Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal Lengkap

Burungnya.com – Kerja sampingan yang menguntungkan salah satunya budidaya ikan nila. Cara budidaya ikan nila di kolam terpal cukup digemari. Pasalnya, kita bisa menghemat tempat dan ikan bisa tumbuh sehat bila pembuatan kolamnya benar.

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di Indonesia. Ikan nila memiliki daging yang gurih, lezat, dan kaya akan protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3. Selain itu, ikan nila juga mudah dibudidayakan dan memiliki harga jual yang cukup menguntungkan. Salah satu cara budidaya ikan nila yang praktis dan hemat biaya adalah menggunakan kolam terpal.

Lihat juga: 20 Jenis Ikan Air Tawar Untuk Dikonsumsi Paling Aman

Kelebihan Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal

Kolam terpal adalah kolam yang dibuat dari bahan plastik tebal yang dilapisi dengan terpal. Kolam terpal memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Mudah dibuat dan dipindahkan
  • Tidak membutuhkan lahan yang luas
  • Tidak mudah bocor atau rembes
  • Dapat menghemat air dan pakan
  • Dapat mengatur kualitas air dengan mudah
  • Dapat mencegah serangan hama dan penyakit

Untuk membuat kolam terpal, Anda membutuhkan beberapa bahan dan alat, antara lain:

  • Terpal plastik tebal dengan ukuran sesuai kebutuhan
  • Rangka kayu atau bambu untuk menopang terpal
  • Pipa paralon untuk saluran air masuk dan keluar
  • Aerator atau pompa udara untuk menghasilkan oksigen
  • Tali atau kawat untuk mengikat terpal
  • Sekop, meteran, dan pisau untuk menggali tanah dan memotong terpal

Cara Membuat Kolam Terpal

Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal Untuk Pemula
Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal Untuk Pemula

Berikut adalah langkah-langkah membuat kolam terpal:

1. Lokasi Kolam

Tentukan lokasi dan ukuran kolam terpal yang akan dibuat. Pastikan lokasi memiliki sumber air yang bersih dan cukup, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Ukuran kolam terpal dapat disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dipelihara. Sebagai contoh, untuk memelihara 1000 ekor ikan nila, Anda dapat membuat kolam terpal dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter.

2. Penggalian Tanah

Gali tanah sesuai dengan ukuran kolam terpal yang diinginkan. Buatlah dasar kolam sedikit miring agar air dapat mengalir keluar dengan mudah. Jangan lupa untuk membersihkan tanah dari batu, akar, atau benda tajam lainnya yang dapat merusak terpal.

Pasang rangka kayu atau bambu di sekeliling lubang galian. Rangka ini berfungsi untuk menopang terpal agar tidak kendor atau melorot. Anda dapat menggunakan paku atau ikat dengan tali untuk mengencangkan rangka.

3. Pelapisan Kolam

Lapisi lubang galian dengan terpal plastik. Pastikan terpal menutupi seluruh permukaan tanah dan rangka kayu atau bambu. Potong terpal yang berlebih dan ikat ujung-ujungnya dengan tali atau kawat.

4. Saluran Air

Buatlah lubang kecil di salah satu sudut kolam untuk saluran air keluar. Pasang pipa paralon yang telah dilengkapi dengan keran atau selang pada lubang tersebut.

Buat saluran air masuk di sisi berlawanan dengan saluran air keluar. Anda dapat menggunakan pipa paralon yang dipasang di atas kolam atau selang yang disambungkan dengan sumber air.

Pastikan saluran air masuk memiliki keran atau katup untuk mengatur debit air.

5. Aerator Kolam

Pasang aerator atau pompa udara di dalam kolam. Aerator atau pompa udara berfungsi untuk menghasilkan gelembung udara yang dapat meningkatkan kadar oksigen di dalam air.

Anda dapat menggunakan aerator yang berbentuk batu apung, keramik, atau plastik yang disambungkan dengan selang dan pompa. Letakkan aerator di tengah-tengah kolam agar gelembung udara dapat tersebar dengan merata.

6. Pengisian Air Kolam

Isi kolam terpal dengan air bersih hingga ketinggian sekitar 80 cm. Biarkan air mengendap selama beberapa hari agar kotoran dan zat berbahaya dapat mengendap. Anda juga dapat menambahkan pupuk kandang atau kompos ke dalam air untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas kolam. Pupuk ini akan memicu pertumbuhan plankton yang dapat menjadi pakan alami bagi ikan nila.

