Burungnya.com – Belakangan heboh di kalangan masyarakat soal kucing mati mendadak di Sunter. Pasalnya, sebelumnya juga marak kasus kucing rabies. Jadi mereka takutnya kucing mati di sunter karena rabies.
Dari sini mari kita cari jawabannya. Dari info yang didapat dari Kompas (18/7/2023) puluhan kucing yang mati di Sunter bukan karena rabies.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati memastikan, kematian puluhan kucing di Sunter bukan karena virus Rabies.
Mereka sudah mengambil sambil yang mati pekan lalu. Untuk PCR rabies hasilnya negatif semua.
Lihat juga: Kucing Rabies: Penyebab, Bahaya, dan Vaksin
Kemudian diambil sampel otak tapi hasilnya belum diketahui. Lanjut ke dugaan karena kucing keracunan. Dugaan ini karena sebelumnya pernah ada orang berniat jahat pada kucing dengan cara meracuni mereka.
Namun, kucing keracunan ini tidak terbukti setelah ada laporan dari Liputan6 (14/07/2023). Berdasarkan pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, di dalam lambungnya kosong. Jadi saat ini terjadi malnutrisi, lambunya kosong tapi ada janinnya.
Hasil mikroskopik tidak menunjukkan adanya kerusakan di tubuh kucing. Kesimpulan sementara saat itu karena kucing malnutrisi tapi akan diteliti ulang katanya.
Lihat juga: Vaksin Rabies Kucing, Harga dan Efek Samping
Kalau menurut Guru Besar Bidang Kesehatan Hewan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Lili Zalizar, kejadian ini termasuk langka dan belum pernah terjadi di Indonesia.
Ada dua faktor yang menyebahkan kucing mati mendadak di Sunter, pertama faktor infeksius, kedua faktor keracunan.
Namun, menurut beliau itu kemungkinan karena infeksi Toxocara canis seperti yang disadur dari Republika (18/07/2023). Namun, ini masih kemungkinan katanya dan butuh penelitian lebih jauh.
Kalau menurut kalian, penyebab puluhan kucing mati mendadak di Sunter karena apa?
Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Follow Official Instagram kami @burungnyadotcom.