Kisah Burung Perkutut Raja Majapahit

Burungnya.com – Ada cerita rakyat tentang kisah burung perkutut raja Majapahit. Burung ini konon katanya merupakan jelmaan seorang pangeran.

Raja sangat menyukai burung perkutut tersebut. Saat ditinggal pergi, sang raja sedih sekali. Dia mencari burung perkutut tersebut ke mana-mana.

Sampai nanti pada akhirnya semua berakhir bahagia. Burung perkutut yang awalnya hilang ketemu lagi, tapi butuh pengorbanan yang besar.

Burung perkutut tadi tidak lain adalah kisah Jaka Mangu, burung perkutut peliharaan raja Majapahit.

Lihat juga: Asal Usul Perkutut dan Sejarah Perkutut Majapahit

Cerita Burung Perkutut Raja Majapahit

Cerita rakyat tentang Jaka Mangu, burung perkutut milik Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit, berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Raja Brawijaya V adalah raja terakhir Majapahit. Sang Raja sangat hobi memelihara berbagai jenis burung. Salah satu yang paling disayanginya adalah Jaka Mangu, burung perkutut raja Majapahit.

Perkutut Menghilang

Burung perkutut ini sering manggung dengan suara “hur ketekuk kuk kuk kuk” yang khas. Suatu hari, perkutut favorit raja itu menghilang dari sangkarnya.

Lihat juga: Jenis Perkutut Langka Ini Menolak Dipelihara Lewat Mimpi

Hal itu membuat Raja Brawijaya V sedih dan gelisah. Lebih dari sebulan burung itu tidak kembali. Sang Raja menyuruh para prajuritnya untuk mencari burung itu, tetapi tidak ada hasilnya. Kecemasannya bahkan membuat raja Keraton Majapahit itu susah tidur.

Raja Majapahit Bermimpi

Suatu malam, Raja Brawijaya V mendengar suara yang menyuruhnya untuk pergi ke arah barat. Sang Raja yakin bahwa suara itu berasal dari perkutut kesayangannya, Jaka Mangu.

Keesokan harinya, ia berangkat dengan hanya ditemani Si Belang, anjing kesayangannya. Raja besar itu memilih untuk menyamar menjadi rakyat jelata dan mengganti namanya menjadi Ki Dipanala.

Ki Ageng Paker

Di tempat lain, tinggallah Ki Ageng Paker bersama istri dan anak-anaknya. Nama aslinya adalah Ki Wangsayuda. Ia adalah seorang tokoh agama yang sangat suka menolong masyarakat di sekitarnya.

Keahlian Ki Ageng Paker untuk menyembuhkan berbagai penyakit masyarakat membuatnya sangat dihormati. Yang menarik, ia melakukan kegiatan itu meskipun dalam keadaan buta!

Lihat juga: Dulu Penggembala Kambing, Sekarang Sukses Ternak Perkutut Majapahit

Menangkap Burung Perkutut

Suatu hari, ketika sedang bersama keluarganya, Ki Ageng Paker mendengar kicauan burung perkutut. Ia lalu naik pohon untuk menangkapnya.

Ternyata, burung itu adalah Jaka Mangu. Jaka Mangu lalu dipelihara oleh Ki Ageng Paker. Kicauannya yang indah menemani hari-harinya.

Tanpa disadari, keberadaannya di keluarga sang tokoh agama membawa perubahan besar. Suatu pagi, mata Ki Ageng Paker dapat melihat lagi. Ia sangat bersyukur dan kisahnya lalu tersebar ke mana-mana.

Burung Perkutut Raja Majapahit
Burung Perkutut Raja Majapahit

Perkutut Raja Majapahit yang Hilang Telah Ditemukan

Perjalanan Ki Dipanala alias Raja Brawijaya V sampai di suatu tempat dekat Laut Selatan. Perlahan-lahan, ia mendengar suara merdu burung perkutut. Ia mendekatinya dan menyadari bahwa sumber suara itu adalah Jaka Mangu, burung kesayangannya.

Burung itu ada di halaman rumah Ki Ageng Paker. Setelah bertemu pemilik rumah, Prabu Brawijaya V menceritakan tentang Jaka Mangu, burung miliknya yang hilang. Ia juga menawarkan untuk membeli perkutut bersuara merdu miliknya itu. Namun, Ki Ageng Paker menolak dengan halus tawaran itu.

Lihat juga: 5 Mitos Burung Perkutut yang Bikin Merinding

Perjuangan Mendapatkan Perkutut Jaka Mangu

Karena belum sepakat, Ki Dipanala lalu pamit pulang. Meski begitu, Ki Ageng Paker mengajaknya untuk datang lagi ke rumahnya kapan saja.

Ki Dipanala pun sering datang ke rumah Ki Ageng Paker. Setiap kali ia datang, Jaka Mangu akan menyambutnya dengan kicauan gembira. Burung berbulu cantik itu tampak bahagia tiap kali Ki Dipanala datang.

Perkutut Raja Pahit Dikembalikan

Suatu saat, Ki Ageng Paker menyadari hal itu dan lalu menyerahkan perkutut itu kepada Ki Dipanala. Ia percaya bahwa sebenarnya Jaka Mangu adalah milik pengembara dari tempat jauh itu.

Ki Dipanala berterima kasih karena perkutut kesayangannya telah dikembalikan. Anjingnya pun turut diberikan kepada Ki Ageng Paker sebagai lambang persaudaraan antara mereka. Ia mengundang Ki Ageng Paker untuk menemuinya di Majapahit.

Lihat juga: Perkutut Termahal dan Legendaris Harga Rp 3,5 Miliar

Hadiah Untuk Ki Ageng Paker

Beberapa minggu kemudian, datanglah rombongan prajurit Majapahit. Mereka datang untuk mengantarkan hadiah dari Raja Brawijaya V alias Ki Dipanala. Ki Ageng Paker terkejut setengah mati mengetahui bahwa pengembara yang beberapa waktu lalu meminta perkutut miliknya adalah seorang raja.

Hadiah tersebut berisi banyak emas dan permata yang melimpah. Kehidupan Ki Ageng Paker jadi lebih sejahtera dan kaya raya. Demikian kisah Jaka Mangu, burung perkutut milik Raja Brawijaya V yang konon merupakan jelmaan Pangeran Pajajaran.

Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Follow Official Instagram kami @burungnyadotcom.

Artikel ini boleh ditulis ulang tapi tolong dicantumkan sumbernya dari Burungnya.com. Kami sangat mengapresiasi hal tersebut.

Leave a Comment