7. Benih Ikan Nila

Tebar benih ikan nila ke dalam kolam terpal. Pilihlah benih ikan nila yang sehat, bersih, dan berkualitas. Anda dapat membeli benih ikan nila di toko-toko perikanan atau peternak ikan. Sebelum ditebar, rendam benih ikan nila di dalam air kolam selama beberapa menit agar ikan dapat beradaptasi dengan suhu dan pH air.

Jumlah benih ikan nila yang dapat ditebar tergantung pada ukuran kolam dan sistem budidaya yang digunakan. Sebagai contoh, untuk sistem budidaya ikan nila konvensional, Anda dapat menebar 5-10 ekor benih ikan nila per meter persegi kolam.

Lihat juga: 33 Jenis Ikan Air Tawar yang Bisa Dikonsumsi dan Dipelihara

Cara Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok

Sedangkan untuk sistem budidaya ikan nila bioflok, Anda dapat menebar 50-100 ekor benih ikan nila per meter persegi kolam.

Sistem budidaya ikan nila bioflok adalah sistem budidaya ikan nila yang menggunakan bioflok sebagai pakan tambahan dan pengendali kualitas air. Bioflok adalah agregat mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, alga, protozoa, dan cacing, yang terbentuk di dalam air.

Bioflok dapat menguraikan bahan organik, seperti sisa pakan dan kotoran ikan, dan mengubahnya menjadi protein yang dapat dimakan oleh ikan. Selain itu, bioflok juga dapat menyerap amonia, nitrit, dan fosfat yang berbahaya bagi ikan.

Dengan demikian, sistem budidaya ikan nila bioflok dapat menghemat air, pakan, dan biaya, serta meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas ikan nila.

Untuk menerapkan sistem budidaya ikan nila bioflok, Anda membutuhkan beberapa bahan dan alat tambahan, antara lain:

  • Sumber karbon, seperti molase, gula, atau tepung terigu, untuk memberi makan bakteri pengurai
  • Probiotik, yaitu kultur bakteri yang bermanfaat bagi ikan dan bioflok, untuk mempercepat pembentukan bioflok
  • Aerasi yang kuat, untuk mengaduk air dan memberi oksigen bagi ikan dan bioflok
  • TDS meter, untuk mengukur total padatan terlarut di dalam air
  • DO meter, untuk mengukur kadar oksigen terlarut di dalam air
  • pH meter, untuk mengukur tingkat keasaman air
  • Ammonia test kit, untuk mengukur kadar amonia di dalam air
  • Nitrit test kit, untuk mengukur kadar nitrit di dalam air

Berikut adalah langkah-langkah menerapkan sistem budidaya ikan nila bioflok:

Setelah mengisi kolam terpal dengan air, tambahkan sumber karbon sebanyak 1-2 gram per liter air. Aduk rata dengan aerator. Sumber karbon berfungsi untuk memberi makan bakteri pengurai yang akan mengubah bahan organik menjadi bioflok.

Tambahkan probiotik sebanyak 10 ml per meter kubik air. Aduk rata dengan aerator. Probiotik berfungsi untuk mempercepat pembentukan bioflok dan meningkatkan kesehatan ikan.

Tebar benih ikan nila ke dalam kolam terpal. Jumlah benih ikan nila yang dapat ditebar tergantung pada ukuran kolam dan target panen. Sebagai contoh, untuk kolam terpal dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter, Anda dapat menebar 1000-1200 ekor benih ikan nila dengan target panen 1-1,5 kg per ekor.

Beri pakan ikan nila secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan. Pakan ikan nila dapat berupa pelet, dedak, atau bahan alami lainnya. Jumlah pakan yang diberikan tergantung pada ukuran, jumlah, dan tingkat pertumbuhan ikan.

Sebagai contoh, untuk ikan nila dengan ukuran 5-10 cm, Anda dapat memberikan pakan sebanyak 5-10% dari berat total ikan per hari. Untuk ikan nila dengan ukuran 10-15 cm, Anda dapat memberikan pakan sebanyak 3-5% dari berat total ikan per hari.

