kukunya sudah panjang atau belum. Bila kuku Murai Batu sudah panjang dan mengganggu, maka Anda harus memotongnya.

Pemotongan kuku sedikit saja, di bagian ujung kuku. Ciri kuku Murai yang kepanjangan biasanya dia sering tersangkut di jeruji sangkar dan sering mengangkat kaki walau tidak ditemukan luka.

2. Dada Burung Murai

Bagian dada diraba, apakah Murai Batu memiliki tulang dada menonjol atau kurus seperti nyilet. Jika memang dada burung terlihat kurus, bisa jadi burung mengalami nyilet atau cacingan.

Untuk mengatasinya, coba Murai Batu diberi obat cacing yang banyak dijual di pasaran. Biasanya Murai yang cacingan akan terlihat sering minum air putih dan kotorannya relatif lebih basah serta berbau menyengat.

3. Lubang Hidung Murai

Bagi yang belum tahu, lubang hidung Murai Batu terletak di pangkal paruhnya bagian atas. Pastikan lubang hidung burung dalam keadaan bersih. Jika lubang hidung kotor maka segera bersihkan secara perlahan.

Gunakan cotton bud untuk membersihkan lubang hidung burung. Jangan membersihkan lubang hidung dengan benda tajam karena berbahaya. Lebih baik pakai cotton bud agar lubang hidung tidak terluka.

Ciri lubang hidung Murai Batu yang tersumbat, biasanya burung akan sering membuka paruh. Secara logika, saat hidup Murai tersumbat maka dia akan bernapas lewat paruh.

Sebelum mengalami gangguan pernapasan, lebih baik hidung burung Murai Batu dibersihkan. Semoga setelah dibersihkan Murai Batu tersebut bisa bernapas dengan lega lagi.

4. Mata Burung Murai Batu

Penglihatan Murai Batu jangan sampai mengalami gangguan. Oleh karena itu berikan perawatan dan perhatian khusus pada mata burung. Lihat bagian bola mata burung di bawah sinar matahari atau di luar ruangan. Burung yang sakit akan memiliki selaput berwarna putih,

Selain itu, terdapat garis-garis tanpa pola di sekitar bola mata atau kornea burung. Memang penyakit apa yang ditandai dengan selaput putih di bagian mata? Penyakit yang ditakuti ini bernama katarak. Walau masih gejala, tapi Anda harus perlu mewaspadainya. Kalau burung sudah terkena katarak, sebaiknya hindarkan Murai Batu dari sinar matahari atau sinar lampu.

5. Pangkal Ekor Murai

Bagian pangkal ekor dilihat apakah ada sisa kotoran atau tidak. Jika terdapat sisa kotoran yang mengering, maka tiup pangkal ekor secara perlahan, basahi dengan dengan air dan kotoran dibersihkan.

Apabila dubur burung tidak dibersihkan dari kotoran, maka kotoran bisa menghambat keluarnya kotoran. Jadi. kebersihan tubuh Murai Batu harus senantiasa terjaga.

Kesimpulan

Demikian tips periksa burung Murai Batu setiap 3 bulan sekali. Pemeriksaan ini harus dilakukan rutin agar Murai Batu terhindar dari berbagai masalah penyakit. Semua kicau mania pasti berharap burung peliharaan mereka selalu dalam keadaan sehat.

Baca juga:

Oleh sebab itu, jangan lupa dan jangan malas memeriksa Murai Batu setiap 3-6 bulan sekali. Perawatan ini bisa berdampak positif dalam jangka waktu yang lama.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram @burungnyadotcom. Terima kasih.

Leave a Comment