Kucing Rabies: Penyebab, Bahaya, dan Vaksin

Burungnya.com – Belakangan banyak beredar berita anjing rabis. Apakah kucing rabies juga ada? Ternyata kucing bisa terkena rabies dan hal tersebut berbahaya untuk manusia dan orang yang memeliharanya.

Oleh karena itu, bila Anda mendapati ada kucing rabies di sekitar lingkungan Anda, sebaiknya segera minta bantuan pemadam kebakaran atau pecinta kucing untuk menangkapnya.

Pasalnya, penyebaran virus rabies bisa menular ke manusia. Sebenarnya apa itu rabies?

Rabies merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Kucing juga dapat terkena rabies terutama jika terinfeksi dari hewan liar seperti anjing, musang, atau kucing liar lainnya.

Baca juga: 15 Penyebab Kucing Kencing Darah dan Pengobatan

Ciri Kucing Rabies Itu Seperti Apa?

Pencegahan Kucing Rabies
Pencegahan Kucing Rabies

Ciri-ciri pada kucing yang terkena rabies meliputi perubahan perilaku, seperti sering menggonggong, menggelepar dan agresif, kehilangan nafsu makan, mulut berbusa, dan gangguan gerakan.

Beberapa kucing mungkin juga mengalami gangguan makan seperti makan benda yang tidak biasa atau pica, demam, kejang, kelumpuhan anggota tubuh, dan air liur yang berlebihan.

Penting untuk diingat bahwa jika Anda memiliki kekhawatiran bahwa kucing Anda mungkin terinfeksi rabies, segera cari perawatan medis dan bawa kucing Anda ke dokter hewan terdekat.

Apakah Kucing Bisa Menggonggong?

Dari tadi dijelaskan kucing menggonggong. Apakah kucing bisa menggonggong? Meskipun jarang terjadi, namun beberapa kucing memang bisa menggonggong.

Beberapa kasus dilaporkan bahwa kucing dapat meniru suara anjing atau bahkan manusia dalam beberapa situasi. Namun, secara umum, suara yang dihasilkan oleh kucing adalah meong, mendengkur, menggeram, dan mendesis.

Jadi, walaupun bisa saja ada pengecualian, namun secara umum kucing tidak menggonggong.

Baca juga: 8 Cara Mengubur Kucing Mati yang Benar

Penyebab Kucing Rabies

Kucing dapat terkena rabies jika terinfeksi oleh virus rabies yang menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, musang, kelinci, rakun, rubah, dan kelelawar.

Kucing liar atau kucing yang tinggal di luar rumah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi rabies.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kucing Anda tetap dalam pengawasan, untuk memastikan bahwa mereka tidak terlalu dekat dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi dan juga memberikan vaksinasi rabies yang rutin sebagai tindakan pencegahan.

Cara Mencegah Kucing Terkena Rabies

Penyebab Kucing Rabies
Penyebab Kucing Rabies

Cara mencegah kucing dari terkena rabies antara lain dengan memberikan vaksin rabies secara rutin, menjaga kucing tetap di dalam rumah untuk menghindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi, membatasi interaksi kucing dengan hewan lain yang tidak diketahui riwayat kesehatannya, dan menghindari lokasi yang diketahui sebagai area dengan risiko tinggi rabies terjadi.

Penting juga untuk mengawasi kucing saat berada di luar rumah dan menghindari membawa kucing ke daerah dengan kasus rabies yang telah dikonfirmasi.

Baca juga: Obat Kucing Mencret dengan Tempe Murah dan Ampuh

Obat Rabies Kucing

Obat rabies yang diberikan pada Kucing biasanya disebut “obat anti-rabies” atau “vaksin rabies”. Contoh produk obat anti-rabies untuk kucing di Indonesia adalah Vakmel dan Nobivac Rabies.

Namun, penggunaan obat ini disarankan hanya sebagai tindakan pencegahan atau imunisasi sebelum kucing terkena rabies, bukan sebagai pengobatan setelah terinfeksi.

Apakah Kucing Rabies Bisa Sembuh?

Sayangnya, sampai saat ini tidak ada pengobatan atau obat yang dapat menyembuhkan kucing yang sudah terinfeksi rabies.

Oleh karena itu, tindakan pencegahan seperti vaksinasi sebelum kucing terinfeksi, serta menghindari paparan dengan hewan yang dapat membawa virus rabies sangat penting untuk melindungi kucing dari penyakit ini.

Vaksin Kucing Rabies

Vaksin kucing rabies adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi kucing dari infeksi virus rabies. Virus rabies dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kucing, serta manusia yang berinteraksi dengan kucing tersebut.

