Cara Budidaya Ulat Jerman Untuk Pakan Burung

Burungnya.com – Budidaya ulat jerman seperti apa caranya? Salah satu opsi pakan yang diminati oleh berbagai jenis burung kicauan adalah ulat jerman. Bahkan, kandungan proteinnya lebih tinggi daripada ulat hongkong yang lebih umum di kalangan penggemar burung kicau.

Namun, stok ulat jerman di pasaran terbatas. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat mencoba untuk membudidayanya di rumah. Kami akan bagikan langkah-langkah praktis untuk membudidayakan ulat jerman sebagai pakan burung dan reptil.

Ulat jerman memiliki ukuran yang lebih besar daripada ulat hongkong.

Ulat jerman, juga dikenal sebagai superworm atau king mealworm, sebenarnya adalah larva dari kumbang darkling jenis Zophobas morio.

Meskipun penampilannya mirip dengan ulat hongkong, ulat jerman memiliki tubuh yang lebih panjang (6 cm) dan kandungan protein yang lebih tinggi.

Selain untuk burung kicauan, ulat jerman juga sering menjadi santapan favorit bagi beberapa jenis reptil.

Cara Budidaya Ulat Jerman

Ulat Jerman (dhoran.com)
Ulat Jerman (dhoran.com)

Jika tertarik, berikut adalah cara praktis untuk membudidayakan ulat jerman. Hasil budidaya ini dapat digunakan untuk keperluan pribadi atau dijual kepada pemilik toko burung atau sesama penggemar burung kicau.

1. Persiapkan Calon Induk

Calon induk adalah ulat jerman yang biasanya dijual di toko pakan burung. Belilah jumlah ulat jerman yang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Siapkan Media Penyimpanan

Siapkan beberapa wadah atau tempat penyimpanan yang akan digunakan untuk menampung ulat jerman. Pada tahap awal, ulat akan berubah menjadi kumbang saat disimpan dalam wadah khusus. Wadah ini biasanya terbuat dari plastik atau bahan lainnya.

Tempatkan ulat jerman dalam wadah penyimpanan masing-masing, lalu biarkan selama 1-2 minggu.

3. Tunggu Ulat Berubah Menjadi Kumbang

Selama masa penyimpanan, ulat akan mengalami metamorfosis menjadi kepompong, yang membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu. Proses ini dimulai ketika ulat mulai membentuk kepompong setelah meringkuk.

Setelah itu, letakkan kepompong dalam wadah terpisah karena nantinya akan berubah menjadi kumbang dewasa. Proses perubahan dari kepompong menjadi kumbang biasanya membutuhkan waktu hingga 2 minggu.

4. Persiapkan Kandang untuk Budidaya Ulat Jerman

Kandang untuk budidaya ulat jerman dapat berupa kotak plastik atau wadah lain yang sesuai dengan ukurannya. Untuk tempat pakan dan menyimpan telur, Anda dapat menggunakan voer ayam di bagian dasar kotak tersebut.

Letakkan potongan egg tray (kotak karton yang biasa digunakan untuk menyimpan telur ayam) di dalam kotak. Potongan karton tersebut berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi kumbang-kumbang sehingga mereka tidak berserakan atau memakan telur-telur mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan dan minum, tambahkan buah-buahan atau sayuran ke dalam kandang. Setelah media budidaya siap, masukkan semua kumbang ke dalam kandang.

5. Pisahkan Kumbang dari Telur

Setelah sekitar 2-4 minggu, pindahkan kumbang dari kandang budidayanya. Simpan kumbang dalam wadah penyimpanan baru untuk memungkinkan mereka berkembang biak kembali.

Kumbang dewasa dapat hidup hingga 5 bulan dan mampu bertelur hingga 500 butir selama hidupnya.

Kandang yang sudah kosong akan berisi ratusan telur yang siap menetas. Untuk menjaga keadaan telur, simpan kotak kandangnya di tempat yang sejuk dan sedikit lembab.

6. Panen Ulat Jerman

Setelah telur menetas, pindahkan ulat jerman ke dalam wadah penyimpanan baru. Hasil panen ini dapat digunakan sebagai pakan burung peliharaan di rumah atau dijual kepada pemilik toko pakan burung.

Cara Menyimpan Ulat Jerman

Persiapkan Kotak Ulat Jerman

Sebuah kotak atau gelas dengan ukuran 40 cm x 12 cm telah terbukti optimal sebagai tempat tinggal bagi 50 hingga 100 ulat jerman. Ingatlah bahwa kepadatan populasi yang berlebihan dapat mengakibatkan kematian ulat jerman, oleh karena itu, pastikan selalu menyisakan ruang yang cukup di dalam kandang.

Pastikan suhu kandang tetap ideal untuk ulat jerman, yaitu sekitar 27°C. Anda dapat menjaga suhu ini dengan cara menyemprotkan sedikit air di sekitar kandang atau memperhatikan suhu ruangan tempat kandang disimpan.

Selain menjaga suhu, kebersihan kandang juga sangat penting untuk kesehatan ulat jerman. Kandang yang kotor dapat menyebabkan infeksi dan mempercepat kematian ulat jerman akibat penyakit tertentu.

Bersihkan kandang secara berkala dengan penyemprotan atau pengelapan setidaknya sekali sebulan untuk mencegah penumpukan bakteri atau virus.

Pisahkan ulat jerman kecil, telur, ulat jerman yang berubah menjadi kepompong, dan kumbang jerman. Ulat jerman cenderung memakan telurnya sendiri, yang dapat mengganggu panen.

Ulat jerman yang sedang dalam proses menjadi kepompong tidak boleh diganggu karena setiap fase perkembangan membutuhkan kandang yang berbeda.

Ketika ulat jerman bertelur, segera pindahkan telurnya ke kandang khusus untuk mencegah kerusakan oleh kumbang telur.

Pemberian Pakan Ulat Jerman

Kualitas pakan sangat penting agar ulat jerman dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah mati. Polar gandum, limbah jagung, dan sayuran adalah beberapa contoh pakan yang cocok untuk ulat jerman.

Pastikan pakan yang diberikan masih segar, tidak busuk, tidak berubah warna, dan tidak berbau, karena pakan yang sudah berubah dapat mengandung bakteri berbahaya bagi ulat jerman.

Selain memperhatikan kondisi fisik pakan, perhatikan juga nutrisi yang terkandung di dalamnya. Ulat jerman membutuhkan karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga pastikan pakan yang diberikan mengandung ketiga nutrisi tersebut.

Selain memberikan pakan yang berkualitas, pastikan juga memberikan minum kepada ulat jerman. Buah-buahan yang mengandung banyak air adalah pilihan yang baik untuk memberi minum pada ulat jerman.

Pastikan untuk memberi minum pada jam yang sama setiap harinya, karena ulat jerman membutuhkan asupan air secara teratur. Setelah berusia sekitar 3 bulan, ulat jerman biasanya sudah siap dipanen.

Kesimpulan

Demikian cara budidaya ulat jerman untuk pakan burung. Pastikan Anda juga benar dalam menyimpan ulat jerman. Jangan hanya diternak saja, tapi dalam penyimpanannya tidak benar. Takutnya nanti banyak ulat jerman yang mati.

Dalam budidaya ulat jerman yang terpenting adalah kesabaran. Sebab, pembudidaya sebenarnya hanya menunggu dari ulat ke kepompong, kemudian berubah menjadi kumbang dewasa, lalu bertelur jadi ulat jerman.

Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Jangan lupa follow Instagram @burungnyadotcom.

Related Artikel Tentang Ulat Jerman

Leave a Comment