Untuk ikan nila dengan ukuran 15-20 cm, Anda dapat memberikan pakan sebanyak 2-3% dari berat total ikan per hari. Kurangi pemberian pakan jika air kolam terlihat keruh atau kotor, karena itu menandakan bahwa ada kelebihan pakan atau bahan organik yang belum terurai oleh bioflok.

Pantau kualitas air kolam secara rutin dan lakukan perbaikan jika diperlukan. Anda dapat menggunakan alat-alat seperti TDS meter, DO meter, pH meter, ammonia test kit, dan nitrit test kit untuk mengukur parameter-parameter kualitas air, seperti total padatan terlarut, oksigen terlarut, pH, amonia, dan nitrit.

Parameter-parameter ini harus berada dalam rentang yang ideal bagi ikan nila, yaitu:

  • Total padatan terlarut: 500-1500 ppm
  • Oksigen terlarut: 4-8 ppm
    pH: 6,5-8,5
  • Amonia: <0,5 ppm
  • Nitrit: <0,1 ppm

Jika ada parameter yang melebihi atau kurang dari rentang ideal, Anda dapat melakukan beberapa langkah perbaikan, seperti:

  1. Menambahkan atau mengurangi sumber karbon untuk mengatur jumlah bioflok
  2. Menambahkan atau mengurangi aerator untuk mengatur kadar oksigen
  3. Menambahkan kapur atau soda api untuk menaikkan pH
  4. Menambahkan asam cuka atau asam sitrat untuk menurunkan pH
  5. Mengganti sebagian air kolam dengan air bersih untuk menurunkan total padatan terlarut, amonia, dan nitrit
  6. Cegah dan atasi penyakit ikan nila di kolam dengan cara-cara berikut:
  7. Pilih benih ikan nila yang sehat, bersih, dan berkualitas
  8. Jaga kebersihan dan keseimbangan air kolam
  9. Beri pakan yang sesuai dengan kebutuhan dan kualitas ikan nila
  10. Isolasi dan obati ikan yang sakit atau cedera dengan obat-obatan yang sesuai
  11. Gunakan probiotik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan nila
  12. Hindari stres pada ikan nila dengan cara menghindari kepadatan yang terlalu tinggi, suhu yang terlalu panas atau dingin, atau gangguan dari hewan lain

Lihat juga: 10 Jenis Ikan Hias Air Tawar Paling Populer

Penyakit Ikan Nila

Beberapa penyakit yang sering menyerang ikan nila di kolam adalah:

1. Jamur

Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak putih atau benang-benang halus yang menempel pada kulit, sisik, atau insang ikan nila. Penyebabnya adalah jamur yang tumbuh karena air kolam yang kotor atau terlalu asam. Cara mengobatinya adalah dengan membersihkan air kolam, menambahkan garam atau formalin ke dalam air, dan memberikan obat anti jamur kepada ikan yang sakit.

2. Bakteri

Penyakit ini ditandai dengan adanya luka, borok, bisul, atau radang pada kulit, sisik, insang, atau organ dalam ikan nila. Penyebabnya adalah bakteri yang masuk ke dalam tubuh ikan nila melalui luka, air, atau pakan yang terkontaminasi. Cara mengobatinya adalah dengan membersihkan luka, menambahkan garam atau antibiotik ke dalam air, dan memberikan obat anti bakteri kepada ikan yang sakit.

3. Virus

Penyakit ini ditandai dengan adanya perubahan warna, bentuk, atau ukuran pada kulit, sisik, insang, mata, atau organ dalam ikan nila. Penyebabnya adalah virus yang menyerang sel-sel tubuh ikan nila dan mengganggu fungsi normalnya. Cara mengobatinya adalah dengan mengisolasi ikan yang sakit, menambahkan garam atau desinfektan ke dalam air, dan memberikan obat anti virus kepada ikan yang sakit.

4. Parasit

Penyakit ini ditandai dengan adanya benda asing yang menempel atau masuk ke dalam tubuh ikan nila, seperti kutu, cacing, atau protozoa. Penyebabnya adalah parasit yang hidup di air, tanah, atau tubuh hewan lain dan menular ke ikan nila melalui kontak langsung atau tidak langsung. Cara mengobatinya adalah dengan membersihkan air kolam, menambahkan garam atau obat anti parasit ke dalam air, dan memberikan obat anti parasit kepada ikan yang sakit.

Kapan Panen Ikan Nila?