Vaksinasi kucing dengan vaksin rabies umumnya disarankan dan dianjurkan oleh dokter hewan. Vaksin rabies untuk kucing biasanya terdiri dari virus rabies yang telah dilemahkan sehingga aman untuk digunakan pada kucing.

Baca juga: 8 Jenis Vaksin Kucing Terlengkap dan Manfaatnya

Vaksinasi rabies dianjurkan dilakukan secara rutin dan teratur, terutama untuk kucing yang memiliki risiko tinggi terpapar virus rabies seperti kucing yang tinggal di area liar atau kucing yang sering berinteraksi dengan hewan lain yang tidak diketahui riwayat kesehatannya.

Dalam kasus spesifik seperti kucing yang terluka akibat digigit oleh hewan liar atau hewan yang berpotensi rabies, vaksinasi segera harus dilakukan untuk mencegah risiko infeksi virus rabies.

Harga Vaksin Kucing Rabies

Harga Vaksin Kucing Rabies
Harga Vaksin Kucing Rabies

Harga vaksin rabies untuk kucing dapat bervariasi tergantung pada tempat dan klinik hewan yang menyediakan layanan vaksinasi.

Kisaran harga vaksin rabies untuk kucing umumnya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 250.000.

Namun, pada beberapa tempat vaksin rabies juga dapat disediakan secara gratis atau subsidii. Sebaiknya Anda mengecek langsung di klinik hewan terdekat untuk mengetahui lebih jelas mengenai harga vaksin rabies untuk kucing.

Pemberian vaksin rabies pada kucing biasanya dilakukan secara berkala dan tergantung pada regulasi lokal dan nasional .

Baca juga: Harga Vaksin Kucing Terbaru, Apakah Mahal?

Di Indonesia, umumnya vaksin rabies untuk kucing diberikan sekali dalam setahun, namun ada beberapa wilayah yang mewajibkan vaksinasi rabies pada kucing setiap 3 tahun atau sebagainya.

Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter hewan atau mengikuti regulasi terkait pemberian vaksin rabies pada kucing di daerah Anda.

Umur kucing yang direkomendasikan untuk diberikan vaksin rabies adalah saat kucing berumur 20 minggu atau lebih.

Setelah pemberian vaksin rabies pertama, pemberian ulang biasanya dilakukan setiap tahun atau setiap beberapa tahun sesuai dengan regulasi lokal atau nasional.

Apakah Kucing Rabies Berbahaya Pada Manusia?

Ya, rabies pada kucing bisa sangat berbahaya bagi manusia. Virus rabies dapat menyebar ke manusia melalui air liur atau gigitan hewan yang terinfeksi . Jika tidak segera ditangani dengan tepat, virus rabies dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan berakibat fatal pada manusia.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan, seperti menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga terinfeksi rabies, serta memberikan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.

Jika Anda telah tergigit oleh kucing yang diduga terinfeksi rabies, segera cari perawatan medis untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Apakah Kucing Rabies Harus Disuntik Mati?

Tidak selalu kucing yang terinfeksi rabies harus disuntik mati. Namun, jika kucing tersebut sudah dalam keadaan terlalu parah akibat infeksi rabies dan tidak ada harapan untuk pulih lagi, maka disuntik mati mungkin akan menjadi opsi terakhir.

Namun, pastikan untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter hewan yang bertanggung jawab agar dapat membuat keputusan yang tepat dan mempertimbangkan segala kemungkinan penyelamatan kucing tersebut.

Selain itu, penting juga untuk melakukan pencegahan dan perlindungan dengan tidak membiarkan kucing menyebar virus rabies ke manusia atau hewan lainnya. Vaksinasi rabies secara rutin dan teratur pada kucing dapat membantu mencegah penyakit rabies pada kucing dan mengurangi risiko penularannya pada manusia.

Kesimpulan

Dalam penanganan kucing rabies, pencegahan merupakan hal utama yang perlu dilakukan. Memberikan vaksinasi secara rutin, menghindari kontak dengan hewan yang diduga terinfeksi, serta menjaga kebersihan dan kesehatan kucing sangat penting dalam menghindari terjadinya rabies pada hewan peliharaan Anda.

Pastikan untuk selalu mengamati gejala-gejala rabies pada kucing Anda atau hewan peliharaan lainnya. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter hewan jika menemukan gejala-gejala rabies pada kucing Anda agar bisa mendapatkan penanganan medis dengan cepat dan tepat.

Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Follow Official Instagram kami @burungnyadotcom.