8 Fakta Burung Elang Jawa yang Jarang Diketahui

Burungnya.com – Burung elang jawa menjadi salah satu burung paling eksotis di Indonesia. Dari penampilan elang Jawa terlihat menawan, tatapan tajam, dan garang. Siapapun yang melihatnya bakal terpesona.

Sayangnya, saat ini jumlah burung tersebut di alam liar sangat sedikit. Menurut info yang didapat dari Wikipedia dan Detik, jumlah burung elang jawa tersisa 250-375 ekor di alam.

Artinya, bila burung tersebut tidak segera dilestarikan, dalam beberapa tahun ke depan, mereka bisa punah. Apalagi burung elang jawa hanya bertelur 1-2 butir saja selama bulan Juni sampai Oktober.

Itupun kalau semuanya menetas, bila tidak menetas satu telur, berarti cuma ada tambahan satu ekor anak elang jawa selama satu tahun.

Ditambah lagi, elang jawa jantan sangat setia. Mereka hanya kawin dengan satu burung betina saja seumur hidup. Jadi, sangat jarang sekali ada penambahan burung elang jawa baru.

Lihat juga: 10 Jenis Elang Indonesia Lengkap dengan Gambar

Fakta Burung Elang Jawa

Apa itu burung elang jawa?

Burung elang jawa adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Burung ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.

Bagaimana penampilan burung elang jawa?

Burung elang jawa memiliki bulu hitam bertekstur kasar, kepala berjambul tinggi yang berwarna cokelat kemerahan dan hitam, wajah biru yang cerah, dan leher yang cokelat kekuningan. Panjang tubuhnya sekitar 60-70 cm, dengan bentangan sayap 110-130 cm.

Ekor berwarna cokelat dengan empat garis gelap melintang. Iris mata kuning atau kecoklatan, paruh dan kaki kehitaman.

Apa makanan burung elang jawa?

Burung elang jawa adalah hewan karnivora, yang berarti mereka memakan daging hewan lain.

Makanan utama mereka adalah hewan-hewan kecil, seperti kadal, tikus, bajing, tupai, ayam kampung, burung, kalong, musang, atau anak monyet.

Bagaimana cara berkembang biak burung elang jawa?

Burung elang jawa adalah hewan monogami, yang berarti satu jantan hanya kawin dengan satu betina seumur hidupnya. Masa kawin mereka terjadi antara bulan Juni hingga Oktober.

Betina akan bertelur 1-2 butir, berwarna putih kotor, di sarang yang dibuat dari ranting dan daun di pohon tinggi. Jantan akan membantu menyuapi betina selama masa pengeraman, yang berlangsung selama 38-42 hari.

Anak elang jawa akan tinggal bersama orang tuanya hingga berusia 6-8 bulan.

Apa fungsi jambul burung elang jawa?

Jambul burung elang jawa terbentuk dari bulu-bulu panjang yang tumbuh di atas kepala. Fungsi jambul burung elang jawa masih belum diketahui pasti, tetapi ada beberapa kemungkinan, seperti untuk menunjukkan status sosial, untuk menakut-nakuti musuh, atau untuk menarik perhatian pasangan.

Apa status konservasi burung elang jawa?

Burung elang jawa adalah hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Status konservasi mereka adalah genting (critically endangered) menurut IUCN Red List.

Populasi mereka terus menurun akibat hilangnya habitat, perburuan, dan perangkap. Diperkirakan hanya tersisa sekitar 250-375 ekor burung elang jawa di alam liar.

Apa sebutan lain burung elang jawa?

Burung elang jawa memiliki banyak sebutan lain, tergantung dengan daerah asalnya. Beberapa contoh sebutan lain burung elang jawa adalah:

  • Jawa Barat: elang jawa, elang bido, elang bondol, elang bondol jawa, elang bondol jambul, elang bondol jambul jawa.
  • Jawa Tengah: elang jawa, elang bondol, elang bondol jawa, elang bondol jambul, elang bondol jambul jawa, elang bondol jambul jowo, elang bondol jambul jawi.
  • Jawa Timur: elang jawa, elang bondol, elang bondol jawa, elang bondol jambul, elang bondol jambul jawa, elang bondol jambul jawi, elang bondol jambul jawo, elang bondol jambul jawi, dan elang bondol jambul jawo.

Apa perbedaan antara burung elang jawa dan burung garuda?

Burung elang jawa dan burung garuda adalah dua burung yang sering dikaitkan dengan lambang negara Indonesia. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya, baik dari segi ilmiah maupun mitologis. Berikut adalah beberapa perbedaan antara burung elang jawa dan burung garuda:

Lihat juga: Mengenal Burung Garuda, Mitos atau Fakta?

Asal usul

Burung elang jawa adalah spesies elang asli yang hanya hidup di Pulau Jawa. Burung ini termasuk dalam keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus.

Burung garuda adalah sosok mitologi yang berasal dari agama Hindu. Burung ini merupakan kendaraan Dewa Wisnu dan memiliki wujud manusia berkepala burung dan bersayap.

Penampilan

Burung elang jawa memiliki bulu hitam bertekstur kasar, kepala berjambul tinggi yang berwarna cokelat kemerahan dan hitam, wajah biru yang cerah, dan leher yang cokelat kekuningan. Panjang tubuhnya sekitar 60-70 cm, dengan bentangan sayap 110-130 cm. Ekor berwarna cokelat dengan empat garis gelap melintang. Iris mata kuning atau kecoklatan, paruh dan kaki kehitaman.

Burung garuda memiliki bulu berwarna cokelat tua kehitaman, kepala berjambul rendah yang berwarna hitam, wajah merah yang cerah, dan leher yang putih. Panjang tubuhnya sekitar 100-150 cm, dengan bentangan sayap 200-250 cm. Ekor berwarna hitam dengan tiga garis putih melintang. Iris mata merah, paruh dan kaki kuning.

Makanan

Burung elang jawa adalah hewan karnivora, yang memakan hewan-hewan kecil, seperti kadal, tikus, bajing, tupai, ayam kampung, burung, kalong, musang, atau anak monyet.

Burung garuda adalah hewan omnivora, yang memakan buah-buahan, jamur, bunga, daun, serangga, cacing, siput, katak, kadal, ular, tikus, dan burung kecil.

Burung garuda adalah hewan yang tidak terdaftar dalam IUCN Red List, karena merupakan sosok mitologi yang tidak memiliki populasi nyata di alam. Namun, burung garuda tetap dihormati sebagai lambang negara Indonesia dan simbol keagungan.

Lihat juga: 5 Burung Elang Terbesar dan Terkuat Ukurannya Mirip Manusia

Penutup

Demikian beberapa fakta burung elang jawa yang jarang diketahui. Burung elang ini sering dianggap jelmaan burung garuda. Dari sisi fisik, memang elang jawa mirip burung garuda.

Namun, pada dasarnya burung garuda merupakan sosok mitologi yang tidak nyata. Sehingga bentuk aslinya burung garuda di alam sebenarnya tidak ada.

Terima kasih telah membaca artikel Burungnya.com. Follow Official Instagram kami @burungnyadotcom.

Artikel ini boleh ditulis ulang tapi tolong dicantumkan sumbernya dari Burungnya.com. Kami sangat mengapresiasi hal tersebut.

Leave a Comment