Panen ikan nila dari kolam terpal setelah ikan nila mencapai ukuran dan berat yang diinginkan. Waktu panen ikan nila tergantung pada jenis, ukuran, dan sistem budidaya yang digunakan.

Sebagai contoh, untuk sistem budidaya ikan nila konvensional, Anda dapat memanen ikan nila setelah 4-6 bulan dengan ukuran 15-20 cm dan berat 200-300 gram per ekor.

Sedangkan untuk sistem budidaya ikan nila bioflok, Anda dapat memanen ikan nila setelah 3-4 bulan dengan ukuran 20-25 cm dan berat 1-1,5 kg per ekor.

Cara memanen ikan nila dari kolam terpal adalah sebagai berikut:

Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti jala, ember, keranjang, timbangan, kantong plastik, es batu, dan oksigen.

Buang sebagian air kolam hingga tinggal sekitar 20 cm. Ini akan memudahkan Anda untuk menangkap ikan nila dengan jala.

Tangkap ikan nila dengan jala dan masukkan ke dalam ember yang berisi air bersih. Jangan menangkap ikan nila terlalu banyak sekaligus, karena bisa menyebabkan ikan nila stres atau cedera.

Pindahkan ikan nila dari ember ke keranjang yang telah dilapisi dengan kantong plastik.

Timbang berat total ikan nila dan catat hasilnya. Tutup kantong plastik dengan rapat dan ikat dengan tali.

Masukkan es batu ke dalam kantong plastik yang berisi ikan nila. Ini akan membuat ikan nila tetap segar dan tidak mudah busuk. Anda juga dapat menambahkan oksigen ke dalam kantong plastik untuk menjaga ikan nila tetap hidup.

Bawa ikan nila ke tempat penjualan atau konsumsi sesegera mungkin. Jika Anda ingin menyimpan ikan nila untuk beberapa hari, Anda dapat menyimpannya di dalam kulkas atau freezer.

Manfaat Ikan Nila untuk Kesehatan Tubuh

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat ikan nila untuk kesehatan tubuh:

1. Mengandung protein yang tinggi.

Protein adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan, seperti otot, tulang, kulit, dan rambut. Protein juga berperan dalam membentuk hormon, enzim, dan antibodi yang penting bagi fungsi tubuh. Ikan nila mengandung protein sekitar 18-20 gram per 100 gram daging, yang dapat memenuhi sekitar 36-40% dari kebutuhan protein harian orang dewasa.

2. Mengandung omega-3 yang bermanfaat.

Omega-3 adalah asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Omega-3 memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan trigliserida, mencegah penyakit jantung dan stroke, meningkatkan fungsi otak dan mata, mengurangi peradangan dan nyeri sendi, dan meningkatkan mood dan kesehatan mental. Ikan nila mengandung omega-3 sekitar 0,5-1 gram per 100 gram daging, yang dapat memenuhi sekitar 25-50% dari kebutuhan omega-3 harian orang dewasa.

3. Mengandung kalsium yang baik untuk tulang.

Kalsium adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan mempertahankan kekuatan dan kepadatan tulang dan gigi. Kalsium juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatur kontraksi otot dan denyut jantung, serta membantu proses pembekuan darah. Ikan nila mengandung kalsium sekitar 50-100 mg per 100 gram daging, yang dapat memenuhi sekitar 5-10% dari kebutuhan kalsium harian orang dewasa.

4. Mengandung zat besi yang penting untuk darah.

Zat besi adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Zat besi juga berperan dalam membantu sistem kekebalan tubuh, produksi energi, dan sintesis DNA. Ikan nila mengandung zat besi sekitar 0,5-1 mg per 100 gram daging, yang dapat memenuhi sekitar 3-6% dari kebutuhan zat besi harian orang dewasa.

5. Mengandung vitamin yang beragam.

Vitamin adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti pertumbuhan, metabolisme, penglihatan, dan kesehatan kulit. Ikan nila mengandung vitamin yang beragam, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Setiap vitamin memiliki manfaat yang berbeda bagi kesehatan tubuh, seperti mencegah infeksi, menjaga kesehatan saraf, mengatur gula darah, dan lain-lain.

Dengan demikian, ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi ikan nila secara teratur dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan Anda.

Harga Ikan Nila per Kilogram Terbaru

Harga ikan nila per kilogram terbaru merupakan salah satu informasi yang penting bagi para pembudidaya dan konsumen ikan nila. Harga ikan nila dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti musim, permintaan, pasokan, kualitas, dan ukuran ikan. Harga ikan nila juga dapat berbeda-beda di setiap daerah atau pasar, tergantung pada kondisi setempat.

Berdasarkan hasil pencarian web saya, berikut adalah kisaran harga ikan nila per kilogram terbaru di beberapa daerah di Indonesia:

  • Jakarta: Rp 15.000 – Rp 25.000
  • Bandung: Rp 12.000 – Rp 20.000
  • Surabaya: Rp 10.000 – Rp 18.000
  • Medan: Rp 13.000 – Rp 22.000
  • Makassar: Rp 11.000 – Rp 19.000

Harga ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pasar. Jika Anda ingin membeli atau menjual ikan nila, pastikan Anda membandingkan harga di berbagai sumber yang terpercaya, seperti toko-toko perikanan, pasar tradisional, atau situs-situs online.

Selain itu, pastikan Anda memeriksa kualitas dan kesegaran ikan nila sebelum membeli atau menjualnya, agar Anda mendapatkan harga yang sesuai dengan nilai ikan nila.

Resep Ikan Nila Bakar Kecap Pedas Manis

Ikan nila bakar kecap pedas manis merupakan salah satu jenis masakan ikan nila yang lezat dan mudah dibuat. Ikan nila bakar kecap pedas manis memiliki rasa yang gurih, manis, dan pedas, yang cocok untuk disantap bersama nasi putih hangat dan lalapan segar.

Berikut adalah bahan-bahan, langkah-langkah, dan tips membuat ikan nila bakar kecap pedas manis:

Bahan-bahan:

  • 1 ekor ikan nila, bersihkan dan belah dua
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 2 cm jahe, haluskan
  • 2 sdm kecap manis
  • 1 sdm kecap asin
  • 1 sdm saus tomat
  • 1 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • 2 sdm minyak goreng
  • 5 buah cabai rawit merah, iris tipis
  • 2 batang daun bawang, iris tipis
  • 2 lembar daun salam
  • 2 cm lengkuas, memarkan
  • 2 sdm air asam jawa
    100 ml air

Langkah-langkah:

  1. Lumuri ikan nila dengan bawang putih, jahe, kecap manis, kecap asin, saus tomat, gula, garam, dan merica. Diamkan selama 30 menit agar bumbu meresap.
  2. Panaskan minyak goreng di atas api sedang. Goreng ikan nila hingga setengah matang, lalu angkat dan tiriskan.
  3. Panggang ikan nila di atas bara api atau oven hingga matang dan berwarna kecokelatan, sambil sesekali diolesi dengan sisa bumbu.
  4. Panaskan sisa minyak goreng di atas api sedang. Tumis cabai rawit, daun bawang, daun salam, dan lengkuas hingga harum, lalu tambahkan air asam jawa dan air. Masak hingga mendidih dan mengental, lalu angkat.
  5. Sajikan ikan nila bakar dengan saus pedas manis dan lalapan sesuai selera.

Tips:

  • Anda dapat menambahkan atau mengurangi cabai rawit sesuai dengan tingkat kepedasan yang Anda sukai.
  • Anda dapat menggunakan ikan nila segar atau beku, namun pastikan ikan nila dalam kondisi bersih dan tidak berbau amis.
  • Anda dapat menggunakan oven, kompor gas, atau arang untuk memanggang ikan nila, namun pastikan api tidak terlalu besar agar ikan nila tidak gosong.

Penutup

Halo teman-teman Burungnya.com, kita telah membahas tentang cara budidaya ikan nila di kolam terpal, baik dengan sistem konvensional maupun bioflok. Kita juga telah membahas tentang manfaat ikan nila untuk kesehatan tubuh, harga ikan nila per kilogram terbaru, dan resep ikan nila bakar kecap pedas manis.

Semoga dari artikel ini kita mendapatkan ilmu dalam budidaya ikan nila. Soalnya, manfaat ikan nila sangat bagus untuk tubuh. Terlebih harga ikan nila juga cukup bersaing dengan ikan lainnya.

Kami juga menambahkan resep ikan nila bakar, agar nanti saat ingin bakar-bakar ikan nila, Anda bisa langsung membuatnya.

Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Follow Official Instagram kami @burungnyadotcom.

Leave a Comment